Suka Duka Membawakan Program Siaran Lagu Nostalgia

Suka Duka Membawakan Program Siaran Lagu-lagu Nostalgia Terminal Mojok

Kemajuan zaman di era sekarang ini tidak menjamin beberapa orang meninggalkannya kebiasannya pada zaman dulu, salah satunya adalah kebiasaan mendengarkan radio. Walau telah memasuki era digital, bagi beberapa pendengar, radio tetaplah istimewa dan mempunyai tempat di mata penggemarnya. Omong-omong soal radio, sebagai salah seorang pelaku di industri tersebut, tak ada salahnya jika saya menjabarkan sedikit mengenai hal itu. Salah satunya adalah pengalaman saya membawakan program siaran di pagi hari dengan diiringi lagu nostalgia.

Saya telah dua tahun berkecimpung dalam dunia penyiaran dan telah mengenyam beberapa program di radio, tepatnya program Sahabat Pagi di salah satu radio di Kota Kudus, sebut saja Radio Manggala Station Kudus. Selama berkecimpung dalam dunia siaran radio, saya memiliki pengalaman suka dan duka. Berikut adalah beberapa suka duka yang saya alami saat siaran radio lagu-lagu nostalgia.

#1 Ngobrol lintas generasi

Sebagai anak generasi 90-an, apalagi berkecimpung dalam dunia siaran radio lagu nostalgia, saya berusaha mengakrabkan diri dengan para pendengar, bahkan yang lintas generasi. Lantaran pengalaman hidup para generasi senior yang sudah lebih banyak, saya juga kadang mendapat wejangan dalam berbagai aspek, biasanya sih nasihat-nasihat kehidupan, keluarga, dan sebagainya. Ini tidak akan kita  temukan dalam siaran radio segmen lainnya.

#2 Menambah wawasan lagu-lagu nostalgia

Lagu-lagu nostalgia memiliki kesan sendiri bagi para pendengarnya, baik para orang tua maupun generasi sekarang. Dalam beberapa lagu, kesan nostalgia dan kandungan liriknya lebih intim jika dibandingkan lagu-lagu sekarang. Selain memberikan kesan yang mendalam, lagu-lagu nostalgia juga memiliki ciri khas sendiri yang tidak dimiliki lagu-lagu era sekarang. Dan sebagai penyiar, menambah wawasan akan lagu-lagu tersebut tidak ada salahnya, toh buat bahan obrolan juga~

#3 Tukar pengalaman

Kalau berbicara soal pengalaman dengan pendengar, saya rasa pendengar lagu-lagu nostalgia memang didominasi kaum orang tua. Saya bisa bertukar pengalaman dengan mereka saat sesi request lagu. Selain belajar dari para orang tua, bertukar pengalaman lintas zaman juga bagus demi mempererat tali silaturahmi.

#4 Sering miskomunikasi lintas generasi

Saya ingat betul ketika awal-awal siaran program ini, saya mengalami banyak kesulitan terutama saat para pendengar merequest lagu yang belum saya ketahui. Ya gimana mau tahu, kadang saya dilempar ke zaman artis tahun 70 dan 80-an seperti Jayanthi Mandasari, Ermi Kulit, dan teman-temannya.

Miskomunikasi sudah pasti jadi makanan pembuka yang sering saya santap kala itu. Jika kalian bisa menyesuaikan program acara, itu bisa jadi nilai plus di mata pendengar. Jika tidak, bisa-bisa kalian kena komplain seperti saya. Heuheuheu.

#5 Perlu beradaptasi dengan para pendengar lintas zaman

Faktor ini memang harus dimiliki setiap orang, apalagi saat memasuki dunia baru seperti masuk di program Sahabat Pagi dengan lagu-lagu nostalgia. Saya tentu perlu beradaptasi dengan lagu-lagu lawas saat pertama kali siaran program tersebut. Perbedaan genre yang kentara menjadi tantangan sendiri bagi saya. Selagi ada kemauan untuk belajar, itu tidak jadi masalah besar, kan?

#6 Komplain lagu belum diputar

Sepertinya poin yang ini hampir sering dialami para penyiar radio. Saat lagu yang diminta pendengar belum diputar, biasanya para pendengar suka komplain, “Kok lagunya belum diputar, Kak?” Rasa ewuh pasti ada, tapi kalau lagunya sering diputar juga tidak baik, toh? Terkadang penyiar juga punya hak menentukan lagu yang sesuai dengan programnya. Jadi, kalau ada komplain karena lagu yang direquest tidak diputar, mungkin akan diputar lain waktu. Yah, itu semua kan karena waktu siaran yang terbatas~

Namanya suka duka dalam menjalani pekerjaan ini pasti ada, namun yang penting pengalaman siaran selama dua tahun tidak bisa dilupakan begitu saja. Dari pengalaman itu saya belajar menghargai para pendengar, berinteraksi dengan mereka, dan sebagainya.

Keterlibatan para pendengar dalam program siaran radio memang sangat ditunggu, selain berinteraksi dengan mereka secara tidak langsung. Bisa mendapat kesempatan bertukar pengalaman juga merupakan pengalaman yang menyenangkan. Ah, saya jadi kangen berinteraksi dengan para pendengar radio. Walau kadang tidak nyambung, maklum saja beda zaman, yang jelas ada tantangan tersendiri bisa membawakan program siaran lagu nostalgia. Terima kasih para pendengar lintas generasi yang masih setia dengan dunia radio~

BACA JUGA Daftar Pemain Gratisan yang Bisa Anda Beli di Gim Football Manager 2021 dan artikel Riza Afthoni lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version