Nicholas Saputra, atau yang selanjutnya disingkat Nicsap, memang jempolan dalam banyak hal. Ganteng, pintar, cool, dan berkarisma. Hampir tidak ada cela di diri Nicsap. Namun, bukan berarti hanya Nicsap yang pantas dianggap sebagai lelaki idaman. Di negara ini banyak tokoh lain yang saya rasa lebih cocok dijadikan pria idaman
Mohon maaf, Nicsap itu terlalu dilebih-lebihkan. Pandangan bahwa pria sempurna itu hanya ada pada diri Nicsap, harus segera diluruskan. Pasalnya, kita punya kekayaan dan keragaman pria idaman yang pating tlecek di negara ini.
Saya menemukan salah satu sosok yang mampu menyaingi Nicsap lewat sebuah acara televisi. Blio adalah si Gundul. Seorang pria paruh baya berikat kepala dan bersandal gunung. Pria yang suka menolong dan cakap dalam banyak hal, sangat terampil. Soal rupawan atau tidak, itu tinggal masalah selera. Sebab, ganteng itu soal sudut pandang. Yang pasti, dua-duanya misterius dan pendiam.
Gundul orangnya pendiam, setidaknya beberapa tahun lalu. Apalagi di episode awal, dia tak banyak bicara, namun rajin membantu. Kini ia lebih komunikatif dan sering ngebanyol, tapi tak apa. Menurut saya, karisma dari Gundul belum luntur seluruhnya. Lagipula itu tuntutan rating. Meski sebenarnya saya lebih suka dirinya yang dulu. Saat masih sangar dan memiliki persona backpacker alami. Sementara Mas Nicsap masih memiliki semburat aura Rangga nan misterius dan tak luntur meski usia bertambah, konsisten. Untuk itu Nicsap dapat poin satu dan Gundul nol.
Ada kesamaan lain di antara mereka berdua. Mereka sama-sama suka bepergian dan menjelajah. Meski begitu, Gundul lebih unggul dalam hal ini. Dia tak pergi ke tempat yang sulit dijangkau pun butuh duit lumayan. Blio pergi ke sebuah desa yang umum adanya, seperti desa kebanyakan. Ia bergaul dengan orang-orang di sekitar situ.
Tempat yang blio kunjungi lebih dekat dengan kenyataan. Mirip dengan kondisi kampung para penontonnya. Yang dibahas juga nggak ndakik-ndakik. Palingan hanya panen, manjat pohon, lalu masak. Untuk itu satu poin bagi Gundul. Oke satu sama.
Mereka berdua terampil memasak, itu pasti. Tapi, Gundul punya ketrampilan yang lebih. Ia bisa memanjat, jadi tukang, ahli hewan terutama reptil, dan masih banyak lagi. Selain itu, Gundul bisa memasak dengan keadaan seperti apa pun. Kalau Nicsap, lebih ke dapur mewah nan bersih kinclong. Kiranya Gundul lebih unggul. Yang bisa menyaingi ketrampilannya hanya seorang Ariel. Jadi 2-1.
Penilaian selanjutnya adalah kemampuan akting. Akting dari Nicsap tak perlu diragukan. Ia bisa berakting menjadi Rangga, Gie, dan Bono. Tapi, Gundul punya akting yang buruk. Pura-pura jatuh saja wagu, dialognya juga gitu-gitu terus. Untuk itulah Nicsap menang lagi, dapat satu poin. Dua sama untuk keduanya.
Penilaian isi konten sekarang. Soal konten membantu sesama, mereka punya peran masing-masing. Nicsap dengan campaign macam-macam itu, Gundul dengan UMKM. Mereka punya peran yang sentral, dan tak boleh dianggap sepele. Keduanya berperan besar untuk masyarakat. Hanya saja, konten Gundul lebih dekat dengan masyarakat pada umumnya. Kontennya sangat merakyat. Sementara Mas Nicsap punya kegiatan dan gerakan yang terasa lebih eksklusif. Agak susah menjangkaunya. Jadi saya pengin kasih Gundul poin lagi. Tiga dua untuk si Gundul. Terbukti, Gundul yang jadi juaranya.
Yang membedakan mereka hanyalah satu. Gundul hidup di dunia fantasi acara televisi, sementara Nicsap ada beneran di dunia nyata. Dia antre, kita heboh. Dia mencegat pelanggar trotoar, kita histeris. Namun, setidaknya itu memang nyata. Si Gundul memang baik ke pengusaha UMKM, petani, hingga nelayan, tapi rupanya hanya untuk acara TV.
Setidaknya para ladies tak perlu bersusah payah untuk mengejar-ngejar blio. Ia hanya aktor di acara kuliner berbau bumbu backpacker tipis-tipis. Hanya tokoh karangan Trans 7. Sudah, kejar saja Nicholas Saputra yang terpampang nyata. Itu juga kalau bisa. Selamat ngehalu, eh, mencoba.
Sumber gambar: Trans7