Beberapa Hal yang Membuat Spider-Man: No Way Home Terasa Cacat (Bagian 2)

spider-man: no way home 2

Ini adalah bagian kedua artikel review Spider-Man: No Way Home. Untuk baca bagian pertama, klik di sini. Nah, sebelum lanjut, artikel ini berisi spoiler. Yang kena spoiler cukup editornya aja, kalian nggak usah.

Spider-Man: No Way Home bisa dibilang salah satu film Spider-Man terbaik. Namun, yang terbaik pun tetap memberikan cela. Di sini, saya membahas beberapa cela yang saya temukan.

Cacat Keempat: Akting Tobey Maguire

Oke, mari menutup mata untuk tiga hal cacat di atas, dan beralih ke kecacatan lainnya yang lebih parah menurut saya, yaitu kehadiran Tobey Maguire.

Jangan salah, saya adalah fans Spider-Man garis keras. Oleh karena itu, saya menyukai semua versi Spider-Man dari Tobey, Andrew, dan Tom. Saya tidak peduli cerita di film Spider-Man sejelek apa pun, asalkan ada film dengan orang berkostum Spider-Man, saya pasti akan menontonnya berulang kali. Dalam kasus No Way Home, saya sudah nonton tiga kali di bioskop, dan bisa saja saya nonton sampai beberapa kali lagi.

Nah, di sinilah keanehannya. Saya harusnya senang saat ada tiga versi Spider-Man yang muncul di No Way Home, akan tetapi sosok Tobey Maguire yang datang dengan akting biasa saja dan tampak tidak bergairah membuat saya super kecewa. Di sisi lain, Andrew Garfield tampak sangat totalitas memerankan Peter Parker versinya sendiri. Tom Holland? Jelas dia sangat totalitas dan No Way Home adalah penampilannya sebagai Peter Parker terbaik selama ia berada di MCU. Tetapi Tobey Maguire? Ia hanya datang sebagai dirinya sendiri alih-alih sebagai Peter Parker.

Tobey muncul, ngomong sesuai skripnya, dan sebatas itu. Ia tampak sangat wagu jika dibandingkan kedua Peter Parker lainnya. Dalam hal ini, saya harus bilang bahwa saya nggak ingin melihat Tobey Maguire di No Way Home. Saya ingin melihat Tobey sebagai Peter Parker versinya, bukan sebagai mas-mas lesu yang ngucapin dialog skrip dengan wagu.

Yang menyelamatkan Tobey adalah ketika ia menggunakan kostum Spider-Man. Saat ia nggak harus ngomong di balik kostumnya, ia tampak lebih baik. Well, memang nggak semuanya jelek sih. Toh adegan interaksi ketiga Spider-Man di patung Liberty itu memang luar biasa. Tetapi saat Tobey belum menggunakan kostumnya, yah ia hanya seperti mas-mas biasa yang lemah lesu nggak bergairah ngapa-ngapain.

Cacat Kelima: Plothole super parah

Mari menganggap semua kecacatan di atas nggak pernah ada, atau seenggaknya kita tutup mata deh. Maka yang akan tersisa hanya satu kecacatan pamungkas yang super fatal sehingga saya mikir kok bisa ada plothole segede ini di film yang konon adalah film Marvel terbaik?

Bagian yang saya maksud adalah tentang bagaimana para penjahat super bisa nongol di semestanya Spider-Man MCU. Konon menurut Doctor Strange, karena Peter terlalu banyak rikues saat mantra sedang dirapal, mantranya rusak dan menjalar ke multisemesta. Alih-alih membuat semua orang lupa kalo Peter adalah Spider-Man, mantra itu justru membuat semua orang yang tau kalo Peter adalah Spider-Man terlempar ke semesta Spider-Man MCU.

Sekilas nggak ada yang aneh, tetapi kalo dipikir dengan saksama, apa yang terjadi justru bikin geleng-geleng kepala. Semua orang yang tau Peter adalah Spider-Man itu banyak banget, loh, tapi kok yang datang hanya penjahat-penjahat? Itu juga nggak komplit. Harry Osborn juga tau kalau Peter adalah Spider-Man. Malahan dua Harry dari dua semesta sama-sama tau kalau Peter adalah Spider-Man. Eddie Brock di semestanya Tobey juga tau kalau Peter adalah Spider-Man. Kok mereka nggak diajak? Kalau mau lebih jauh, Marry Jane tau Peter adalah Spider-Man. Gwen juga tau. Bapaknya Gwen juga tau. Bahkan orang-orang di kereta yang diselamatkan Spider-Man di film Spider-Man 2 juga tau Peter adalah Spider-Man. Kok mereka semua nggak diajak di film ini?

Oh, saya paham pembelaannya. Itu karena Doctor Strange keburu menyegel mantra yang rusak itu, sehingga nggak semua orang yang tau Peter adalah Spider-Man diajak di film No Way Home. Hanya beberapa saja yang entah bagaimana sempat datang ke film itu, dan kebetulan semuanya adalah yang jahat.

