Sama-sama Ngutang sih, tapi Kasta Kartu Kredit Lebih Tinggi daripada Paylater

Sama-sama Ngutang, tapi Kasta Kartu Kredit Lebih Tinggi daripada Paylater Mojok.co

Sama-sama Ngutang, tapi Kasta Kartu Kredit Lebih Tinggi daripada Paylater (unsplash.com)

Kartu kredit dan paylater sama-sama menawarkan pelunasan di belakang. Namun, kasta kartu kredit masih lebih tinggi karena keunggulan-keunggulannya.

Saat ini paylater tengah populer di kalangan anak muda. Fasilitas paylater yang terpasang di e-commerce memudahkan konsumen untuk belanja online. Mereka bisa membeli barang terlebih dahulu, sementara pembayarannya dilakukan di akhir bulan atau dicicil dalam jangka waktu tertentu. 

Sebenarnya skema seperti itu bukanlah hal baru. Menunda pembayaran alias ngutang dulu sudah pernah dikenalkan oleh bank melalui kartu kredit. Namun, pamornya memang tidak sekuat paylater saat ini. Padahal kartu kredit lebih unggul secara fungsi dan promo-promonya daripada paylater. Setidaknya itu menurut saya yang pernah menggunakan keduanya.

Proses pembuatan kartu kredit yang nggak semudah paylater

Iya, saya sengaja menempatkan proses pembuatan kartu kredit yang ribet dan penuh syarat berada di urutan pertama. Menurut saya, persyaratan yang lebih ketat malah lebih baik daripada syarat paylater yang terlampau gampang. Saya sebagai pengguna merasa lebih aman.

Pikir saya, bank yang mengeluarkan kartu kredit berdasar kemampuan finansial nasabah saja masih sering kecolongan. Apalagi paylater yang cuma modal data diri dan foto KTP. Saya merasa kemudahan yang ditawarkan paylater merupakan jebakan. Lha wong semua orang asal punya KTP bisa mendapatkan limit pinjaman yang besar kok. Saya tidak heran kalau banyak anak muda seumuran saya bisa sampai terjerat paylater.

Menawarkan pembayaran tanpa bunga

Sejauh data yang saya temui di internet saat ini, bunga minimal yang diberikan oleh penyedia paylater adalah 2-3% dari total transaksi. Itu minimal, bisa lebih tinggi dari itu tergantung berapa lama jangka waktu pembayaran yang kamu pilih. Masalahnya, saya sering menemui orang-orang yang menganggap remeh suku bunga ini.

Padahal dengan hitungan kasar saja kalian bisa melihat suku bunga ini sebagai sumber masalah. Misalnya saja, kalian membeli barang seharga Rp100.000 dengan paylater, kalian hanya dikenakan bunga sekitar Rp2.000-3.000. Sekilas terlihat bukan nominal yang besar, tapi justru di sini letak bahayanya. Perlu kamu sadari kalau semakin banyak transaksi akan menambah jumlah suku bunga yang harus dibayarkan, belum lagi ditambah biaya penanganan.

Lain halnya kalau menggunakan kartu kredit, kalian nggak akan dikenakan bunga untuk transaksi dengan jangka waktu satu bulan. Bahkan, kalian bisa melakukan cicilan dengan bunga 0% alias jumlah yang kamu bayarkan sesuai dengan jumlah barang yang kamu beli tanpa dikenakan biaya lain-lain.

Lebih banyak promo menarik

Dua hal yang membuat paylater terlihat menarik adalah adanya potongan harga dan gratis ongkos kirim alias ongkir ketika belanja online. Jelas promo ini kalah telak kalau dibandingkan dengan tawaran kartu kredit. Pengguna kartu lebih bisa mendapat promo menarik di berbagai tempat. Misalnya, potongan harga di minimarket dan pom bensin, hingga cashback belanja. Bahkan, kartu kredit yang saya gunakan menawarkan promo beli 1 gratis 1 tiket nonton di XXI.

Di kasus lain, banyak orang-orang di luar sana yang bisa naik pesawat gratis. Mereka membayarnya dengan point reward yang dikantongi saat melakukan transaksi menggunakan kartu kredit dengan jenis travel. Paylater mana bisa begini?

Kartu kredit menjadi solusi untuk menjaga arus keuangan

Bagi pengguna kartu kredit, mereka bisa membayar tagihan bulanan lebih awal kemudian melunasinya di bulan depan. Hal ini bisa menjadi semacam “nyawa tambahan” untuk kalian yang memiliki pekerjaan freelance atau yang mengandalkan project tertentu.

Metode seperti ini juga sering digunakan pada orang-orang dengan gaji tetap. Kartu kredit bisa membantu mengetahui arus pengeluaran yang terjadi setiap bulannya. Selain itu, fitur ini juga bisa kamu gunakan ketika ingin melakukan pembelian barang penunjang produktivitas. Alih-alih harus mengeluarkan tabungan untuk membeli suatu barang, kamu bisa menggunakan cicilan tanpa bunga yang ditawarkan oleh kartu kredit. Sangat solutif, kan?

Saya rasa empat alasan ini yang membuat saya lebih memilih menggunakan kartu kredit daripada paylater. Meskipun sama-sama ngutang, setidaknya dengan kartu kredit saya bisa menggunakan berbagai macam strategi agar jadi lebih menguntungkan. Selain itu, satu hal yang lebih penting dari ini adalah jangan pernah ngutang untuk sesuatu yang bersifat konsumtif atau memenuhi hasrat duniawimu. Pokoknya jangan!

Penulis: Dito Yudhistira Iksandy
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Wahai Pemuja Paylater, Cek Kuadran Utangmu, biar Tidak Disiksa Cicilan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version