Terkenal sebagai penghasil salak pondoh
Saya masih ingat di awal tahun 2000-an orang-orang sangat fomo dengan salak pondoh. Kebun salak jowo dan persawahan padi dirombak besar-besaran untuk ditanami salak pondoh. Pada masa itu salak pondoh memang sedang jaya-jayanya.
Jika menilik ke belakang, dulu di sepanjang jalan Turi Sleman banyak didapati warga yang menjajakan salak di pinggir jalan. Setiap pasaran juga banyak warga yang berbondong-bondong ke pasar untuk menjual salak. Jangan ditanya bagaimana keadaan Pasar Turi ketika panen raya tiba, sudah seperti lautan salak!
Jika melintasi Jalan Tempel-Turi, kita bisa melihat patung salak raksasa yang ada di pinggir jalan. Hal ini menandakan bahwa Turi merupakan pusatnya salak pondoh. Hanya saja masa kejayaan salak mulai meredup beberapa tahun ini. Banyak petani yang mengeluhkan bahwa penghasilan dari salak jauh sekali untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Efek dari ini semua, banyak warga yang banting setir mengubah kebun salaknya untuk dijadikan perkebunan cabai.
Sepanjang Jalan Turi Sleman juga hanya tinggal beberapa pedagang yang masih bertahan berjualan salak di pinggir jalan. Kebanyakan dari mereka justru tak memiliki kebun salak. Suasana pasar tiap pagi juga sepi sekali.
Meski begitu banyak inovasi yang berusaha dilakukan masyarakat sekitar. Ada yang membuat desa wisata agro, di mana wisatawan bisa belajar tentang budidaya pohon salak dan bisa memanen salak langsung di kebunnya. Selain itu banyak ibu PKK yang berinovasi mengolah salak menjadi keripik, dodol, roti, wajik, dan lain-lain. Semoga ke depannya sepanjang Jalan Turi akan kembali semarak dengan motto andalannya, “Manismu, tak semanis salakku.”
Masih kental dengan kebudayaan lokal
Bagi para pencinta kesenian jathilan, tak perlu risau jika kangen untuk melihat tontonan yang satu ini. Karena hampir tiap minggu akan ada pertunjukan kesenian kuda lumping ini di daerah Turi Sleman. Jadi, masih bisa hokya-hokya di zaman modern ini.
Biasanya warga Turi akan mencari info tontonan jathilan di grup Facebook warga Turi. Tinggal ketik “info jathilan, Lur” nanti akan ada banyak orang yang memberikan informasi di desa mana ada pertunjukan jathilan dilangsungkan.
Selain kesenian jathilan, di sini juga masih banyak tontonan budaya lainnya seperti ketoprak, wayang kulit, karawitan, dll. Bahkan ada juga acara Merti Bumi yang rutin diadakan tiap tahun oleh masyarakat Tunggul Arum Turi Sleman. Acara ini diadakan sebagai bentuk rasa syukur sekaligus memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Tapi ada dua hal yang perlu diperhatikan jika memutuskan untuk menetap di Turi Sleman…
Dari sekian banyak kelebihan yang dimiliki Turi, ada juga syarat dan ketentuan yang berlaku jika memutuskan untuk tinggal di sini. Misalnya akses kendaraan umum yang susah dan bisa dibilang tidak ada sama sekali kecuali ojek di pasar.
Selain itu, tinggal di sini harus siap sebentar-sebentar sumbangan, sebentar-sebentar menengok orang sakit, sebentar-sebentar nyewu orang meninggal, sebentar-sebentar melayat, dan pokoknya sebentar-sebentar uang kita harus rela bablas untuk kegiatan sosial yang ngumumi seperti ini. Orang-orang dengan gaji di bawah UMR Jogja hanya bisa geleng-geleng kepala sambil tulung-tulung di Turi, hehehe.
Penulis: Reni Soengkunie
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 4 Alasan Pakem Menjadi Sebaik-baiknya Tempat Tinggal di Sleman.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.