Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Profesi

Susahnya Jadi Agen Asuransi, Jadi Musuh Masyarakat karena Dianggap Penipu dan Gila Komisi

Salman Alfarisi oleh Salman Alfarisi
18 September 2023
A A
Susahnya Jadi Agen Asuransi, Jadi Musuh Masyarakat karena Dianggap Penipu dan Gila Komisi

Susahnya Jadi Agen Asuransi, Jadi Musuh Masyarakat karena Dianggap Penipu dan Gila Komisi (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai orang yang bekerja di lembaga keuangan seperti Bank, saya bersyukur bisa mengenal berbagai produk keuangan sejak pertama kali bekerja. Pada tahun pertama bekerja, saya sudah membeli produk asuransi jiwa meskipun nominalnya masih recehan. Sekitar setahun lagi, masa pertanggungan asuransi jiwa saya akan berakhir.

Berhubung sekarang sudah punya istri, saya berencana untuk membeli polis lagi. Atas saran atasan di kantor, beliau menyarankan saya untuk coba saja jadi agen asuransi. Selain tetap dapat komisi meski beli buat diri sendiri, saya juga bisa dapat pendapatan tambahan kalau berhasil jualan ke orang lain.

Setelah berkenalan dengan salah satu leader dan mempelajari prospeknya, akhirnya saya berhasil lulus sertifikasi AAJI (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia) dan boleh berjualan asuransi. Namun, ternyata tidak semudah itu. Meski hampir semua anggota keluarga saya tidak memiliki asuransi jiwa, banyak dari mereka yang tidak berniat membeli asuransi. Berikut beberapa alasannya.

Buat makan aja susah, boro-boro mikirin asuransi

Ini alasan paling masuk akal. Selama ini asuransi dikenal eksklusif masih dimiliki oleh orang-orang golongan menengah ke atas. Ya minimal kerja kantoran level manajer ke atas.

Orang beli asuransi karena ingin memastikan keluarga yang ditinggalkan dapat meneruskan hidup tanpa harus panik jual aset meski pencari nafkah utama meninggal dunia. Biasanya bertujuan juga agar setidaknya dana pendidikan anak aman sampai lulus kuliah dan mandiri.

Nah, alasan ini tidak relate bagi sebagian masyarakat yang kebutuhan sehari-hari saja pas-pasan. Boro-boro asuransi, buat nabung aja tidak ada sisa. Hal ini sebenarnya bisa disiasati dengan membeli asuransi jiwa yang “murah” dulu. Nanti, jika ada rezeki lebih bisa tambah lagi sampai mencapai uang pertanggungan yang maksimal.

Kebanyakan bohongnya

Tidak dapat dimungkiri, citra asuransi di Indonesia tidak terlalu baik. Apalagi beberapa waktu belakangan ini sempat ada kasus beberapa penyedia asuransi yang bermasalah. Mulai dari klaim yang tidak dibayar, perusahaan yang bangkrut, sampai manajemen perusahaan asuransi yang melakukan korupsi. Belum lagi penjualan yang hanya memberikan janji manis tanpa menjelaskan risiko dari setiap produk.

Hal-hal semacam ini sebenarnya bisa diminimalkan dengan cara hanya membeli asuransi dari perusahaan yang terbukti memiliki reputasi dan kinerja yang baik. Selain itu, pilih agen asuransi yang memang peduli dan mau menjelaskan produk serta risiko yang ada secara transparan, bukan cuma yang kebelet dapat komisi.

Baca Juga:

3 Fitur Keren dari GoPay yang Mempermudah Hidup Kita, Sini Saya Kasih Tau!

Sisi Gelap Bekerja sebagai Sales Asuransi, Tiap Bulan Rungkat karena Ambisi Senior

Bikin rugi

Ini juga salah satu mispersepsi yang paling umum terjadi di masyarakat. Mengharap keuntungan dari beli asuransi. Padahal asuransi itu bukan investasi, melainkan proteksi. Ibarat rumah mewah, rela keluar uang untuk pakai jasa satpam. Kalau tidak kerampokan ya bersyukur karena masih diberi keselamatan. Tapi, seandainya ada kejahatan setidaknya bisa diminimalkan dampaknya.

Begitu juga asuransi. Bisa menyelamatkan keuangan si pemegang polis kalau terjadi kejadian yang tidak diinginkan. Tapi kalau si pemegang polis sehat-sehat saja ya justru sesuatu yang patut disyukuri.

