SMS BRImo Meresahkan: Cuma Rp750 per SMS, tapi Diam-diam Bikin Nasabah Boncos

SMS BRImo Meresahkan: Cuma Rp750 per SMS, tapi Diam-diam Bikin Nasabah Boncos

SMS BRImo SMS BRImo Meresahkan: Cuma Rp750 per SMS, tapi Diam-diam Bikin Nasabah Boncos (Pixabay.com)

SMS BRImo, layanan notifikasi transaksi dari aplikasi mobile banking BRImo, bisa jadi fitur yang berguna bagi nasabah. Dengan adanya SMS ini, setiap transaksi keluar masuk rekening akan diinformasikan secara langsung melalui pesan singkat. Namun di balik fungsinya yang praktis, bagi banyak orang, biaya yang dikenakan untuk SMS ini cukup mengesalkan. Meski hanya Rp750 per SMS (dari yang semula Rp500 per SMS), rasanya kalau diakumulasikan dalam sebulan bikin boncos juga.

Biaya SMS BRImo Rp750 yang mungkin terlihat sepele

Awalnya, mungkin nasabah BRI tidak terlalu mempermasalahkan biaya sebesar Rp750 per SMS. Angka tersebut terkesan kecil dan wajar jika dibandingkan dengan keamanan yang dijanjikan melalui notifikasi instan. Tapi dalam sebulan, ketika nasabah sering bertransaksi, biaya SMS ini mencapai angka yang mengejutkan. Contoh sederhananya, jika seorang nasabah melakukan 60 transaksi perbankan dalam sebulan, artinya dia akan dikenakan biaya Rp45 ribu hanya untuk SMS notifikasi.

Bagi beberapa orang, terutama yang bertransaksi aktif melalui aplikasi BRImo, hal ini terasa sebagai beban yang tak terduga. Terlebih jika transaksi yang dilakukan melibatkan nominal kecil, seperti top up pulsa, pembayaran tagihan kecil, atau transfer dengan jumlah minim. Situasi ini membuat biaya notifikasi SMS seolah tidak sebanding dengan nilai transaksi yang dilakukan. Dengan kata lain, uang yang dihabiskan untuk notifikasi bisa terasa sia-sia.

Masalah akumulasi biaya

Meski SMS notifikasi BRImo memiliki tujuan yang baik, memberi rasa aman kepada nasabah, seperti yang sudah saya jelaskan, biaya akumulasi sangat mengganggu. Dalam sebulan, transaksi nasabah bisa melebihi angka puluhan, bahkan ratusan. Jika setiap transaksi dipotong Rp750, kebayang kan berapa banyak uang yang akan dihabiskan nasabah.

Sebagai gambaran, bagi seorang pebisnis kecil yang bertransaksi aktif setiap hari, biaya SMS tersebut bisa dengan mudah mencapai Rp50 ribu per bulan, bahkan lebih. Padahal jika dihitung dalam setahun, pengeluaran hanya untuk SMS notifikasi bisa mencapai ratusan ribu rupiah. Ini tentu bukan angka yang kecil, terutama jika dibandingkan dengan alternatif lain yang lebih hemat dan praktis.

Sebenarnya, BRImo sudah menyediakan fitur lain untuk memantau transaksi nasabah, yakni melalui notifikasi di aplikasi itu sendiri atau email. Notifikasi di aplikasi jelas tidak dikenakan biaya tambahan. Alternatif ini lebih hemat dibandingkan SMS berbayar. Selain itu, email juga bisa menjadi solusi bagi nasabah yang tetap ingin mendapatkan notifikasi tertulis tanpa kena biaya tambahan.

Namun sayangnya, banyak nasabah yang mungkin belum menyadari keberadaan atau manfaat dari notifikasi di aplikasi dan email ini. Beberapa nasabah masih terbiasa dengan SMS BRImo sehingga tidak terpikir untuk beralih ke opsi yang lebih efisien. Akibatnya, biaya notifikasi SMS terus membengkak tanpa disadari.

Kurangnya sosialisasi dari pihak BRI soal SMS BRImo

Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah kurangnya sosialisasi dari pihak bank terkait pilihan-pilihan yang tersedia bagi nasabah. Ada banyak nasabah yang masih menganggap SMS BRImo sebagai satu-satunya cara untuk mendapatkan notifikasi transaksi. Jika pihak BRI lebih aktif menginformasikan bahwa ada opsi lain yang lebih hemat biaya, tentu akan lebih banyak nasabah yang memilih untuk menggunakan notifikasi di aplikasi atau email.

Selain itu, bank juga bisa memberikan panduan atau tutorial cara menonaktifkan notifikasi SMS dan menggantinya dengan notifikasi di aplikasi atau email. Hal ini akan sangat membantu nasabah dalam mengelola keuangan mereka secara lebih bijak. Nasabah tak perlu lagi khawatir biaya tambahan yang muncul tiap kali mereka melakukan transaksi.

Bisa berdampak pada kepuasan pengguna

Tentu saja, masalah biaya SMS ini tidak hanya berdampak pada sisi finansial, tetapi juga memengaruhi tingkat kepuasan pengguna terhadap layanan BRImo. Beberapa nasabah mungkin merasa jengkel dengan biaya yang terus dikenakan. Apalagi ketika mereka merasa biaya tersebut tidak sebanding dengan nilai transaksi yang dilakukan.

Situasi ini bisa berdampak pada citra bank secara keseluruhan. Meski pada dasarnya BRImo adalah aplikasi yang memudahkan transaksi, biaya tambahan seperti SMS notifikasi bisa membuat nasabah merasa kurang puas. Tambah lagi jika nasabah tidak mengetahui bahwa ada opsi lain yang lebih hemat. Bisa saja mereka berpikir bahwa biaya tersebut adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan notifikasi transaksi.

Pihak BRI seharusnya lebih aktif dalam mengedukasi nasabah mengenai cara mengelola notifikasi agar bisa memilih opsi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan anggaran mereka. Jika bank mampu memberikan sosialisasi yang lebih baik, serta meningkatkan kesadaran nasabah tentang alternatif yang lebih hemat, tentunya keluhan mengenai biaya SMS yang mengesalkan ini bisa dikurangi.

Sebagai nasabah, kita juga perlu lebih proaktif mencari tahu cara-cara untuk mengelola layanan yang kita gunakan. Tentu saja agar kita tidak terjebak dalam biaya-biaya tambahan yang sebenarnya bisa dihindari.

Penulis: Darsih Juwariah
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 4 Aplikasi m-Banking yang Bikin Nasabah Makin Boros.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version