Teknik Peredam Malu yang Sering Dipakai Orang Indonesia Saat BAB

bab

bab

Urusan buang hajat memang jadi sebuah kebutuhan setiap orang, yang biasanya dilakukan di waktu matahari masih muncul malu-malu. Ibarat makan tiga kali sehari, buang air besar (BAB) juga menjadi rutinitas kegiatan. Nggak lengkap rasanya kalau nggak BAB, Iya kan?

Frekuensi BAB yang saya tau setiap orang itu berbeda-beda. Ada yang sekali setiap hari, tiga hari sekali, bahkan ada yang seminggu sekali. Memang kadang-kadang keinginan BAB alias buang tai nggak tentu datangnya. Kalau sedang makan makanan pedas atau kuantitas makanan yang masuk ke perut membludak, sudah pasti jadwal BAB datang tiba-tiba.

Nah, waktu ingin boker tiba-tiba ini yang jadi masalah. Kalau mau BAB di rumah sendiri nggak masalah, mau gimana pun modelnya. Tapi, kalau harus BAB di toilet umum atau bahkan numpang di WC rumah teman ini yang jadi persoalan. Apalagi kalau baru pertama kali berkunjung atau nggak terlalu akrab sama pemilik rumah. Pasti ada perasaan sungkan alias malu, iya kan?

Makanya, saya pernah baca kalau toilet-toilet di Jepang, klosetnya ada fitur penghasil suara untuk meredam aktivitas buang hajat. Ya, kalau negara yang terkenal maju karena teknologinya itu sih sudah pasti nggak kaget jika ada toilet keren seperti itu. Boro-boro di Indonesia, sudah kebanyakan pakai jamban jongkok, kalaupun ada kloset duduk, seringkali mampet dan punya segudang masalah lainnya.

Makanya banyak akal yang biasanya digunakan sebagian orang untuk menutupi sedikit aib saat BAB. Kan nggak lucu kalau ada orang cakep tapi kedengeran kentut atau keluar suara aneh-aneh waktu buang hajat. Bisa turun deh nilai ketampanan/kecantikannya di mata orang yang mendengar ia BAB.

Walaupun nggak penting-penting amat, setidaknya kreativitas orang Indonesia untuk menutupi gengsi saat BAB ini perlu dibahas. Lalu, inilah cara-cara yang saya tau, biasanya digunakan orang Indonesia kalau lagi BAB di toilet umum.

#1 Menghidupkan kran air

Hayo, ngaku aja, siapa nih yang kalau BAB kudu ngidupin kran air? Saya yakin, hampir setiap orang sudah pernah melakukan metode ini. Suara guyuran alias aliran air yang keluar dari dalam kran dirasa mampu menyamarkan suara-suara mengganggu waktu BAB.

Tapi, kalau mau melakukan cara ini, harus dipastikan kondisi debit air yang keluar harus memang cukup deras. Kalau di wilayah pedesaan, air yang keluar dari sumur bawah tanah dijamin masih agak banter. Tapi. kalau di daerah perkotaan ini sering banget kedapatan air yang keluar sangat kecil atau bahkan nggak keluar sama sekali. Mengingat air itu barang mahal kalau di kota-kota.

#2 Nyetel lagu dari HP keras-keras

Banyak orang yang ke toilet selalu bawa hp. Entah mau balas chat dari doi, scroll Instagram atau Facebook, atau juga sambil dengerin lagu. Kalau saya sendiri nggak pernah rasanya bawa hp ke dalam toilet, lah wong saya ini sering teledor.

Saya nggak mau nanti hp saya harus bernasib nahas karena harus terjatuh ke dalam lubang kloset dan diselimuti adonan warna kuning, walaupun harganya hanya satu jutaan. Seorang teman, pernah menceritakan jika sudah dua kali ia apes karena hpnya berenang di WC, tapi gitu ya nggak kapok.

Makanya bagi sebagian orang, membawa smartphone ke dalam WC menjadi sebuah kebutuhan yang mutlak harus dipenuhi. Seringkali orang-orang menghidupkan lagu dengan volume yang keras waktu BAB. Katanya sih, tujuan mereka sebenarnya untuk menutupi suara-suara yang keluar dari lubang anus.

Kebanyakan jenis lagu yang disetel memiliki karakteristik seperti mengeluarkan gaung atau distorsi. Biasanya seperti lagu rock dan genre nge-beat lainnya. Selain itu, katanya biar BAB-nya lebih semangat. Kalau lagu mellow sudah pasti nggak terlalu memberikan efek menutupi suara dong.

#3 Saat emas keluar, langsung disiram

Ada tim yang ngumpulin feses sampai banyak dan kalau sudah selesai, lalu disiram. Ada pula tim yang kalau sekali feses keluar langsung disiram. Kalau kamu tim yang mana? Saya rasa tim ngumpulin feses sampai banyak ini bisa dilakukan kalau lagi BAB di rumah. Ataupun saat kran air mengalir deras.

Tapi, kalau kondisi kran mati, nggak bawa HP pula, sudah dipastikan kalau metode menyiram feses langsung saat akan keluar ini menjadi pilihan. Mengguyur air banyak-banyak mampu menutupi suara nggak enak waktu feses keluar.

Nah, kira-kira rekan-rekan punya cara lain untuk menutupi suara BAB yang antimainstream?

BACA JUGA BAB di Terminal itu Bayar Lho! dan tulisan Melynda Dwi Puspita lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version