Beberapa hari belakangan ini, jagad maya kembali dihebohkan oleh perceraian Song Joong Ki dan Song Hye Kyo yang merupakan pasangan artis Korea. Mereka bercerai karena apa—saya sih sebenarnya tidak peduli. Saya hanya penasaran saja karena beritanya sudah viral di dunia maya.
Saya memang pernah dengar kabar pernikahan mereka dulu—tentu saja lewat media sosial. Mereka sampai-sampai dikatakan sebagai wedding of the year—sepertinya, yang tentu saja diklaim oleh para fans mereka. Hal itu dikarenakan kedekatan mereka yang terbangun di salah satu drama korea berjudul Descendant of the Sun sehingga mereka dijodoh-jodohkan oleh fans mereka.
By the way, semua info itu saya dapat dari beberapa artikel yang saya baca (riset kecil-kecilan untuk tulisan ini). Saya awam kalau masalah korea-korea-an. Orang Korea yang saya tau hanya Lee Min Ho, Lisa Blackpink sama Kim Jong Un. Mungkin karena berita ini, saya akan tahu dua artis korea lagi. Setidaknya menambah wawasan saya tentang per-Korea-an.
Ada reaksi yang beragam dari masyarakat maya di Indonesia. Dari perceraian SongSong couple ini, kita bisa belajar sesuatu dan juga kita juga bisa melihat bagaimana netizen merespon kejadian ini.
Kejadian viral seperti ini selalu memberi manfaat untuk media, tak terkecuali untuk para pembaca Mojok dan juga yang suka mengirim tulisan ke Mojok. Orang-orang seperti ini akan mencari celah dan peluang untuk menjadikan berita viral seperti ini sebagai ide untuk menulis.
Dan sejauh ini sudah ada tiga tulisan dimuat di Mojok tentang perceraian mereka ini. Pertama, tulisan mas Alexander Arie yang tayang di rubrik esai Mojok. Mas Alex membahas kalau pernikahan itu bukanlah solusi. Kedua, tulisan mbak Reni Soengkunie yang tayang di Terminal Mojok. Dari tulisannya, sepertinya mbak Reni mengikuti betul sepak terjang SongSong couple ini, atau mungkin juga seperti saya—hanya bermodalkan riset kecil-kecilan di internet. Ketiga, tulisan mbak Dwi Susilowati yang juga tayang di Terminal Mojok. Kalau tulisan mbak Dwi sih lebih ke halu—hehe
Kalau tulisan ini tayang, maka tulisan ini menjadi tulisan keempat membahas tentang perceraian Song-Song Couple yang tayang di Mojok.
Reaksi patah hati juga menjadi yang paling banyak menghiasi dunia maya. Ada juga yang menyayangkan tentang perceraian ini padahal mereka dianggap sebagai pasangan yang serasi. Mereka yang menyayangkan dan patah hati dengan kejadian ini bisa dipastikan merupakan fans fanatik dari kedua orang ini—Song Joong Ki dan juga Song Hye Kyo. Atau setidaknya orang-orang yang suka nonton drakor alias drama korea.
Selain barisan orang yang kecewa dan patah hati, juga ada barisan yang halu berharap bisa menjadi pasangan si Song Joong Ki atau si Song Hye Kyo. Mbok yha kalau mimpi jangan terlalu kejauhan—tahu diri dikit lah.
Orang-orang yang tidak terlalu suka dengan drakor kayak saya mungkin tidak akan pernah mengerti perasaan mereka yang patah hati atas perceraian ini. Lagian itukan masalah rumah tangga mereka. Ngapain diurusin, sepupu juga bukan. Lagi-lagi ini hanya pendapat pribadi yha, mohon jangan di-bully. Nggak kuat saya—apalagi katanya kalau fans oppa-oppa Korea itu banyak yang militan—walaupun saya cukup yakin kalau mereka tak semilitan pendukung capres.
Dari perceraian SongSong couple ini, kita juga bisa belajar sesuatu. Kita jadi tau kalau pernikahan itu bukanlah sesuatu yang mudah. Butuh perjuangan dan komitmen karena masalah pasti akan selalu ada. Modal yakin saja itu tidak cukup. Semua harus dipersiapkan. Siapa yang meyangka “pasangan serasi” ini pada akkhirnya akan memutuskan untuk berpisah. Padahal kalau dipikir-pikir, mereka ini tidak ada kurangnya—kalau kelebihan sih iya.
Mereka berdua sama-sama kaya, harta melimpah ruah. Kekayaan mereka sepertinya cukup untuk menanggung anak mahasiswa kos-kosan supaya bisa makan tiga kali sehari dengan gizi yang tercukupi. Jadi tidak mungkin si Song Hye Kyo ini ngambek karena tidak dikasih uang bulanan buat beli kebutuhan sehari-hari. Mereka juga tidak mungkin bercerai karena penampilan. Wong mereka sama-sama tampan dan cantik. Jadi sepertinya perceraian mereka bisa jadi karena alasan klasik yang terus berulang. Sudah tidak cocok dan juga prinsip yang sudah berbeda. Dari pada saling menyakiti, lebih baik tidak bersama lagi.
Dari sekian banyak alasan yang bisa menjadi pemicu perpisahan, saya cukup yakin alasan Song Joong Ki menggugat cerai bukanlah karena si Song Hye Kyo terlalu baik. Apalagi kalau mau fokus belajar buat ujian—tidak mungkin.