Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Sidoarjo dan Surabaya Itu Saudara Kembar, Sama-sama Ruwet, Sama-sama Minim Tempat Wisata

Muhammad Iqbal Habiburrohim oleh Muhammad Iqbal Habiburrohim
14 Juli 2024
A A
Surabaya Klaim Tempat-tempat Penting Milik Sidoarjo, Mulai dari Bandara hingga Sekolah Mojok.co

Surabaya Klaim Tempat-tempat Penting Milik Sidoarjo, Mulai dari Bandara hingga Sekolah (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu lalu, saya sempat singgah ke salah satu kota di Jawa Timur yaitu Sidoarjo. Sebelumnya, saya nggak begitu familiar dengan kota yang satu ini. Mungkin dua hal yang saya tahu cuma ya dari geografisnya yang mepet dengan salah satu kota besar yaitu Surabaya dan terkenal karena lumpur Lapindo. Nah, setelah beberapa minggu menetap di sini, saya menemukan fakta menarik bahwa kota ini cukup kekurangan opsi tempat wisata.

Sebelum dirujak warga lokal, saya berani bilang begitu juga nggak asal njeplak saja. Ada dua faktor utama yaitu berdasarkan pengalaman pribadi yang sudah lumayan berkeliling wilayah di sini dan validasi warga lokalnya secara langsung yang sudah tinggal selama berpuluh-puluh tahun lamanya. Saya sebenarnya nggak ada masalah dengan tempat yang minim tempat rekreasi, tapi masalahnya kondisi Sidoarjo ruwetnya nggak kalah dengan Kota Surabaya. Dengan minimnya opsi tempat wisata, tentunya warga yang tinggal juga kebingungan untuk sekadar menghilangkan stres. Ya kali, harus terus-terusan mampir ke Surabaya?

Opsi tempat yang terbatas di Sidoarjo

Pertama kali menginjakkan kaki di Sidoarjo, saya langsung mendapati pemandangan ramainya jalanan di sini. Terlebih, saat itu saya harus menetap beberapa minggu di daerah Gedangan. Setelah saya beberapa hari di sana, ternyata saya baru menyadari bahwa daerah ini terkenal dengan keruwetan lalu lintasnya. Kalau dibandingkan dengan Surabaya, tingkat keruwetannya pun nggak jauh berbeda.

Melewati hari melelahkan di sini membuat saya melakukan pencarian opsi tempat untuk sekadar bercengkrama entah itu di taman kota, perpustakaan, atau kafe kecil sekadar untuk nongkrong. Pencarian yang saya lakukan nggak menemukan hasil sehingga saya memutuskan untuk muter-muter saja siapa tahu menemukan lokasi yang pas.

Sayangnya, ekspektasi saya tidak terpenuhi. Bukannya refreshing dengan berjalan-jalan dan menemukan lokasi yang cukup nyaman. Saya justru harus berkutat dengan kemacetan jalanan dan kesulitan menemukan lokasi yang bisa saya gunakan untuk meluruhkan keletihan setelah menjalani hari. Akhirnya, saya memutuskan hanya nongkrong di warkop yang kebetulan jumlahnya lebih banyak dibanding public space yang memadai.

Pengakuan langsung warga lokal

Kesempatan nongkrong di warkop tentu saya manfaatkan untuk bertanya-tanya seputar Sidoarjo ke warga lokal di sini. Jawabannya pun ternyata cukup di luar nalar karena ternyata lokasi biasa mereka nongkrong ya hanya di warkop yang tersebar ini saja. Kalau pun ada lokasi yang mereka rekomendasikan itu di daerah Stadion Gelora Delta Sidoarjo atau Alun-alun Kota Sidoarjo. Iya sih dua lokasi itu termasuk public space, tapi maksud saya, memangnya nggak ada opsi lain? Saya yang baru di daerah sini kan tentu ingin tahu lokasi unik, nah kalau stadion dan alun-alun kok sepertinya antar daerah nggak ada bedanya.

