Surya Nusantara, Sebuah Inovasi Baru Menikmati Rokok Surya Tanpa Filter dan Tanpa Menjebol Dompet

Surya Nusantara, Sebuah Inovasi Baru Menikmati Rokok Surya Tanpa Filter dan Tanpa Menjebol Dompet gudang garam

Surya Nusantara, Sebuah Inovasi Baru Menikmati Rokok Surya Tanpa Filter dan Tanpa Menjebol Dompet

Di tengah terus melonjaknya harga rokok, produsen dituntut untuk terus berinovasi menciptakan produk baru yang lebih murah namun tetap memiliki cita rasa yang berkualitas. Semua agar konsumen tidak beralih ke rokok produksi perusahaan lain. Salah satu perusahaan yang terus berinovasi tersebut adalah Gudang Garam. Baru-baru ini, Gudang Garam meluncurkan produk barunya yakni sebuah rokok bernama Surya Nusantara.

Surya Nusantara merupakan rokok dengan tipe SKT atau Sigaret Kretek Tangan yakni sebuah rokok kretek tanpa filter. Rokok ini menjadi alternatif bagi penikmat Surya yang semakin mahal karena Surya Nusantara diklaim terbuat dari tembakau dan saus yang sama dengan Surya 12 filter biasa. Cuma bedanya, rokok ini berupa kretek tanpa filter dan tentunya lebih murah. Harga yang dibanderol untuk satu bungkus Surya Nusantara yakni 20 ribu.

Kita review dari bungkusnya dulu. Tidak seperti bungkus Surya 12 Filter yang didominasi warna merah menyala, warna bungkus Surya Nusantara didominasi dengan warna merah marun dengan motif lingkaran seperti sidik jari pada kedua sisi baik depan dan belakang. Pada sisi depan, terdapat tulisan “Surya” dengan font yang khas surya 12 filter. Kemudian, di bawah tulisan surya terdapat tulisan NUSANTARA yang cukup besar. Tak lupa, logo Gudang Garam yang legendaris ditempatkan pada sisi belakang bungkus rokok. Lalu sisi atas dan bawah menggunakan warna emas khas Surya 12 filter.

Surya Nusantara terlalu enteng

Lanjut ke bagian dalam. Di dalam satu bungkus Surya Nusantara terdapat 12 batang rokok dan setiap batangnya dibungkus lagi dengan kertas berwarna emas seperti Djisamsoe Premium. Setiap batangnya memiliki panjang 8 CM. Ukuran standar rokok kretek pada umumnya. Lalu bagaimana dengan rasanya?

Entah ini sugesti karena menempelkan nama “Surya”, saya rasa rokok ini memiliki cita rasa mirip dengan Surya 12 Filter. Apa lagi jika sebelum dibakar, kalian mencium dulu batang rokoknya maka akan langsung teringat dengan Surya 12 filter. Namun, cita rasa yang mirip ini tidak 100% sama dengan Surya 12 filter. Malah terkesan sedikit hambar.

Rasa yang hambar ini saya duga disebabkan karena tarikan yang sangat enteng saat diisap. Bagi saya yang memang penikmat rokok kretek tanpa filter, Surya Nusantara memiliki tarikan yang terlalu enteng. Terlebih jika dibandingkan rokok kretek lainnya seperti Djisamsoe maupun Sampoerna. Terlalu entengnya isapan Surya Nusantara memiliki kelemahan yaitu cita rasa khas Surya yang kurang strong. Durasi rokok pun berkurang karena rokok ini cepat habis, tak seperti rokok Djisamsoe dan Sampoerna.

Review dari teman-teman saya yang pernah mencoba rokok ini juga juga sama. Yang dikeluhkan adalah tarikannya yang terlalu enteng dan rasa yang hambar. Rasa khas Surya 12 filter memang terasa, tapi tipis sekali.

Mohon ditingkatkan kualitasnya, harganya sih jangan

Oleh karena ini merupakan produk baru, saya harap Gudang Garam dapat memperbaiki produknya lagi dengan sedikit menambah isian atau menambah kepadatan rokoknya. Sebab ciri khas rokok kretek tanpa filter pada umumnya adalah isiannya yang padat, tarikannya yang lebih berat dibanding rokok filter. Juga durasi pembakaran yang lebih lama dibandingkan rokok filter.

Saya juga berharap setelah Gudang Garam memperbaiki kualitas Surya Nusantara ini, mereka tidak menaikkan harga jualnya. Biasanya, rokok keluaran terbaru dijual dengan harga yang murah, tapi setelah itu harganya naik. Jangan sampai harga Surya Nusantara menyamai harga Surya 12 filter apalagi sampai menyalip. Sejatinya Surya Nusantara merupakan alternatif bagi yang merasa kemahalan dengan harga Surya 12 filter.

Penulis: Nurhadi Mubarok
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Rokok Gudang Garam Surya Ketengan, Rokok Ketengan Paling Laris di Indonesia

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version