Pamer Spotify Wrapped Bukan Berarti Norak dan FOMO, Justru Jadi Ajang Nostalgia Playlist dan Kisah di Baliknya

Pamer Spotify Wrapped Bukan Berarti Norak dan FOMO, Justru Jadi Ajang Nostalgia Playlist dan Kisah di Baliknya

Pamer Spotify Wrapped Bukan Berarti Norak dan FOMO, Justru Jadi Ajang Nostalgia Playlist dan Kisah di Baliknya (Unsplash.com)

Penghujung tahun sudah terlihat, saatnya Spotify merilis wrapped untuk para penggunanya. Spotify Wrapped adalah fitur yang merangkum kilas balik lagu, album, atau podcast yang biasa kita dengarkan di Spotify selama setahun.

Spotify Wrapped jadi fitur yang paling ditunggu oleh para pengguna Spotify untuk mengetahui apa saja yang sudah mereka dengarkan selama 1 tahun ke belakang. Hal ini juga menjadi ajang para pengguna Spotify untuk flexing playlist mereka selama setahun ke media sosial. Apalagi kalau yang masuk top adalah lagu-lagu keren versi sendiri.

Kalau ada yang bilang flexing playlist Spotify Wrapped ini norak, wah, saya mau protes. Saya justru antusias sekali menantikan fitur ini, sebab saya bisa bernostalgia dengan jenis musik apa saja yang sudah saya dengarkan selama setahun terakhir juga kisah-kisah di baliknya.

Saatnya tahu jenis musik yang paling kita sukai lewat Spotify Wrapped

Lewat Spotify Wrapped kita jadi makin paham selera musik sendiri seperti apa. Lagu-lagu apa yang paling nyantol di telinga dan paling sering muter di playlist. Jadi kita bisa menunjukkan jati diri sesungguhnya suka musik yang seperti apa.

Spotify Wrapped dibuka dengan sambutan yang menarik di sorotannya. Tiap wrapped yang bergulir akan menyajikan lagu-lagu yang selama ini kita putar juga. Di awal kita akan diberi tahu berapa genre musik yang paling kita suka, dan top 5 genre musik yang didengarkan selama setahun. Dilanjut dengan mengetahui berapa total lagu yang sudah kita dengarkan beserta top teratas lagu yang paling sering diputar. Lalu, ditunjukkan juga dalam 1 tahun selama berapa menit kita mendengarkan lagu di Spotify.

Selain top songs, nggak afdal kalau nggak sekalian diberi tahu top artist yang telah menemani hari-hari kita selama setahun. Bikin gemes juga, setelah wrapped top songs dan artist dilanjut dengan greeting dari top artist yang ada di playlist kita, nih. Seolah mereka berterima kasih pada kita yang sudah mendengarkan lagu mereka, juga kita bisa kirim thank you card kita pada sang pemusik. Menariknya lagi, kita diberi satu card yang mempresentasikan tipe kita dari lagu-lagu yang sering kita dengarkan di Spotify.

Kilas balik musik yang bikin nostalgia dikit

Selama nge-tap Spotify Wrapped, jujur aja saya jadi senyum-senyum sendiri. Karena serasa bernostalgia kecil selama melihat dan mendengar kilas balik musik yang saya dengarkan sepanjang tahun itu sebab menyimpan makna kenapa lagu-lagu tersebut bisa stuck di playlist saya.

Tiap top artist yang di-spill lewat wrapped juga akan diperdengarkan musik dari artis tersebut yang paling sering kita dengarkan beserta pada bulan apa kita sering dengarkan lagu ini. Jadilah, saya juga mengingat lagi memori-memori itu kenapa saat-saat itu suka dengarkan lagu artis tersebut.

Ada yang memang karena lagi streaming party untuk mengangkat chart musik si artis. Tapi ada juga yang memang sedang cocok untuk menemani suasana hati saya saat itu. Bahkan ada lagu yang cocok untuk menemani bulan-bulan stres saya.

Ajang setor musik dan flexing playlist keren

Per terbitnya Spotify Wrapped, malam itu juga seluruh media sosial ramai para pengguna Spotify yang flexing lagu andalan mereka. Apalagi kalau dirasa playlist-nya terbilang keren alias lagu yang diputar jadi favorit dan hits di kalangan anak muda. Wah, rasanya bangga banget tuh.

Saya sendiri juga ikut-ikutan sih flexing lagu-lagu yang sedang saya sukai selama setahun ke belakang. Jadi relate sekali saat buka X isinya orang adu spill playlist, begitu juga di story WA, story IG, sampai ke Facebook isinya orang pamer playlist.

Tiap melihat orang pamer playlist pun rasanya saya bisa membaca kisah mengapa lagu-lagu itu jadi teman baik mereka. Ada yang tiba-tiba kecantol karena sering FYP, ada yang memang karena si artist adalah musisi favoritnya, dan ada juga yang memang relate dengan suasana hati.

Sesungguhnya flexing Spotify Wrapped di media sosial memang seseru itu, kok. Jadi, jangan dikit-dikit ngatain kami FOMO dan norak. Tiap orang kan punya bahagianya sendiri-sendiri.

Berkat Spotify Wrapped, nggak perlu malu untuk menunjukkan selera musik

Kalau dirasa melihat playlist orang lebih keren, ya nggak perlu merasa minder juga. Musik itu universal. Apa pun yang kita dengarkan adalah 100 persen hak pribadi kita. Lagu keren itu relatif, lho. Mau dengerin lagu K-Pop, pop, R&B, rock, dangdut, atau jedag-jedug sekalipun ya nggak masalah. Jadi, kalau mau ikutan FOMO pamer hasil Spotify Wrapped ya nggak perlu malu-malu juga, sih.

Penulis: Arsyanisa Zelina
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Orang Waras Pasti Meninggalkan Spotify dan Hijrah ke YouTube Music, yang Jelas Lebih Superior.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version