Ada banyak logo di sekitar kita yang kerap terlihat. Setiap organisasi, komunitas, hingga kumpulan penggemar dapat dipastikan punya logo sebagai identitas yang terpasang pada badge, topi, atau kartu tanda anggota.
Sebagai mantan siswa SMP dan SMK, saya jadi tertarik untuk coba mengulik makna di balik logo OSIS yang ada di bagian saku seragam siswa. OSIS sendiri merupakan singkatan dari Organisasi Siswa Intra Sekolah, sebuah organisasi di bawah naungan sekolah berisikan para siswa dan siswi yang secara sukarela tidak ikut pelajaran menjalankan segenap program kerja dan mendukung program kerja sekolah.
Ketimbang penasaran lebih lama, berikut makna dari logo OSIS yang terpampang gagah di saku para siswa dan siswi:
#1 Bunga bintang
Bunga bintang dalam logo OSIS memiliki makna bahwa siswa adalah generasi muda dalam bentuk lima kelopak daun bunga yaitu abadi, ajar, adab, aktif, dan amal. Namun, sebenarnya ada makna lain di balik logo tersebut. Bunga sendiri memiliki makna agar siswa bisa menjadi bunga bangsa di masa depan serta mengharumkan nama bangsa dengan kemampuannya.
Selain itu, bintang memiliki makna agar para siswa bisa menjadi bintang atau dapat memaksimalkan potensinya selama menjalani masa sekolah. Misalnya, ada siswa yang sering bolos dan kabur dari sekolah dengan cara lompat pagar, tentu dia bisa mengoptimalkan bakatnya untuk jadi atlet parkour di masa depan.
#2 Buku terbuka
Buku yang terbuka memiliki makna agar para siswa dapat bekerja keras menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun, logo ini sebenarnya menyimpan sebuah nasihat kepada para siswa agar memanfaatkan buku sebagai rujukan pustaka secara maksimal dalam mengerjakan tugas makalah, tidak melulu mengeluarkan jurus (Ctrl+C | Ctrl+V) lalu tekan (Ctrl+P)!
#3 Kunci pas
Menurut berbagai sumber, kunci pas pada logo OSIS memiliki makna kemauan bekerja keras akan menumbuhkan rasa percaya diri dan bebas dari ketergantungan pada belas kasihan orang lain. Intinya berarti kemandirian.
Jadi, logo kunci pas ini menandakan bahwa para siswa harus bersiap untuk menjadi siswa yang mandiri jika sewaktu-waktu guru memberikan tugas tanpa pengarahan. Cari bahan sendiri, susun sendiri, presentasi sendiri, dan kalau perlu siswalah yang menilai temannya sendiri.
#4 Tangan terbuka
Secara resmi, makna dari tangan terbuka memberikan gambaran akan kesediaan untuk menolong sesama siswa dan masyarakat yang memerlukan bantuan.
Namun, tangan terbuka ini juga memiliki makna yang patut direnungi, misalnya ketika siswa mendapatkan nilai yang jelek. Tentu saja kenyataan tersebut harus diterima dengan tangan terbuka dan lapang dada. Selain itu, jika siswa menerima lemparan penghapus dari guru dan apesnya tepat mengenai wajah, tentu saja siswa yang bersangkutan tak perlu melaporkan ke pihak berwajib karena hal tersebut hanya akan menunjukkan mental seorang tukang wadul.
Selain itu, tangan terbuka juga menunjukkan keterbukaan alias transparansi, sehingga logo ini memberikan petunjuk bahwa siswa harus jujur terutama dalam hal pembayaran uang gedung, uang SPP, hingga uang buku-buku. Jangan sampai para siswa yang telah menjadi harapan orang tua malah melakukan praktik penggelapan uang SPP, misalnya uang SPP malah digunakan untuk membeli voucher gim online. Nah, kalau itu jelas perbuatan yang luar biadab.
