Serupa tapi Tak Sama, Pencinta Komik Wajib Tahu Bedanya Manga, Manhwa, dan Manhua

Serupa tapi Tak Sama, Ini Bedanya Komik Manga, Manhwa, dan Manhua terminal mojok

Sebagai pencinta komik, meski bukan yang senior sekali, saya cukup sering wira-wiri di media cetak maupun digital untuk sekadar membacanya. Mulai dari komik lokal hingga komik Jepang dan Asia lainnya sudah pernah saya nikmati. Bahkan, saya masih ingat buku komik pertama yang saya beli sendiri adalah manga Naruto volume 39 yang saya sendiri tidak tahu cerita sebelumnya seperti apa. Saya langsung loncat saja pada buku ke-39 itu. Maklum saja, saya masih bocah SD waktu itu. Jadi, ya, masih suka baca komik buat pamer. Walau berawal dari pamer, hubungan saya dan komik masih awet sampai sekarang.

Membahas tentang komik, saya jadi teringat bagaimana kakak saya tiba-tiba peduli dengan komik yang saya nikmati lewat ponsel beberapa tahun yang lalu. Ia mempertanyakan jenis komik yang saya baca. Apakah itu manga, manhwa, atau manhua? Saya yang tidak tahu perbedaan ketiganya hanya menjawab kalau saya membaca Webtoon. Ya, aplikasi komik digital yang cukup hits saat itu, bahkan sampai sekarang. Merasa kurang puas, ia bertanya lagi dan lagi. Saya yang muak akhirnya menjawab tidak tahu dan mulailah ia meledek saya karena ketidaktahuan itu. Alhasil, saya langsung mengambil jurus andalan saya, Mbah Google. Dan setelahnya, saya pun tahu jenis komik yang saya baca kala itu.

Berdasarkan pengalaman yang tidak penting itu, saya jadi ingin berbagi tentang perbedaan ketiganya. Barangkali ada kawan yang senasib dengan saya, diledek karena tidak tahu perbedaan jenis komik, atau rasa penasaran yang memang muncul dengan sendirinya. Jadi, tanpa basa-basi lagi, berikut perbedaan antara manga, manhwa dan manhua.

#1 Asal

Saya yakin, sebagian orang pasti menebak kalau manga merupakan komik asal negeri sakura, Jepang. Tebakan tersebut tentu benar. Bukan hal asing lagi bagi masyarakat kita mengetahui hal itu, mengingat banyaknya komunitas pecinta jejepangan macam anime dan manga yang bertebaran di sekitar kita.

Lantas, bagaimana dengan manhwa dan manhua? Kedua kata tersebut mungkin terdengar sama, tetapi percayalah, keduanya berbeda. Manhwa berasal dari Korea, sementara manhua berasal dari negeri tirai bambu, Cina.

#2 Cara baca

Untuk membaca buku pada umumnya, orang-orang akan terbiasa membaca dari kiri ke kanan dan dimulai dari barisan paling atas lalu menurun ke barisan bawah. Setidaknya begitu yang diajarkan oleh guru dan orang tua sewaktu kita masih kecil. Hal itu tidak hanya berlaku pada buku, tetapi juga pada komik, terutama yang berjenis manhwa dan manhua. Pembacaannya dimulai dari panel kiri atas yang berlanjut ke kanan.

Berbeda dengan manhwa dan manhua, manga hadir dengan cara baca yang berbeda. Meski kalimatnya sama-sama dibaca dari kiri, manga mewajibkan penikmatnya untuk membaca dari panel kanan atas kemudian ke kiri. Jika masih ngeyel membacanya dari kiri, bersiaplah untuk tidak mengerti jalan ceritanya. Persis seperti saya yang sewaktu bocah membaca Naruto. Sudah memulainya dari pertengahan, bacanya malah dari belakang. Gimana nggak pusing?!

#3 Style gambar

Saya yakin setiap pengarang komik tentu memiliki gaya gambarnya masing-masing. Itulah yang menjadi ciri khas sekaligus pembeda antara pengarang satu dengan yang lainnya. Walau begitu, rata-rata komik dari jenis yang sama memiliki beberapa kemiripan. Sebut saja manga yang biasanya hadir dalam bentuk panel gambar yang dikotak-kotakkan alias multi panel. Menurut saya pribadi, panel tersebut dipakai untuk memudahkan pembacaan, terutama karena manga biasanya hadir dalam bentuk cetak.

