Di suatu senja, tepat di sebuah area parkir pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan, seorang wanita berhijab turun dari pintu kemudi mobil. Sebenarnya hal lumrah seorang wanita turun atau keluar dari mobil. Tapi, yang membuat mata saya terpana bukan lagi soal parasnya, melainkan mobilnya. Toyota Hilux Double Cabin yang sudah dimodifikasi dengan ban super gambot yang membuat ground clearance sangat tinggi.
Pandangan saya tak bisa lepas dari mobil kecenya tadi. Iya, saat para kaum hawa lebih memilih naik mobil girly, simpel, sekaligus elegan seperti HRV, Honda Jazz, atau Hyundai Creta, dia malah memilih Toyota Hilux Double Cabin.
Okelah, di Jakarta memang mudah menjumpai wanita yang menjadikan mobil besar seperti Pajero Sport ataupun Fortuner untuk tunggangan mereka. Tapi, ini Toyota Hilux Double Cabin, lho. Double Cabin, modif pula!
Di kolom pencarian instagram saya, sebenarnya sudah sering muncul sosok wanita yang mengemudikan mobil laki-laki ini. Beberapa kali saat terjebak kemacetan pun saya melihat pemandangan yang sama.
Tapi, apa yang saya lihat di area parkiran tadi semakin membuat saya penasaran dan punya pertanyaan besar. Sembari ikut masuk ke sebuah pusat perbelanjaan, pertanyaan saya pun muncul. Apakah mobil kaum pria itu sudah jadi mobil idaman para kaum hawa di perkotaan, mungkin Jakarta?
Kalau memang iya, apa sih alasannya?
Daftar Isi
Toyota Hilux D Cab bukan lagi mobil niaga
Dulu, mobil single maupun double cabin memang terkenal dengan kendaraan niaga. Iya, keberadaan mobil tipe demikian memang diperuntukan untuk menunjang pembangunan dan dunia usaha. Seperti angkut barang keperluan proyek atau bahkan di untuk kendaraan operasional pekerja di area pertambangan..
Namun, seiring perkembangan zaman, mobil kategori untuk niaga ini sudah mulai bergeser dari zona nyamannya. Kini , di daerah perkotaan, saya banyak melihat Hilux D Cab menghiasi garasi rumah-rumah warga. Lebih dari itu, sentuhan grafis yang menempel pada bodi mobil bukan lagi tanah merah. Melainkan sudah banyak sentuhan desain modifikasi yang ciamik. Hilux D Cab sekarang sudah mulai melirik ranah eksklusif, tak lagi bergaya urakan. Dan, kombinasi yang epic adalah ketika mobil bongsor ini dikendarai oleh seorang wanita. Kelas!
Punya bodi bongsor tapi bukan geng arogan
Jadi, saat saya keluar dari pusat perbelanjaan itu, saya pun masih sempat melihat kembali wanita tersebut itu menuju mobil bongsornya. Saya diam sejenak, memperhatikan. Blio itu membuka penutup bak mobilnya, memasukan barang belanjaannya, dan menutupnya kembali.
Sambil terpana, saya jadi memikirkan kembali mengapa dia pilih pakai mobil bongsor itu. Iya, Hilux D Cab yang dia bawa terbilang bongsor, malah lebih bongsor ketimbang geng arogan seperti Pajero Sport dan Fortuner. Mungkin karena sudah dimodif. Tapi, versi standar saja, Hilux D Cab sudah terbilang besar dan berisi. Toyota Hilux D Cab punya dimensi bodi yang cukup panjang dan lebar.
Secara tertulis, Toyota Hilux D Cab punya overall panjang 5.323 mm dan overall lebar 1.855 mm. Sedangkan ukuran baknya, mobil ini punya dimensi panjang 1.525mm dan lebar 1.540mm. Memang menguntungkan untuk mamah muda, mbak-mbak, atau ibu-ibu jika bawa barang belanjaan. Soalnya muat banyak dan tidak perlu berdesak-desakan di dalam kabin.
Mesin Toyota Hilux D Cab juga sudah cukup mumpuni kalau harus bersaing
Walaupun Pajero Sport dan Fortuner adalah mobil bongsor paling banyak diminati, tapi embel embel “arogan” rasanya suatu stempel yang patut dihindari. Makanya, Hilux D Cab bisa jadi jalan keluar untuk kaum hawa yang ingin merasakan mobil bongsor. Nggak perlu terlihat arogan, cukup terlihat beda saja sudah jadi perhatian banyak orang. Tapi, bukan berarti Hilux D Cab ini tidak bisa bersaing dengan duo arogan itu.
Nah, untuk terlihat beda, apalagi ketika pergi berbelanja, kapasitas mesin Toyota Hilux D Cab sudah sangat mumpuni. Lagi pula, di perkotaan seperti Jakarta, kontur jalannya masih sangat mudah dilahap sama Hilux D Cab ini.
Soal mesin, Hilux D Cab ini mirip-mirip dengan Fortuner. Mesin yang diusung Hilux D Cab ini berkapasitas 2.4L dan tenaga 150 PS. Dengan mesin yang sudah lebih dari cukup untuk kota-kota ini, mamah muda dan kaum hawa lainnya pun tidak perlu khawatir untuk bawa barang belanjaan yang berat, plus tetap bisa terlihat berkelas. Ih, cakep.
Tetap kece dibawa arisan
Sekarang, mari kita bicara soal tampilan. Perlu kita garis bawahi kalau bicara tampilan dari sebuah mobil, tentu itu adalah selera masing-masing. Stempel yang masih melekat sebagai mobil proyek ini menjadikan Hilux D Cab sudah sangar dan gagah dari lahir. Tak perlu rombakan yang berarti pun Hilux D Cab sudah bisa mengintimidasi lawannya di jalanan.
Punya grill depan yang tajam, lampu LED seperti tatapan menerkam serta bentuk bodi secara keseluruhan tak mengurangi kekecean mobil ini untuk dibawa arisan. Pokoknya, Hilux D Cab ini bisa bikin kaum hawa terlihat lebih anggun ketika mengendarainya ke tempat arisan. Aduhai, manisnya.
Fix, Hilux D Cab mobil idaman kaum hawa
Awalnya, saya masih meragukan apakah Hilux D Cab ini sudah jadi mobil idaman kaum hawa. Banyaknya feed instagram yang mempertontonkan seorang wanita membawa mobil double cabin, ditambah dengan sorang wanita berparas cantik yang saya lihat langsung di parkiran sebuah pusat perbelanjaan seperti agak kurang mendukung untuk menilai dan mengadili.
Tapi, obrolan dengan kakak perempuan saya makin menyakinkan stigma itu. Jadi, kakak saya bercita-cita ingin membeli Toyota Hilux D Cab.
“Double cabin nggak melulu Toyota, Kak”, “Ada Triton, ada Ford Ranger, D-Max” kata saya. Tapi kakak saya tetap kukuh dengan pilihannya. “Hilux Double Cabin udah paling gagah” sambungnya. Wah, kalah saing nih kaum pria. Di saat yang lain memperebutkan gelar geng arogan, eh, kaum hawa malah keluar dari jalur dan ingin tampil beda.
Pada akhirnya, Toyota Hilux D Cab sudah bisa mengambil hati kakak saya, dan mungkin ratusan kaum hawa di luar sana. Iya, untuk kalian kaum hawa di luar sana, kalian pantas menunggangi Hilux Double Cabin, dan apa pun nyinyiran orang di luar sana, dah nggak usah didengerin!
Penulis: Jarot Sabarudin
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Alasan Hilux Identik dengan Taliban dan Alternatif untuk Kendaraan Perang