Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Sebagai Dokter, Saya Meyakini Tulisan Dokter Justru Tidak Boleh Jelek

Damar Prasetya Ajie Putra oleh Damar Prasetya Ajie Putra
2 Juli 2020
A A
resep dokter rekam medis tulisan dokter tidak boleh jelek mojok.co

resep dokter rekam medis tulisan dokter tidak boleh jelek mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Salah satu mitos populer mengenai dokter yakni tulisan mereka jelek!

Beberapa alasan digunakan untuk mencoba menerka atau membenarkan hal tersebut. Alasan-alasan yang sering digunakan, antara lain beban kerja dan belajar yang tinggi sehingga harus bisa menulis dengan cepat (dan jadinya amburadul), tulisan dokter bersifat rahasia sehingga tidak diketahui orang lain, dan alasan lain seperti sudah adanya pemahaman antara dokter dan apoteker yang akan membacanya.

Nah, apakah hal tersebut memang benar adanya? Jawabannya, tidak. Malahan, ada dua kegiatan yang sangat penting sehingga tulisan dokter harus bisa terbaca, yakni saat menulis rekam medis dan saat menulis resep. Kedua kegiatan ini penting karena langsung berhubungan dengan nyawa pasien.

#1 Tulisan dokter harus bisa terbaca saat menulis rekam medis

Rekam medis adalah seluruh catatan medis yang berisi informasi pasien, termasuk instruksi dokter dan data-data penyakitnya. Setiap bertemu pasien, dokter harus menulis rekam medis ini. Rekam medis bermanfaat untuk merekam perjalanan penyakit pasien dan sebagai alat komunikasi antara dokter, perawat, dan petugas kesehatan lainnya. Pada hal inilah tulisan dokter harus bisa dibaca. Bayangkan apabila dokter spesialis melakukan visit pagi hari dan menginstruksikan suatu tindakan, tetapi perawat yang berjaga di malam hari tidak bisa membaca, atau lebih parahnya, salah membaca instruksi yang telah diberikan tadi hanya karena tulisan yang sulit dibaca.

Rekam medis ini juga penting digunakan dalam melakukan penelitian. Beberapa penelitian mengambil data dari rekam medis terdahulu. Saya beberapa kali harus menyingkirkan rekam medis dari penelitian hanya karena tulisan pada data tersebut sama sekali tidak bisa dibaca. Herannya lagi, ketika ditanyakan ke dokter yang menulisnya, ia pun tidak bisa lagi membaca tulisannya sendiri.

#2 Tulisan dokter harus bisa terbaca saat menulis resep obat

Kegiatan dokter lainnya di mana tulisan dokter tidak boleh jelek adalah menulis resep obat. Sebuah laporan oleh the Institute of Medicine di Amerika Serikat menemukan 7/000 kasus kematian pasien yang diakibatkan oleh tulisan dokter yang jelek. Serupa halnya terjadi di Britania Raya, 30.000 pasien meninggal karena kesalahan medis, termasuk peresepan yang salah akibat tulisan dokter.

Ada 6 prinsip pemberian obat yang harus dipatuhi setiap dokter dan semuanya tertera di selembar resep obat. Enam prinsip tersebut adalah benar pasien, benar obat, benar dosis, benar cara pemberian, benar waktu, dan benar dokumentasi.

Ada pendapat bahwa semua apoteker pasti bisa membaca tulisan dokter ibarat kode rahasia yang saling mereka ketahui. Nyatanya, apabila tulisannya memang sangat buruk dan tidak bisa terbaca, tidak semua apoteker dapat mengetahuinya. Bahkan dokter yang menulis pun bisa jadi tidak tahu apa yang ia pernah tuliskan.

Baca Juga:

Konten tidak tersedia

Terdapat beberapa kasus kematian yang diakibatkan oleh tulisan dokter yang buruk di resep. Seorang anak meninggal dunia karena adanya ketidaksamaan antara maksud obat yang ditulis dokter dengan obat yang dibaca oleh apoteker. Obat Duodil, yang seharusnya diberikan sebagai anti nyeri, malah terbaca sebagai Daonil yang merupakan obat antidiabetes. Jadinya gula darah si anak turun hingga menyebabkan kejang dan meninggal dunia.

Bagaimana cara mengatasi masalah ini?

Cara yang pertama adalah dengan mengganti tulisan tangan dengan sistem rekam medis elektronik. Mayoritas negara maju telah memahami buruknya penulisan rekam medis dan obat secara tulis tangan, sehingga seluruh hal tersebut diganti ke sistem komputerisasi. Beberapa rumah sakit yang terbilang maju di Indonesia pun juga sudah beralih ke sistem ini. Metode ini sangat efektif untuk mengatasi kesalahan informasi dan peresepan obat.

Cara yang kedua, apabila sistem penulisan elektronik belum diterapkan adalah tentunya dengan menulis secara huruf kapital. Bayangkan saja, untuk menulis undian atau formulir di bank saja, semua orang wajib menulis dengan huruf kapital agar orang dengan tulisan yang jelek pun setidaknya masih bisa terbaca. Nah, kalau untuk urusan seperti itu saja harus terbaca, apalagi untuk urusan keselamatan pasien.

Apa yang pasien bisa lakukan?

Beberapa cuitan yang pernah saya dapatkan dari orang awam mengenai alasan tulisan yang sulit dibaca adalah agar resep obat tersebut tidak diketahui oleh pasien dan tidak bisa dibeli sendiri. Ini juga suatu hal yang keliru. Faktanya, justru pasien berhak mengetahui obat apa yang diberikan kepada dirinya dan setiap lembar resep juga menyatakan apakah obat tersebut bisa ditebus bebas tanpa resep atau haram hukumnya.

Salah satu tips untuk orang awam agar meminimalisasi kesalahan ini adalah dengan menanyakan obat apa yang diberikan pada resep. Apabila Anda kesulitan membacanya, Anda memiliki hak untuk menanyakan bahkan meminta tulisan yang jelas pada resep tersebut.

Dari contoh-contoh tersebut dan ribuan pasien yang harus meninggal dunia karena tulisan dokter yang buruk tadi, maka mitos tulisan dokter yang tidak bisa dibaca harus berhenti di sini. Tulisan dokter harus bisa dibaca. Lagi pula, laporan dokter mestinya tidak dianggap sebagai kode-kodean.

BACA JUGA Alasan Tulisan Dokter Jelek: Bukan Biar Nggak Kebaca Pasien dan tulisan Damar Prasetya Ajie Putra lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 2 Juli 2020 oleh

Tags: tulisan dokter
Damar Prasetya Ajie Putra

Damar Prasetya Ajie Putra

Penulis merupakan mahasiswa double degree di Magister Ilmu Kedokteran Klinik dan Pendidikan Dokter Spesialis Anak, Universitas Gadjah Mada.

ArtikelTerkait

Konten tidak tersedia
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.