Nah, kebetulan juga, Peter Parker dari dua film sebelumnya tau kalau mereka adalah Spider-Man, dan dengan cara itu mereka juga kesedot ke semesta MCU. Ya, mayan aneh karena kedua Peter Parker bisa kena efek mantra karena mereka tau mereka Spider-Man. Maksudnya, ya mereka tau mereka Spider-Man, wong mereka itu Spider-Man. Masa mantranya juga sejauh itu mendefinisikan semua orang yang tau Peter adalah Spider-Man? Kalo konsepnya gitu, jatuhnya bakal kontradiksi sama apa yang ada di akhir film, dong.

Peter akhirnya minta semua orang lupa Peter Parker buat mengatasi segalanya. Deal. Akhirnya semua orang lupa siapa Peter Parker. Tapi dengan cara yang sama, kok Peter Parker nggak lupa sama dirinya sendiri? Kan aneh.

Di sisi lain, kok bisa ada penjahat super yang nggak tau Peter adalah Spider-Man ikut keseret ke film ini? Ada dua orang yang saya maksud, kalau Eddie Brock dan Venom versi Tom Hardy masuk kategori penjahat super. Ya, mereka berdua adalah Max alias Electro, dan Eddie Brock versi Tom Hardy. Mereka berdua nggak tau Peter adalah Spider-Man, tapi kok bisa keseret ke film itu juga?

Max baru tau Peter adalah Spider-Man di akhir No Way Home setelah ia disembuhkan. Kok bisa mantra rusak Doctor Strange membawa yang nggak tau Peter adalah Spider-Man ke film No Way Home? Kalo versi Venom sih saya masih bisa agak berteori kenapa bisa kebawa. Soalnya di ending Venom 2, Venom bilang bahwa ingatan para symbiote itu lebih hebat dari apa yang bisa dipikirkan, bahkan mungkin bisa terkoneksi antarsemesta. Makanya Venom tampak kenal Spider-Man, karena ada versi dirinya di film lain yang sudah pernah gelut dengan Spider-Man. Okelah, sedikit teori pemakluman biar nggak terlalu banyak yang aneh di film ini.

Well, emang harus saya akui ini bukan plothole terparah di sejarah perfilman sih. Saya masih bisa bilang salah satu plothole terpekok ada di film The Hobbit: Battle of Five Armies, ketika sekawanan cacing raksasa muncul di pertarungan dan nggak ngapa-ngapain selain bikini terowongan buat sepasukan Orc. Seriusan, itu cacing kudunya bisa membantai semua pasukan yang ada di sana, tetapi entah lagi males atau gimana, mereka hanya muncul dan pergi gitu aja.

Cacat Keenam: Nasib Peter Parkers

Oke, ini terakhir. Janji. Jadi gini, ketika keadaan menjadi buruk dan makin banyak penjahat lintas semesta yang hampir masuk ke semesta MCU, Peter ngide buat bikin mantra baru ke Doctor Strange. Intinya, ia minta biar semua orang lupa tentang Peter Parker, sehingga semua penjahat lintas semesta itu nggak jadi datang. Oke, lupakan dulu kenapa cuma para musuh Spider-Man yang terindikasi bakal datang dan bukannya orang-orang baik. Intinya mantra Doctor Strange berhasil, dan segala hal menjadi terkendali.

Musuh-musuh Spider-Man kembali ke semesta masing-masing, pun dua Peter Parker lain juga balek. Nah, di sinilah masalahnya. Gimana nasib dua Peter Parker lain setelah mantra Doctor Strange bekerja? Harusnya semua orang di semesta mereka juga lupa siapa itu Peter Parker, kan? Iya, dong. Kalo enggak, gimana mantra itu bisa bikin semua musuh Spider-Man di multisemesta batal keseret ke semesta di No Way Home? Lantas kalau begitu, bukankah itu artinya Peter Parker versi Tom Holland baru saja merusak kehidupan dua Peter Parker lainnya, atau bahkan semua Peter Parker di multisemesta?

Akan sangat lucu sekaligus tragis jika Peter versi Tobey balek ke semestanya dan kebingungan kenapa semua orang termasuk MJ dan Aunt May lupa tentang dirinya. Hal yang sama juga bakal terjadi sama Peter versi Andrew. Dia juga bakal kena imbas mantra Doctor Strange yang membuat semua orang lupa dengan Peter Parker.

Bukankah terlalu berlebihan untuk merusak hidup semua Peter Parker di multisemesta hanya demi menolong satu semesta saja? Atau jangan-jangan, Jon Watts sebagai sutradara nggak mau terlalu ambil pusing terkait nasib Peter Parker lainnya? Atau malah lebih parah, ia justru lupa kalau semua Peter Parker bakal kena efek mantra Doctor Strange? Kok aneh?

Tapi entah hal itu disengaja atau enggak, saya cukup yakin pihak Marvel Studios bakal pake narasi, “Ini akan membuat cerita Spider-Man lebih menarik untuk diikuti. Kita lihat saja nanti!” atau semacamnya.

Apa pun itu, terlepas dari beberapa hal cacat yang bikin saya geleng-geleng kepala, film Spider-Man: No Way Home tetap layak untuk saya bilang sebagai salah satu film Spider-Man terbaik yang pernah ada. Seandainya saja semua hal cacat di atas nggak pernah ada di filmnya, maka mungkin saya bakal mempertimbangkan No Way Home bakal bersaing ketat dengan Spider-Man 2 sebagai film Spider-Man live action terbaik yang pernah dibuat.

Sumber Gambar: Pixabay

Editor: Rizky Prasetya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version