#5 Kapas dan daun kapas
Jika diperhatikan saksama, terdapat 4 buah kapas dan 5 daun kapas, arti dari angka 45 tersebut merupakan tahun di mana Indonesia merdeka. Namun, jika ditelisik lebih dalam, kapas memiliki makna kenyamanan dalam beristirahat. Lho, kok bisa? Begini, kasur dan bantal zaman old menggunakan kapas sebagai isian agar kasur dan bantal menjadi nyaman untuk ditiduri.
Nah, makna kapas sendiri merupakan anjuran kepada para siswa untuk senantiasa memanfaatkan waktu istirahat di rumah semaksimal mungkin agar saat guru memberikan materi pelajaran di sekolah, tidak ada siswa yang tidur dengan kedua tangan sebagai bantal.
Intinya, lambang kapas tersebut memiliki makna agar para siswa sebaiknya tidur di tempat tempat tidur, bukan pada saat guru memberikan pelajaran.
#6 Padi
Jika diperhatikan saksama, terdapat 17 butir padi. Angka 17 tersebut tak lain dan tak bukan merupakan tanggal kemerdekaan Indonesia. Namun, bukan berarti angka logo padi tersebut tidak tergambar tanpa makna yang lain.
Padi yang kelak akan menjadi nasi atau bubur merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia secara umum. Sebagian besar masyarakat Indonesia juga menjadikan nasi sebagai menu sarapan.
Namun, rupanya 7 dari 10 siswa sekolah mengalami kekurangan gizi sarapan saat hendak berangkat ke sekolah (iklan Energen, 2017). Jika defisit sarapan terjadi pada hari Senin, maka kemungkinan siswa akan tereliminasi dari barisan upacara (baca: pingsan) akan semakin tinggi. Hal ini dikarenakan seseorang yang melewati waktu sarapan besar kemungkinan mengalami hipoglikemi, suatu kondisi di mana gula darah berada di bawah normal.
Di sisi lain, sarapan juga dapat menunjang fungsi stamina dan kemampuan fokus para siswa untuk dapat menyerap materi yang disampaikan oleh guru.
Artinya, logo padi merupakan makna dari sebuah anjuran kepada para siswa agar tidak lupa memenuhi kebutuhan nutrisi sebelum memulai aktivitas belajar di sekolah.
#7 Pita
Logo pita bisa kita temukan di bawah logo padi dan kapas, kedua pita tersebut memiliki 4 lipatan sehingga totalnya berjumlah 8 lipatan. Angka 8 tersebut memiliki makna bahwa kemerdekaan Indonesia terjadi pada bulan 8 atau Agustus.
Namun, jika dilihat dari sudut pandang lain, pita putih tersebut rupanya memiliki arti kedamaian dan hak hidup. Hal ini menunjukkan bahwa para siswa tidak diperbolehkan melakukan perundungan kepada siswa lain yang dapat merusak kedamaian selama aktivitas pembelajaran. Logo pita putih juga memiliki makna di mana para siswa memiliki hak untuk mendapatkan akses pendidikan secara adil.
#8 Biduk
Logo biduk dengan tulisan OSIS memiliki makna bahwa siswa merupakan perahu yang melaju di lautan hidup masa depan. Ini berarti siswa sekolah berseragam OSIS harus berhati-hati ketika mengarungi lautan kehidupan, apalagi jika ilmunya masih seluas biduk kapal, padahal laut menyimpan begitu banyak misteri yang belum terpecahkan.
Logo tersebut juga menyiratkan makna bahwa siswa merupakan biduk yang kelak harus siap menerima segala hantaman badai kehidupan. Para siswa harus paham bahwa samudra kehidupan penuh dengan segala hal yang tidak ideal, mulai dari upah murah, jebakan MLM berkedok lowongan pekerjaan, sampai cicilan KPR yang membuat pecicilan.
Sumber Gambar: Wikipedia