Berbeda dengan manga, kedua jenis komik ini memiliki panel gambar yang tak terbatas oleh kotak. Karena biasanya terbit secara digital, manhwa dan manhua memiliki panel gambar yang disesuaikan dengan ukuran layar smartphone pada umumnya. Meski begitu, tak sedikit pula manhua yang hadir dalam bentuk multi panel macam manga.

Untuk pengambaran karakter, ketiganya mengusung konsep yang berbeda-beda. Manga biasanya menghadirkan karakter ala kartun jepang yang didasarkan pada imajinasi pengarangnya. Manhua pun menghadirkan penggambaran karakter yang hampir mirip dengan manga. Bedanya, manhua hadir dengan penggambaran yang lebih mendetail dan tajam. Tak sama dengan kedua komik sebelumnya, manhwa biasanya lebih didominasi oleh penggambaran karakter semi realis yang terkadang juga terinspirasi dari idol K-Pop, seperti yang terlihat pada manhwa True Beauty.

#4 Pewarnaan

Selain gaya gambarnya, pewarnaan juga bisa menjadi ciri khas dari suatu jenis komik. Misalkan saja manga yang mayoritas hadir melalui komik hitam putih. Walau monokrom, manga biasanya menghadirkan detail bertekstur untuk latar belakang atau warna perabotannya.

Berbeda dengan manga, manhwa dan manhua biasanya hadir dengan lebih colorful. Keduanya sama-sama memiliki warna yang disesuaikan dengan genre ceritanya. Meski terdengar sama, manhwa biasanya menghadirkan warna yang lebih kalem dan sederhana. Di sisi lain, manhua lebih sering menyuguhkan warna yang beragam dan juga mendetail.

#5 Genre yang mendominasi

Sesungguhnya, manga, manhwa, dan manhua sama-sama memiliki genre cerita yang beragam. Mulai dari romance, comedy, thriller, action, fantasi, bahkan tentang kerajaan pun ada. Para pembaca tinggal memilih jenis cerita yang diinginkan sesuai selera dan mood membacanya. Hanya saja, berdasarkan pengalaman saya, ketiga jenis komik ini rata-rata memiliki beberapa genre yang mendominasinya.

Misalnya, manga yang belakangan sering didominasi oleh genre fantasi. Beberapa di antaranya hadir dengan protagonis berkekuatan super yang diceritakan melawan sang antagonis yang juga berkekuatan super. Sebagian lagi hadir dalam bentuk manga isekai, genre manga yang menceritakan kehidupan protagonis yang masuk dan terjebak di dunia paralel.

Hampir mirip dengan manga, manhua biasanya didominasi dengan cerita tentang pertarungan karakter utama yang berkekuatan super. Bedanya, manhua memunculkannya dalam bentuk martial art macam pertarungan dengan teknik kung fu maupun penggunaan senjata. Tak sedikit pula manhua yang kini mengusung genre romance ala kerajaan.

Di antara ketiganya, saya rasa manhwa yang menghadirkan genre yang tak terlalu berat untuk diikuti. Biasanya mahwa memang menceritakan tentang kehidupan sehari-hari karakternya yang sering kali dibumbui hal-hal berbau romance. Namun, belakangan manhwa makin didominasi cerita tentang kerajaan sekaligus isekai.

Nah, dari kelima hal di atas, setidaknya dapat saya simpulkan bahwa ketiga jenis komik tersebut berbeda. Manga merupakan komik hitam putih asal Jepang yang dibaca dari kanan ke kiri, sementara manhwa ialah komik berwarna asal Korea yang lazimnya dibaca secara digital. Untuk manhua sendiri, saya menganggapnya sebagai komik asal Cina dengan gambar dan pewarnaan yang sama-sama tajam dan mendetail.

Jika disuruh memilih jenis komik favorit di antara ketiganya, saya akan langsung angkat tangan. Meski memiliki karakteristik yang berbeda, nyatanya manga, manhwa dan manhua memiliki daya tarik yang tidak bisa saya bandingkan. Kalau ceritanya bagus dan art-nya sesuai selera saya, tentu akan saya baca tanpa memikirkan jenis komiknya lagi.

BACA JUGA Webtoon ‘Bastard’ yang Sebenarnya Tidak Sebangsat Itu dan tulisan Ni Komang Ayu Gita Astiti lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version