Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP (unsplash.com)

Live TikTok sekarang sudah jadi tempat jualan yang sedang tren buat para pengusaha. Entah pengusaha dengan brand besar, kelas UMKM, atau malah yang baru merintis. Bahkan yang iseng jualan buat tambah pemasukan atau affiliator juga nongol di TikTok.

Ketimbang shopee, buat pemilik usaha online yang belum terlalu besar seperti saya, live di TikTok memang lebih bisa membantu. Follower saya di Shopee tidak banyak, dan jarang ada yang check out di sana. Sudah beberapa kali saya mencoba live di Shopee dan hasilnya selalu nol pengunjung.

Sementara itu kalau live di TikTok, masih ada penontonnya. Bahkan kalau beruntung bisa puluhan orang yang menonton meski akun saya bukan akun besar. Tapi kadang juga penontonnya nol. Cuma satu dua orang, terus anomali pula.

Banyak anomali yang iseng bikin repot host live TikTok

Kasus pembeli yang memviralkan host TikTok suatu brand karena dinilai tidak sopan tak sengaja lewat di FYP TikTok saya. Niatnya mau beli dan meminta barang lainnya di-spill, tapi respons host live malah kurang menyenangkan. Si host malah menegur pembeli untuk nggak banyak tanya dan menyuruh langsung check out kalau memang niat beli.

Saya pribadi sih nggak membenarkan perilaku host tersebut. Tetapi saya memahami perasaan si host karena penonton live TikTok kadang ada yang iseng. Tak jarang ada orang iseng bertanya minta spill lalu menghilang begitu saja. Akibatnya host live jadi trus issue tiap ada pembeli yang banyak tanya dan minta spill ini itu.

Saya sendiri mengakui banyak penonton live yang minta di-spill barang tapi nggak beli dan hilang begitu saja. Bahkan kayaknya sudah hilang saat saya masih mencarikan produk. Jadinya sebagai host saya hanya bisa berhusnuzan. Mungkin hal tersebut dilakukan biar penonton lain tahu produk lain yang di-spill. Kalau dalam kasus live saya, orang-orang kayak gini biasanya akan muncul lagi dan meminta di-spill barang sama lalu menghilang lagi.

Rata-rata sih memang kayak iseng. Kalau minta di-spill sekali oke lah, tapi kadang mereka minta host untuk nge-spill semua produk lalu menghilang. Bikin repot dan makan hati doang, sih. Apalagi kalau yang nonton cuma mereka. Kalau lagi agak ramai, karena hafal namanya, biasanya saya skip pertanyaan dari penonton iseng kayak gitu ketimbang emosi.

Keisengan lainnya yang bikin pening adalah sudah check out barang dan masuk sistem awal, eh, nggak lama kemudian barang di-cancel. Kalau belum diproses sih masih mending, ya. Saya pernah memproses pengiriman barang, tapi pembeli malah memilih tidak membayar barang COD tersebut. Akibatnya barang diretur. Soal sistem COD yang merepotkan seller ini saya pernah menuliskannya di Terminal Mojok. Makanya sekarang saya memilih mematikan fitur COD saat live.

Promosi live yang nggak begitu berefek dan penonton sering stuck

Akhir-akhir ini live TikTok saya sering sepi, padahal saya sudah mencoba di berbagai jam untuk melihat situasi penonton. Sering sekali penontonnya cuma nol, kalau ada yang join paling banyak lima orang. Itu pun cuma beberapa detik lalu berkurang lagi.

Sepertinya ini masalah yang sering dihadapi akun-akun kecil yang belum banyak pengikutnya. Penonton TikTok jadi stuck di situ-situ saja. Dibela-belain live malam saat orang lebih santai juga tetap nggak naik. Menyontek segala jenis tips dan trik dari yang katanya ahli pun tetap nggak ngefek kalau akun penjual kecil. Bahkan saya sudah mencoba jalur promosi iklan live TikTok dan mengeluarkan uang, tetapi hasilnya tak seberapa.

Memang kuncinya konsisten saja. Konsisten dan semangat jualan terus di live TikTok. Walaupun nggak ada yang nonton, apalagi check out, kudu semangat terus. Sebenarnya hasilnya jadi nggak seberapa dengan effort-nya, kalau pas lagi sepi. Apalagi di TikTok Shop penjual harus sat-set. Barang wajib dikirim cepat, tapi uang cair lama. Akibatnya uang nggak bisa muter cepat.

Bisa jadi sarana buat menaikkan engagement akun

Di atas saya sudah membahas dukanya, sekarang saya membahas sukanya. Sisi positif sering live TikTok yang saya rasakan salah satunya engagement akun perlahan mulai naik. Memang jadinya saya nggak tahu kapan live bisa menarik banyak penonton atau tidak. Tapi ada saatnya penonton live TikTok saya ramai.

Biasanya saat itu banyak follower baru datang dan kepo dengan profil saya. Kalau beruntung, ada yang DM untuk menanyakan produk lain. Jadi biarpun saat live nggak banyak yang check out, saya nggak terlalu kecewa karena mendapat banyak follower baru. Lumayan, siapa tahu mereka menjadi calon customer.

Nah, buat para penjual yang baru merintis dan kepikiran buat live TikTok, silakan saja. Nggak ada salahnya mencoba peruntungan. Tetapi jangan menganggap live itu gampang dan bikin kita bergelimang cuan. Banyak penontonnya, belum tentu juga banyak pembelinya. Ditambah lagi kita harus gerak cepat untuk packing dan kirim barang. Yang penting tetap semangat dan konsisten aja meski hasilnya belum terlihat.

Penulis: Arsyanisa Zelina
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Julukan TikTok sebagai “Kandang Monyet” Sama Sekali Tak Berlebihan, Saya Kena Mental Melihat Konten-kontennya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version