Stadion Wergu Wetan Kudus memang stadion yang unik. Anda akan bingung ini stadion atau madrasah
Sebagai penggemar tim sepakbola, menonton tim kesayangan di stadion adalah hal biasa. Para suporter, biasanya menonton timnya di laga home (kandang). Namun tak jarang yang menonton laga berstatus away (tandang).
Sebagai penggemar PSS Sleman, terkadang saya menonton pertandingan yang berstatus away. Atau dimainkan di kandang lawan. Dan bagi saya, menonton laga saat away selalu menyisakan cerita.
Begitulah yang saya alami ketika menonton pertandingan antara Persiku Kudus melawan PSS Sleman. Laga tersebut berlangsung seru dan menarik. Namun yang saya ceritakan di sini bukan pertandingannya, melainkan pengalaman selama di stadion, juga corak stadionnya, yakni Stadion Wergu Wetan Kudus. Stadion yang kata orang―maaf—mirip dengan madrasah.
Vibes lorong masuk Stadion Wergu Wetan Kudus memang seperti masuk ke madrasah
Saat memasuki lorong stadion, saya sedikit terkejut dan menyadari bahwa apa yang dikata orang-orang ternyata ada benarnya. Lorong, tangga beserta handrailnya, tembok stadonnya mirip seperti madrasah atau sekolahan.
Saat berada di lorong, saya merasa seperti akan memasuki kelas madrasah di lantai dua. Bedanya di stadion tidak ada kelasnya. Hanya ada tribun untuk menonton pertandingan. Saat di tribun rasanya bukan seperti di stadion. Melainkan balkon sekolah. Bahkan jika duduk mendekati pagar, saya merasa seperti siswa yang sedang menunggu guru masuk ke kelas.
Ada beberapa tribun yang bentuknya berbeda
Hal lain yang saya soroti dari Stadion Wergu Wetan adalah stadion ini nggak bisa nggak bikin kamu keheranan. Bisa dibilang stadion ini unik. Setiap tribunnya punya bentuk yang berbeda. Ini tidak seperti kebanyakan stadion. Karena mayoritas stadion pasti punya bentuk yang konsisten sama. Baik tribun utara, selatan, timur, atau barat.
Di Stadion Wergu Wetan, cuma tribun utara dan selatan bentuknya sama. Keduanya sama-sama memiliki dua lantai dan atap tribun. Untuk tribun barat terdapat tiga kategori. Pertama yaitu tribun VIP, dengan atap dan hanya memiliki satu lantai. Sekaligus menjadi tribun termahal di Stadion Wergu Wetan. Kategori kedua yakni tribun barat sayap utara, dan ketiganya tribun barat sayap selatan. Keduanya memiliki bentuk yang sama. Hanya satu lantai dan tanpa atap tribun.
Wujud tribun timur pun juga beda lagi. Dengan tribun utara-selatan dan barat. Tribun timur Wergu Wetan memiliki dua lantai, namun tanpa atap di atasnya. Sangat unik bukan?
Videotronnya kecil, dan lebih mirip patok kuburan
Setiap stadion―terlebih era sekarang―umumnya memiliki videotron. Papan digital yang menampilkan skor pertandingan. Biasanya videotron berada di tribun utara dan selatan. Atau tribun belakang gawang. Tapi, di Stadion Wergu Wetan, videotronnya malah mirip seperti patok kuburan. Ukuran kecil dan menancap di tanah. Tidak seperti kebanyakan videtron stadion. Yang berada di atas tribun.
Dan lucunya lagi, videotron di stadion tersebut hanya ada satu. Yang berada di sisi timur depan tribun utara dba nenghadap ke selatan. Praktis saya yang saat itu di tribun utara tidak bisa melihatnya.
Banyak bangunan-bangunan lain di luar Stadion Wergu Wetan Kudus, termasuk mushola
Saat saya dan teman-teman masuk ke area stadion, kami tidak langsung melihat wujud dari Stadion Wergu Wetan. Ini sebab di luar stadion ramai bangunan-bangunan lain. Seperti GOR Bung Karno, tempat tennis indoor, dan mushola.
Bahkan musholanya mirip dengan mushola-mushola di dalam desa, yang bangunannya lengkap dengan tempat wudhu dan kamar mandi, serta nyaman untuk beristirahat. Tidak seperti mushola stadion yang hanya ala kadarnya. Hanya saja Anda harus berjalan kaki beberapa meter menuju mushola tersebut.
Demikianlah pengalaman saya selama berkunjung ke Stadion Wergu Wetan. Stadion yang penuh dengan hal unik. Kalau kamu senang nonton sepak bola, cobalah sesekali mendatanginya. Dan rasakan sensasi nonton bola di Madrasah Wergu Wetan, eh maksud saya, Stadion.
Penulis: Muhammad Ubaidillah Hanan
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Stadion Krida Rembang: Lama Terbengkalai dan Sisa-sisa Harapan untuk PSIR
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
