Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Terminal Mojok Mengubah Pandangan Saya tentang Jogja

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
28 November 2020
A A
ha milik tanah klitih tingkat kemiskinan jogja klitih warga jogja lagu tentang jogja sesuatu di jogja yogyakarta kla project nostalgia perusak jogja terminal mojok

warga jogja lagu tentang jogja sesuatu di jogja yogyakarta kla project nostalgia perusak jogja terminal mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa minggu ini, saya jadi orang yang sibuk. Bukan bermaksud sombong, tapi memang ada beberapa tugas di sekolah yang datangnya keroyokan kayak anak STM. Ndilalah, deadline-nya mepet-mepet. Hidup udah berasa kata robot aja. Nggak asik blas. Suami pun sama. Sungguh minggu-minggu ini adalah minggu yang melelahkan bagi kami berdua. Bikin saya jadi nggak sempet nulis di Terminal Mojok.

Tapi, meskipun sibuk kami tidak pernah kehilangan waktu untuk duduk bareng dan ngobrol tentang apa saja. Nah, di salah satu obrolan kami, tiba-tiba suami bilang dia kangen Jogja. Dia menyarankan bagaimana kalau nanti, saat pekerjaan sudah mulai longgar, sekeluarga  jalan-jalan ke Jogja? Itung-itung refreshing. Botak juga kali terus-terusan uplek pekerjaan.

Saya meringis. Dari sekian banyak tempat, kenapa harus Jogja? Padahal terhitung sudah berkali-kali kami sekeluarga ke Jogja. Ternyata, ide jalan-jalan ke Jogja itu berawal dari Indomaret. Jadi, pas beli jajan buat anak-anak di Indomaret, ada lagu tentang Jogja yang kebetulan sedang diputar. Lagu itu begitu membekas dan terngiang-ngiang meski sudah sampai rumah. Saking penasarannya, suami sampai cari tahu di google lagu apa yang tadi dia dengar di Indomaret.

Thanks to Google, akhirnya terjawab sudah rasa penasaran itu. Ternyata, lagu yang suami saya dengar adalah lagu berjudul “Sesuatu di Jogja” yang dinyanyikan oleh Adhitia Sofyan. Bukan lagu baru, memang. Tapi itu adalah kali pertama lagunya nyangkut di telinga sampai kebawa ke hati.

“Jogja itu penuh kenangan. Bikin kangen.” Begitu suami saya berujar.

Mendengarnya, saya jadi pengen ketawa. Secara ajaib kalimat itu mengingatkan saya dengan banyaknya tulisan-tulisan tentang Jogja yang pernah dimuat di Terminal Mojok. Dan ndilalah tulisan-tulisan yang saya ingat adalah tulisan tentang Jogja yang nadanya ngeledek.

“Jogja aslinya nggak begitu kok, Yah.” Kata saya.

Saya sendiri heran kenapa sampai harus keluar kalimat seperti itu. Lha wong aslinya kan kepenak. Saya tinggal ‘yain aja ajakan suami buat berlibur ke Jogja. Ini kok malah adu argumen. Tapi, sudah terlambat untuk menyesal. Kata sudah telanjur terucap. Tidak ada pilihan lain selain melanjutkan apa yang sudah saya mulai.

Baca Juga:

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

Maka, mulailah saya bercerita tentang Jogja versi penulis-penulis Terminal Mojok. Maklum, suami saya memang bukan pembaca Mojok dan Terminal Mojok. Lebih tepatnya, tidak suka membaca. Lha wong tulisan-tulisan saya saja baru kemarin-kemarin dia baca. Itu pun setelah saya ledek, ada tulisan istri dimuat kok nggak pernah dibaca? Hehehe…

Saya mengawali cerita dengan menyebutkan bahwa tiap sudut di Jogja bukanlah kenangan tapi penginapan. Bahwa UMR Jogja itu rendah sampai-sampai cara terbaik untuk punya rumah di Jogja adalah dengan menang undian di mal terbesar di Jogja dulu, bahwa Jogja adalah hasil romantisasi para musisi, dan lain-lain. Intinya, saya sampaikan apapun tentang Jogja yang saya ingat pernah saya baca di Terminal Mojok. Tapi maaf, untuk siapa penulisnya, saya lupa.

“Tapi suasana di sana memang bikin kangen, kok!” kata suami setelah mendengar argumen saya.

Saya meringis. Diam-diam mengakui juga apa yang baru saja suami katakan. Memang, dari beberapa kota yang pernah kami singgahi, Jogja jadi destinasi yang rasanya membuat kami selalu ingin kembali lagi dan lagi. Nggak tau kenapa.

Mungkin ini ada kaitannya dengan pepatah Jawa yang menyebutkan “Adoh mambu wangi, perek mambu tai”. Pepatah ini biasanya digunakan untuk menggambarkan dua saudara yang berbeda perlakuan karena yang satu jauh dari orang tua, yang satu dekat atau tinggal bersama. Nah, yang tinggal jauh ini, mambu wangi, bau harum. Begitu datang langsung dielu-elukan. Tapi, yang tinggal bareng, mambu tai alias bau kotoran. Tidak dihargai padahal merekalah yang mengurus semua kebutuhan tiap harinya.

Barangkali, pepatah itu cocok pula untuk Jogja. Bagi warga Jogja, Jogja mungkin tidak seromantis itu. Tapi, bagi orang di luar Jogja, Jogja itu “mambu wangi”. Jadi wajar rasanya bila kemudian muncul perasaan ingin kembali lagi dan lagi ke Jogja.

Pada akhirnya, jika Jogja adalah agama, untukmu agamamu dan untukku agamaku. Yang mau bilang Jogja adalah hasil dari romantisasi ya monggo, yang mau keukeuh menyebut tiap sudut di Jogja adalah kenangan seperti suami saya ya silakan.

BACA JUGA 6 Celetukan yang Sering Keluar Saat Nonton Film Horor atau artikel Dyan Arfiana Ayu Puspita lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 26 November 2020 oleh

Tags: Jogja
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

Jogja Bikin Saya Menyesal dan Ingin Kembali untuk Mencoba Lagi (Pexels)

Jogja Membuat Saya “Menyesal” dan Kelak Ingin Kembali untuk Mencoba Lagi

23 Februari 2025
obituari pak panut mojok

Obituari Pak Panut dan Bagaimana Beliau Menyelamatkan Perut yang Lapar

20 Juli 2021
UIN Jogja Tidak Pantas Lagi Menyandang Status Kampus Rakyat (Unsplash)

UIN Jogja Tidak Pantas Menyandang Status Kampus Rakyat ketika UKT Anak Petani Tembus 7 Juta Rupiah!

28 September 2023
Pakuwon Mall Jogja Paling Bisa Menyiksa Pengendara Amatir (Pexels)

Dear Pengguna Mobil di Pakuwon Mall Jogja: Kalau Tidak Bisa Parkir, Tidak Usah Membawa Mobil ke Mall, Mending Naik Ojol Saja

9 Maret 2025
Tolak Demo dengan Demo Adalah Wujud Istimewanya Aspirasi yang Offside terminal mojok.co

Tolak Demo dengan Demo Adalah Wujud Istimewanya Aspirasi yang Offside

14 Oktober 2020
pakaian gombor tren hip hop hardcore jogja 2013-2016 mojok.co

Remaja Jogja 2013-2016 Pernah Mengidolakan Gaya Pakaian Gombor-gombor

12 Juni 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.