TikTok adalah kunci. Ini serius, segala informasi tentang apa pun bisa ditemukan di sini. Tak heran jika orang mulai menganggap media sosial ini sebagai sumber rujukan. Masalahnya, tak semua informasi di TikTok itu valid, terlebih perkara wisata. Bagian ini, Google Maps malah lebih bisa dipercaya.
Banyak orang yang tidak sadar, bahwa di Google Maps, banyak ulasan tentang destinasi wisata yang benar-benar sesuai dengan realitas. Tidak hanya menjual visual, tapi tentang keadaan. Agak berbeda dengan TikTok, yang sudah jadi medsosnya para influencer. Otomatis, mereka “jual” apa yang orang-orang ingin lihat.
Ulasan di Google Maps biasanya mencakup foto yang diunggah oleh pengunjung, memberikan pandangan yang lebih mendalam tentang bagaimana tempat wisata tersebut sebenarnya. Foto-foto ini sering kali menunjukkan keadaan sebenarnya dari tempat tersebut, termasuk pemandangan dari sudut yang berbeda, kondisi fasilitas, dan suasana umum. Dengan begitu, calon pengunjung bisa menilai apakah tempat tersebut sesuai dengan preferensi mereka sebelum memutuskan untuk berkunjung.
Google Maps juga memungkinkan pengguna untuk membaca ulasan dari berbagai orang dengan latar belakang dan pengalaman yang berbeda. Ini membantu dalam mendapatkan perspektif yang lebih luas mengenai sebuah tempat wisata. Misalnya, jika seseorang mengeluh tentang kebersihan atau pelayanan, dan banyak pengunjung lain yang memiliki pengalaman serupa, ini bisa menjadi indikasi bahwa masalah tersebut mungkin perlu dipertimbangkan. Sebaliknya, jika mayoritas ulasan positif dan menggarisbawahi aspek-aspek yang diinginkan, maka tempat tersebut kemungkinan besar memenuhi harapan pengunjung.
TikTok kurang komprehensif, Google Maps lebih rinci
Di sisi lain, TikTok tidak selalu memberikan informasi yang komprehensif. Video yang viral sering kali memfokuskan diri pada daya tarik visual atau tren terkini, bukan pada informasi praktis yang diperlukan untuk perencanaan perjalanan yang baik. Hal ini bisa menciptakan ekspektasi yang tidak realistis atau bahkan menyesatkan tentang pengalaman yang sebenarnya akan didapatkan. Video yang populer di TikTok mungkin juga dipengaruhi oleh promosi atau kerjasama dengan pemilik tempat wisata, yang dapat memengaruhi objektivitas informasi yang disampaikan.
Ulasan di Google Maps juga memiliki keuntungan lain, yaitu sistem penilaian yang lebih terstruktur. Pengunjung memberikan rating berbasis bintang, yang memungkinkan Anda untuk cepat menilai popularitas dan kualitas keseluruhan dari tempat wisata. Rating ini sering kali disertai dengan komentar rinci yang membantu dalam memahami alasan di balik penilaian tersebut. Dengan informasi ini, Anda dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi dan sesuai dengan preferensi pribadi Anda.
Dengan semakin banyaknya pilihan dan sumber informasi yang tersedia, penting untuk memanfaatkan berbagai platform dengan bijaksana. Alih-alih sepenuhnya mengandalkan satu sumber, seperti TikTok, sebaiknya melengkapi pencarian Anda dengan ulasan dari Google Maps. Ini akan memastikan bahwa Anda mendapatkan pengalaman wisata yang memuaskan dan sesuai dengan harapan Anda, serta menghindari potensi kekecewaan yang bisa timbul dari informasi yang tidak lengkap atau menyesatkan.
Penulis: Muhammad Ijlal Sasakki Junaidi
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Google Maps: Aplikasi Rusak yang Makin Rusak Gara-gara Ulah Penggunanya yang Tolol