Untuk produk asuransi yang digabungkan dengan investasi atau dikenal unit link, saat ini penjualannya diawasi secara ketat oleh OJK. Bahkan setiap pembelian polisnya harus dilengkapi rekaman suara nasabah, disebabkan banyaknya keluhan nasabah terkait produk ini. Buat yang nggak mau rugi-rugi amat, sudah banyak produk asuransi yang memberi jaminan uang premi kembali 100% kalau tidak ada klaim.

Agen asuransi yang cuma mikirin prospek dan komisi

Salah satu hal paling menyebalkan dari asuransi adalah para agen yang nenawarkan produk secara maksa tanpa lihat kebutuhan si calon nasabah. Apalagi kalau agennya teman sendiri. Kadang pertemuan yang niat awalnya cuma ingin silaturahmi dijadikan ajang prospek mencari nasabah.

Sebenarnya tidak ada masalah kalau agen memperkenalkan dirinya. Tapi, stop sampai di situ. Kalau calon nasabah tertarik dan ingin mendengar penjelasan lebih lanjut ya nggak apa-apa. Tapi, kalau belum tertarik dan sedang tidak butuh ya jangan dipaksa. Kalau memang rezeki pasti suatu saat akan dihubungi.

Jangan sampai pertemanan terputus hanya karena malas dan lelah dijadikan objek jualan oleh agen asuransi. Buat calon nasabah, nggak perlu malu dan sungkan menolak tawaran yang memaksa. Tapi, boleh lah simpan kontak dan kartu nama agen asuransi. Mungkin suatu saat butuh, hehehe.

Itu dia beberapa tantangan yang dihadapi oleh agen asuransi. Meski pengin dapat komisi, tapi di lubuk hati paling dalam sebenarnya agen juga berharap nasabah mendapatkan proteksi keuangan jika sewaktu-waktu ada kejadian yang tidak diinginkan.

Tidak ada yang paling bikin stres agen asuransi selain klaim nasabah yang dipersulit atau bahkan ditolak. Tidak ada hal yang paling membahagiakan juga jika sewaktu-waktu nasabah meninggal dunia tapi akhirnya ahli waris mendapatkan haknya dan dapat melanjutkan hidup dengan lebih tenang.

Jangan takut sama agen asuransi. Kalau belum butuh sekarang, simpan aja nomornya. Siapa yang tahu kalau suatu saat dapat tambahan rezeki dan bisa beli polis asuransi. Sebab, agen asuransi bukan musuh masyarakat.

Penulis: Salman Alfarisi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Semua Hal yang Perlu Kamu Ketahui Mengenai Pentingnya Asuransi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 September 2023 oleh

Tags: agen asuransiasuransikomisi
Salman Alfarisi

Salman Alfarisi

Menyelesaikan pendidikan sarjana dan magister di Universitas Indonesia, kini menjadi pekerja biasa di perusahaan swasta.

ArtikelTerkait

Sumber gambar Pixabay

Suara KPI Adalah Suara Tuhan, Nggak Usah Protes kalau Mereka Seenaknya Sendiri

10 September 2021
Sisi Gelap Bekerja sebagai Sales Asuransi, Tiap Bulan Rungkat karena Ambisi Senior

Sisi Gelap Bekerja sebagai Sales Asuransi, Tiap Bulan Rungkat karena Ambisi Senior

29 September 2025
7 Hal yang Wajib Diperhatikan sebelum Ikut Asuransi Unit Link biar Nggak Jadi Korban Agen Nakal

7 Hal yang Wajib Diperhatikan sebelum Ikut Asuransi Unit Link biar Nggak Jadi Korban Agen Nakal

28 Januari 2025
Asuransi Tidak Sebrengsek yang Ada di Pikiran Kalian

Asuransi Tidak Sebrengsek yang Ada di Pikiran Kalian

8 November 2023
6 Jenis Asuransi yang Kurang Populer, tapi Penting untuk Dimiliki Mojok.co

6 Jenis Asuransi yang Kurang Populer, tapi Penting untuk Dimiliki

12 Januari 2025
BPJS MOJOK.CO

BPJS Naik, Cara Pemerintah Menguji Kesabaran Masyarakat Indonesia

5 Juli 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
5 Kuliner Madura selain Sate yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang Mojok.co

5 Kuliner Madura selain Sate yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang

28 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.