Ada untungnya nggak sih rumah makan murah tuh?
Saking murahnya beberapa tempat makan yang pernah saya kunjungi, saya jadi bertanya-tanya dalam hati, ini penjualnya ada untungnya nggak ya. Mengingat harga-harga barang mulai merangkak naik. Bukan malah turun.
Atau, jangan-jangan para penjual makanan kelewat murah ini aslinya bukan pedagang. Melainkan orang dermawan berkedok penjual makanan. Jadi, mereka sebenarnya setiap harinya jual rugi. Tindakan ini dilakukan guna menutupi kedermawanannya.
Khawatir dengan gaji pegawai rumah makan murah
Rumah makan murah umumnya nggak mempekerjakan karyawan. Hanya sang pemilik yang memasak sampai melayani pembeli. Paling sedikit-sedikit dibantu anaknya. Tentu keputusan ini dilakukan agar dapat menekan biaya produksi.
Tetapi, ada pula tempat makan yang harganya kelewat murah mempekerjakan karyawan. Saya khawatir karyawannya digaji dengan kurang layak atau ada tindakan semena-mena lain dari pemilik. Maklum, saya ini berkaca pada pabrik es krim murah meriah yang banyak didemo dan dituntut karyawan serta eks pekerjanya karena berbagai kasus.
Begitu sekiranya latar belakang yang membuat saya kini agak ragu makan di rumah makan murah. Ketahuilah harga bukan satu-satunya pertimbangan dalam menentukan keputusan membeli. Ada perkara-perkara lain yang tak kalah penting.
Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 3 Alasan Nasi Padang Jadi Makin Murah Dibanding Nasi Warteg