Pejuang skripsi jangan sampai kehilangan file kayak RM BTS. Ingat, itu hidup dan mati klean!
Malam Jumat umumnya jadi malam yang ditakuti bagi sebagian besar orang Indonesia. Banyak banget urban legend serem yang bikin diri ini jadi ultra-penakut ketika malam itu tiba. Kalau orang-orang merasa takut sama malam Jumat karena kepercayaan akan adanya makhluk halus, beda dengan RM BTS. Kamis kemarin menjadi hari paling horor seumur hidupnya. Pasalnya, RM baru saja kehilangan file project lagu yang udah dikerjakannya selama setahun. Astaghfirullah.
Kronologinya begini. RM, yang merupakan salah satu member BTS yang paling aktif berkontribusi dalam menulis dan menyusun lagu, secara nggak sengaja kehilangan satu lagu pada malam itu. Ia sedang bersih-bersih komputer dan melakukan kesalahan, mengakibatkan satu lagu—yang sudah dikerjakan setahun penuh dan berisi lebih dari enam puluh layers—lenyap.
Sewaktu membaca momen yang ditinggalkan RM di Weverse itu, saya langsung teringat pada file skripsi saya. Maklum, saya tengah menjadi seorang pejuang skripsi yang menantikan sebuah gelar sarjana. Kejadian yang dialami RM membuat saya merefleksikan pengalaman yang nyaris berakhir nahas kayak blio. Setelah saya selesai melakukan wawancara dengan informan pamungkas, dokumentasi dan rekaman wawancaranya hampir nggak tersimpan. Pada saat itu saya udah panik: apa yang akan terjadi kalau file wawancaranya nggak tersimpan? Masa ya ngulang wawancara lagi? Bisa-bisa jawaban informan berbeda dari wawancara pertama.
Peristiwa yang menimpa RM pasti pernah juga dialami oleh beberapa pejuang skripsi di luar sana. Sudah capek-capek riset, baca jurnal, dan menulis, eh malah tertimpa kemalangan. Nah, biar nggak merasakan hal tersebut, ada baiknya kalian selalu menyimpan semua file yang berkaitan dengan skripsi kalian. Pilihan caranya seperti ini.
#1 Secara berkala tekan tombol CTRL+S
Langkah preventif nomor satu adalah menyimpan progres pekerjaan secara berkala dengan menekan tombol keyboard CTRL+S atau mengeklik ikon disket secara manual. Tiap selesai mengerjakan satu paragraf dalam skripsi, saya akan langsung menyimpannya. Kebiasaan ini saya ambil setelah mendengar cerita Suga, member BTS lainnya yang juga aktif bikin lagu. Suga sebelumnya juga pernah kehilangan file yang kemudian membuatnya mengambil pesan moral: selalu pencet CTRL+S tiap beberapa menit sekali.
Saya nggak tahu ini kebiasaan anak-anak Bangtan yang ceroboh atau murni lagi kena musibah saja. Tapi buat pejuang skripsi seperti saya, peristiwa ini bener-bener bagaikan mimpi buruk. Maka dari itu, jadikan kegiatan memencet CTRL+S sebagai sebuah rutinitas. Biar nggak eman-eman, masa udah ngerjain satu bab tapi tenaganya sia-sia karena lupa nge-save?
#2 Copy file ke semua penyimpanan
Manfaatkan external storage yang kalian miliki buat membuat cadangan file. Selain menyimpan file skripsi di laptop atau desktop, kalian bisa juga menyalinnya ke flash drive, CD, atau memory card. Asal jangan disket, sudah out of the date. Saran saya kalau kalian pakai external storage, teliti dan fokus kalo mau nge-eject removable device. Soalnya opsi eject dan format kan atas bawah. Awas, jangan sampai salah pencet!
Cara ini mungkin terkesan ribet dan memakan tempat, tapi ini selalu saya lakukan. Setiap kali ada progres dalam pengerjaan skripsi, file-nya akan langsung saya kirim via bluetooth ke HP. Cara ini berguna banget buat kalian yang nggak punya fasilitas WiFi di rumah atau akses internet yang terbatas sehingga nggak bisa sewaktu-waktu nge-back up ke cloud storage.
#3 Back up ke cloud storage
Selain mencadangkan dokumen ke setiap penyimpanan eksternal, kalian juga bisa memanfaatkan cloud storage yang pilihannya banyak banget. Bisa ke Gdrive, Dropbox, atau One Drive. Kalau kampus kalian ngasih fasilitas e-mail kampus, biasanya ada pula keuntungan lain berupa storage yang nggak terbatas.
Menurut saya, ini wajib ain dilakukan. Kalian nggak perlu lagi repot-repot menghapus file lain jika suatu saat penyimpanan eksternal hampir penuh. Menyimpan dokumen di cloud drive juga minim risiko. Jarang terjadi file corrupt, nggak terbaca, dsb. Asal kalian ingat email dan password, insya Allah semuanya bakal berjalan lancar.
#4 Manfaatkan grup dan kerja sama dengan teman
Sesama pejuang skripsi itu harus saling membantu. Selain banyak diskusi mengenai skripsi, coba deh bikin grup sama teman-teman yang juga sedang mengerjakan skripsi. Kalian bisa gunain grup buat saling ngasih feedback dan share file. Ketika akan memberi feedback, otomatis teman kalian akan lebih dulu mengunduh file-nya. Dengan begitu file tersebut juga akan tersimpan di storage HP-nya. Ibaratnya “sambil menyelam minum air” gitu, deh.
Jadi, buat kalian yang penganut “bikin grup tapi isinya gue doang” mending beralih ke grup fungsional yang anggotanya berisi diri sendiri dan teman-teman. Kalau isinya kalian doang, ngirim file di grup tapi file utamanya kehapus dan kebetulan chat-nya belum di-back up, ya wassalam.
Kalian bisa mencadangkan file dengan cara apa saja, sesuaikan dengan preferensi. Poin utamanya adalah jangan sampai file kalian nggak ada cadangannya sama sekali. Semoga semua pejuang skripsi di seluruh dunia dihindarkan dari sebuah ketidakberuntungan kayak RM dan semoga beliau diberi kekuatan agar mampu menerima kenyataan. Aamiin.
Sumber Gambar: Unsplash