Beberapa waktu lalu, saya melihat video pendek cuplikan podcast PWK yang menampilkan King Aloy. Seperti yang kita tahu, di PWK, semua tamu bisa request dibuatin mi instan. Nah, King Aloy, minta host podcast tersebut untuk dimasakin Indomie goreng dicampur Indomie ayam bawang.
Resep itu menjadi viral karena clipper yang mengunggah ulang potongan adegan tersebut. Content creator lain pun membuat konten video yang isinya memasak dan mencoba resep tersebut. Semua konten yang saya saksikan mengatakan bahwa resep itu enak banget.
Jujur, saat menyaksikan hal tersebut saya jadi sangat tertarik dan penasaran rasanya kayak apa.
Untuk menuntaskan rasa penasaran, saya mampir ke ibu kantin langganan saya di kampus. Saya pesanlah Indomie sesuai resep dari King Aloy. Namun, tak disangka ternyata ibu kantin itu sudah tahu resepnya dan sudah mencobanya. Katanya, resep itu rasanya biasa saja dan menyarankan resep lain, yaitu Indomie rasa rendang dicampur Indomie rasa mie aceh.
Lantas saya meragukan pendapatnya. Nggak mungkin resep yang sudah direview banyak orang dan mendapat komentar positif itu nggak enak. Saya menolak sarannya dan tetap kekeh dengan pesanan di awal.
Dengan perut lapar dan rasa penasaran tinggi, saya menunggu pesanan itu di salah satu meja kantin. Sendirian di tengah keramaian kantin dengan rasa lapar dan penasaran yang tinggi. Setelah 10 menit lebih berlalu, barulah pesanan datang. Di situlah ekspektasi saya yang tinggi terhadap percampuan Indomie goreng dan Indomie ayam bawang mulai hancur perlahan.
Ternyata biasa saja
Datanglah makanan tersebut di hadapan saya. Aroma yang menguak cenderung seperti aroma Indomie goreng. Secara penampilan, saya kira mienya akan berwarna agak kecoklatan karena kecap dan saus pedas dari Indomie goreng. Ternyata warnanya mienya hanya pucat. Justru, kuahnya yang agak berwarna gelap dan keruh. Mungkin ini terjadi karena diberi sedikit kuah sesuai resep yang dikatakan Aloy.
Tapi, saya nggak terlalu peduli dengan penampilannya dan masih memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap rasanya. Lantas saya terbangkan suapan pertama ke mulut saya dan rasanya membuat saya bingung. Perlu beberapa suapan untuk mencerna dan memahami rasanya.
Setelah memfokuskan pikiran pada hasil pengecapan lidah, saya mendapati bahwa rasanya ngambang. Kalau harus saya gambarkan rasanya, ada rasa yang asin dan gurih yang dominan ala Indomie ayam bawang. Namun, ada tekstur garing dari bawang goreng dari Indomie goreng serta sedikit rasa pahit dari campuran saus kecap dan sambalnya.
Rasanya yang ngambang ini terjadi karena kedua varian Indomie ini pada dasarnya memiliki rasa yang kuat. Kayak makan bebek madura dicampur nasi uduk, keduanya punya rasa yang kuat. Tapi, kalau dicampur rasanya jadi nggak jelas.
Campuran Indomie goreng dan Indomie ayam bawang bikin tenggorokan kering
Hal yang nggak enak setelah makan ini adalah kerongkongan saya rasanya kering banget. Meskipun sudah minum air mineral berkali-kali, tetep nggak mengubah kondisi kerongkongan saya. Ini pasti karena kandungan micin yang banyak dari kedua varian Indomie ini.
Lalu, kalau bisa disimpulkan apakah campuran dua varian Indomie ini enak? Enak-enak aja sih, masih bisa saya nikmati, tapi ya biasa aja. Nggak se-wow yang dibilang para content creator itu.
Namun, apakah suatu saat saya akan memesan ini lagi? Nggak. Cukuplah percobaan pertama ini untuk memenuhi rasa penasaran saya. Mending makan Indomie double dengan salah satu varian tersebut. Rasanya jauh lebih pasti dan nggak perlu lagi diragukan.
Setelah mencoba tren makanan ini secara langsung, saya lebih percaya omongan ibu kantin saya daripada content creator itu. Memang nggak semua resep yang viral di media sosial akan cocok di lidah kita.
Penulis: Mohammad Rafatta Umar
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Resep Indomie Next Level, Dijamin Nggak Berasa Nanggung
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.