Testimoni dari satu atau dua orang mungkin masih belum valid lah. Kebetulan di sini saya juga punya keluarga jauh yang sudah tinggal berpuluh-puluh tahun lamanya. Budaya saling mengunjungi dan perintah orang tua dengan dalih “nglegani sedulur” membuat saya berkunjung ke rumah saudara ini. Seperti biasa sebagaimana saudara yang baru bertemu, pembicaraan pasti cukup cair menanyakan hal-hal baru yang saya rasakan selama tinggal di sini. Momen ini pun nggak saya sia-siakan untuk bertanya, siapa tahu bisa diajak ke tempat rekomendasi wisata di Sidoarjo.

Lagi-lagi, ternyata jawaban saudara saya juga nggak jauh beda. Mereka pun kebingungan harus merekomendasikan tempat yang nyaman sekadar untuk menghabiskan waktu. Entah saudara saya yang memang nggak suka rekreasi atau memang saking sulitnya mencari tempat wisata, saya akhirnya diajak ke luar untuk nongkrong dan makan. Yah, kalau kalian sudah berharap itu tempat yang skena banget kalian salah, tujuan nongkrong kami pun tertuju ke Mie Gacoan. Hadehhh~

Baca Juga:

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Ruwetnya sama-sama

Kalau sudah begini, sebenarnya malah saya yang jadi kasihan dengan warga lokal Sidoarjo. Public space dan tempat kumpul bersama keluarga sudah seharusnya menjadi strategi pemerintah untuk menaikkan tingkat kesejahteraan warganya. Gimana nggak kasihan kalau kalian setiap hari sudah dihadapkan dengan ruwetnya kota yang kondisinya nggak jauh beda dengan kota di sebelahnya yaitu Surabaya. Eh, tapi kok fasilitas yang disediakan untuk sekadar menghilangkan stres saja jumlahnya kurang. Ruwetnya sama, tapi kok treatment pemerintahnya beda.

Penulis: Muhammad Iqbal Habiburrohim
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Bagi Orang Sidoarjo, Surabaya Adalah Kota yang Penuh Kenikmatan, Asal Kamu Betah Panas dan Nggak Baperan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 14 Juli 2024 oleh

Tags: SidoarjoSurabayatata kotatempat wisata
Muhammad Iqbal Habiburrohim

Muhammad Iqbal Habiburrohim

Mahasiswa biasa yang ingin mencurahkan keresahan

ArtikelTerkait

Rekomendasi 5 Tempat Wisata di Mojokerto yang Menawarkan Keindahan Alam namun Wajib Diwaspadai

Rekomendasi 5 Tempat Wisata di Mojokerto yang Menawarkan Keindahan Alam namun Wajib Diwaspadai

25 November 2023
UKT Unesa Makin Mencekik, Camaba Wajib Waspada (Unsplash)

Camaba Unesa Harus Waspada Soal Kenaikan UKT, Katanya Kampus Calon Pendidik, tapi Biayanya Makin Mencekik

15 Mei 2024
Panduan Membedakan Kota dan Kabupaten Pekalongan biar Nggak Salah Lagi! Terminal Mojok

Alasan Kota Pekalongan Layak Jadi Kota Bisnis

30 Desember 2020
5 Alasan yang Membuat Saya Nggak Menyesal Kuliah di Malang  Mojok.co wisata di malang surabaya

Malang Memang “Surga” bagi Warga Surabaya, tapi Jangan Kaget dengan Lalu Lintasnya

2 Desember 2024
Fasilitas di UNESA Lidah Wetan Bikin Mahasiswa UNESA Ketintang Cemburu

Fasilitas di UNESA Lidah Wetan Bikin Mahasiswa UNESA Ketintang Cemburu

6 Oktober 2023
Keanehan di Bantul Nggak Ada Apa-apanya Dibandingkan Keanehan di Kabupaten Cilacap

Cilacap, Kabupaten Terluas di Jawa Tengah sekaligus Kabupaten yang Paling Membingungkan

13 Mei 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.