Derita Mahasiswa di Kampus UIII Depok: Dikira Cabang UII Jogja sampai Pabrik Jokowi

Derita Mahasiswa di Kampus UIII Depok: Dikira Cabang UII Jogja sampai Pabrik Jokowi

Derita Mahasiswa di Kampus UIII Depok: Dikira Cabang UII Jogja sampai Pabrik Jokowi (unsplash.com)

Selain Universitas Indonesia (UI), Depok juga punya kampus baru. Kampus yang saya maksud adalah UIII. Buat yang belum tahu UIII adalah Universitas Islam Internasional Indonesia. Kampus ini lahir belum lama, tepatnya di era Jokowi-Jusuf Kalla, dan baru resmi buka tahun ajaran 2021 lalu.

Jangan salah, meskipun baru, kampus ini memang terbilang prestigious dalam melahirkan peneliti. Selain itu, kampusnya juga terkenal karena memiliki profesor ternama nasional dan luar negeri, publikasi terafiliasi yang mumpuni, dan juga mahasiswa beragam dari berbagai belahan bumi.

Namun, faktanya, masih banyak yang belum tahu kampus satu ini. Ya maklum sih, namanya juga kampus baru, jadi wajar kalau banyak orang yang belum tahu, tak terkecuali para driver ojol dan sopir angkot di kawasan Depok.

Pertanyaan terus berulang dari driver ojol: Kampus cabang UII ya, Neng?

Sepertinya huruf “U” dan “I” memang favorit kampus di Indonesia. Di Depok ada UI (satu I), di Jogja ada UII (dua I), dan sekarang muncul UIII (tiga I). Nanti jangan-jangan ada yang bikin UIIII (empat I) biar makin lengkap?

Nah, gara-gara namanya mirip-mirip, banyak yang mengira UIII Depok ini cabang dari UII Jogja. Padahal secara struktural sama sekali nggak ada hubungannya. Cuma kebetulan sama-sama doyan huruf I.

Buktinya, selama setahun kuliah di sini, sudah lebih dari lima kali saya dapat pertanyaan serupa dari driver ojol yang baru pertama kali mengantar ke kampus.

“Saya baru tahu ada kampus ini, Neng. Ini cabang UII, ya?”

Kadang greget juga jawabnya. Tapi ya sudahlah, saya senyumin saja sambil menjelaskan panjang lebar kalau UIII itu kampus negeri baru yang bukan anak, cucu, atau cabang siapa-siapa.

Penumpang dan sopir angkot sama-sama bingung dengan kampus UIII

Masih mending dikira kampus meskipun disangkanya cabang UII Jogja. Lebih lucunya lagi, kampus ini juga disangka pabrik Jokowi.

Setahun lalu, tepat setelah penerimaan mahasiswa baru, saya ngide untuk survei lokasi kampus. Kebetulan saat itu saya masih tinggal di Ciputat, jadi sekalian jalan-jalan sebelum tinggal secara resmi sebagai warga Depok Jawa Barat.

Katanya, kalau mau ke UIII, tinggal turun di halte Transjakarta Pasar Rebo, lalu lanjut naik angkot biru jurusan Kampung Rambutan–Cibinong nomor 37. Gampang, soalnya angkotnya mangkal persis di samping halte.

Sayangnya, pas saya tanya ke sopir angkot soal alamat UIII, sopirnya malah bengong.

“Lewat UIII, kan, Bang?” tanya saya.

“Apa, Neng? UI?” jawabnya.

“Kampus, Pak,” sahut saya.

Eh, si sopir nggak jawab lagi. Dia langsung tancap gas karena penumpang sudah penuh. Jadilah saya cuma mengandalkan maps. Dua ratus meter sebelum sampai, saya minta berhenti. Si sopir masih bingung, katanya baru tahu ada kampus di situ. Dia kira itu pabrik Jokowi.

Saya cuma bisa senyum kecut. Kok bisa dikira pabrik Jokowi, coba?

Tapi setelah saya amati, ya masuk akal juga, sih. Lingkungan UIII masih sepi, bangunannya bisa dihitung jari, pohon-pohon baru ditanam, dan yang lalu-lalang lebih banyak staf ketimbang mahasiswa. Maklum, mahasiswanya juga baru sekitar 500-an orang. Kebanyakan waktunya habis di kelas, perpustakaan, atau asrama. Jadi jarang nongol di luar.

Dari luar gerbang, yang paling mencolok cuma satu: bangunan segitiga besar bertuliskan “Jokowi.” Itu sebenarnya gedung rektorat, tapi kalau orang awam lihat, ya wajar dikira pabrik presiden.

Nasib jadi mahasiswa kampus baru

Kadang saya mikir, kampus negeri baru ini mirip kayak nasib mahasiswa semester awal. Banyak yang salah panggil, sering diremehkan orang lain, tapi diam-diam lagi menyiapkan gebrakan.

Yah, siapa tahu nanti lima tahun lagi, justru orang yang bertanya, “UIII itu apa?” bakal rebutan daftar jadi mahasiswa baru ke sini. Hehehe. Kabarin juga ya kalau UIIII (empat I) juga beneran dibangun.

Penulis: Suci Amalia
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Stiker UII di Trans Jogja Bikin Kaget dan Prihatin Sekaligus.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version