Sesekali, Guru BK Bisa Sidak Pegawai Pemerintah yang Nggak Patuh Peraturan, biar Nggak Cuma Siswa Aja yang Kena “Teror”

Sesekali, Guru BK Bisa Sidak Pegawai Pemerintah yang Nggak Patuh Peraturan, biar Nggak Cuma Siswa Aja yang Kena "Teror"

Sesekali, Guru BK Bisa Sidak Pegawai Pemerintah yang Nggak Patuh Peraturan, biar Nggak Cuma Siswa Aja yang Kena "Teror" (Pixabay.com)

Peran guru BK di sekolahan membuat kita memiliki kenangan indah saat sekolah. Tanpa hukuman dari mereka,  sekolah terasa hambar dan tidak terpacu adrenalinnya. Hal itulah yang membuat peran guru BK ini masih sangat relevan di sekolahan. Apalagi sekarang ini masif sekali permasalahan-permasalahan di lingkungan sekolah. Harapanya, guru BK lebih update lagi dengan kenakalan-kenakalan yang dilakukan anak didiknya.

Ngomongin kenakalan, mungkin kita merasa bahwasanya kenakalan biasanya identik dengan para pelajar. Tetapi sekarang ini rasanya tidak cuma melanda para pelajar. Aparatur negara pun kelakuannya bisa bikin geleng-geleng guru BK.

Pengalaman saya bertemu dengan aparatur daerah nakal ini saya amati ketika beberapa waktu diundang ke kecamatan. Gara-gara pengalaman inilah, saya jadi merasa kayaknya perlu deh ada guru BK di instansi pemerintah.

Kerapian para ASN yang bikin marah guru BK

Hal yang pertama kali saya notice adalah kerapian para perangkat daerah ini yang patut dipertanyakan. Kata ”rapi” yang dimaksud di sini bukan dilihat dari sisi good loking. Tetapi cara berpakaian para ASN yang banyak sekali tidak mengikuti SOP.

Misalnya, saya pernah menemukan beberapa perangkat daerah yang tidak memasukkan baju, memakai gesper, bahkan tidak memakai sepatu ketika sedang melayani masyarakat.

Kan aneh kan ya, siswa sekolah diminta rapi karena biar sesuai norma, tapi pegawai pemerintah nggak. Nggak apple to apple sih, tapi tetap saja aneh

Model rambut para perangkat daerah bikin merinding disko

Mungkin kalau kenakalan para perangkat daerah semacam sering telat ke kantor atau kerapian yang saya bahas di atas, rasanya itu sudah template banget. Nah, kalau masalah rambut, ini yang bikin saya merinding disko. Guru BK pun pasti semangat melihat beginian.

Banyak saya temukan pegawai yang model rambutnya kalau diterapkan di sekolahan, auto digundulin. Contoh, rambut mullet dan semiran.

Astaga, mullet lho. Mikir apa wokwokwok.

Saya nggak bilang rambut tersebut punya konotasi negatif. Tapi, ayolah.

Merokok ketika rapat

Kenakalan yang tidak terpuji yang pernah saya temukan adalah para perangkat daerah yang merokok ketika rapat dengan masyarakat. Entah apa yang ada di benaknya, para perangkat daerah ini dengan leluasa merokok di hadapan para peserta rapat yang isinya nggak cuma kaum sebat saja.

Yang lebih parah lagi adalah mereka melakukan sebat di ruangan tertutup dengan para peserta yang kebanyakan ibu-ibu dan para remaja. Guru BK, lagi-lagi, pasti akan gatel untuk menertibkan mereka.

Saya sendiri merasakan ketidaknyamanan dengan asap rokok tidak pada tempatnya ini. Inti rapat yang dilakukan tidak bisa masuk di otak karena terdistraksi dengan asap rokok yang berada di ruangan pengap. Ayolah, jadi perokok santun kenapa sih?

Berkendara sambil ngerokok, halo guru BK, tegur keras nih!

Emang kenakalan para perangkat daerah ini sulit ditebak. Hal yang terakhir bikin saya bersyukur atas teguran guru BK saat menggunakan motor adalah ketika saya melihat ulah para perangkat daerah yang berkendara sambil merokok dan tanpa menggunakan helm.

Hal itulah yang sebenarnya bikin saya greget ingin nendang dari belakang ketika berpapasan dengan para perangkat daerah ini.

Bayangkan saja. Betapa tidak malunya mereka ketika masih memakai baju dinas dan melakukan kenakalan tersebut. Ini mah contoh buruk berjalan. Mikir apa coba berkendara sambil merokok? Otak, halo?

Itulah tadi keresahan saya terhadap kenakalan para pegawai pemerintahan. Rasa-rasanya, guru BK bisa dipekerjakan untuk menertibkan mereka. kebangetan sih soalnya.

Penulis: Fajar Novianto Alfitroh
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Punya Guru BK yang Beneran Ngasih Konseling Adalah Sebuah Priviles

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version