5 Ruas Jalan di Kota Kediri yang Menyimpan Bahaya dan Wajib Diwaspadai Saat Turun Hujan

5 Ruas Jalan di Kota Kediri yang Menyimpan Bahaya dan Wajib Diwaspadai Saat Turun Hujan

5 Ruas Jalan di Kota Kediri yang Menyimpan Bahaya dan Wajib Diwaspadai Saat Turun Hujan (Unsplash.com)

Sudah tiga tahun lebih saya menjadi perantau di Kabupaten Kediri. Kalau ditanya apakah saya menghafal tetek bengek daerah ini, tentu saja jawabannya tidak sepenuhnya. Tapi, minimal sebagai perantau yang suka jalan-jalan, saya sudah khatam dengan masalah di beberapa ruas jalan, khususnya yang berada di Kota Kediri.

Ada cukup banyak masalah di ruas jalan Kota Kediri. Pihak Pemkot pun, menurut laporan terakhirnya, menyebut ada 394 titik jalan yang rusak di sana. Dengan luas wilayah 67,2 kilometer, masalah jalan tersebut tentu amat krusial, apalagi kalau mengingat kondisi jalan saat musim hujan seperti sekarang ini.

Oleh karena itu, bagi teman-teman yang sekarang tinggal di Kediri, berhati-hatilah kalau berkendara saat turun hujan. Sebagai antisipasi, kalian bisa membaca artikel ini sampai habis. Saya mencatat setidaknya ada 5 ruas jalan di Kota Kediri yang berbahaya dan wajib diwaspadai saat turun hujan. Sebab, masalahnya bukan cuma jalanan yang licin.

#1 Jarang ada supeltas di pertigaan antara Jalan Kapten Tendean dan Jalan Jokoriyo Kota Kediri

Bagi yang sering lalu-lalang di pertigaan antara Jalan Kapten Tendean dan Jalan Jokoriyo—utamanya mahasiswa IAIN Kediri—patut berhati-hati kalau lewat sana di musim hujan. Pertigaan ini sudah terkenal rawan kecelakaan karena penggunanya yang kelewat nakal.

Meski di sana ada supeltasnya, tetaplah berhati-hati. Sebab kalau hujan turun, supeltas jarang bertugas. Bayangkan, sudah jalannya licin, rawan kecelakaan, jarang ada supeltasnya pula. Apa nggak bahaya?

#2 Persimpangan Y di Jalan Panjaitan Kota Kediri banyak baliho dan pengendara nakal

Persimpangan Y di Jalan Panjaitan ini berada tepat di Kelurahan Bangsal, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Kalau kalian berkendara dari arah utara ke arah Jalan Letjen Sutoyo, perlu hati-hati banget. Selain licin, di sana juga banyak sekali berdiri baliho yang merusak mata dan berpotensi membuat celaka.

Tak hanya itu, selama saya melewati persimpangan Y, baik dari arah Jalan Panjaitan maupun dari Jalan Letjen Sutoyo, para pengendara di sana cukup nakal. Sering saya temui pengendara yang menerobos lampu lalu lintas dengan cara menukik tajam sekalipun kondisi jalan sangat basah. Saran saya, pelan-pelan dan nggak usah sesekali lihat baliho kalau lewat persimpangan itu.

#3 Terdapat jeglongan sewu di Jalan Urip Sumoharjo sebelum Mie Gacoan Kediri 2

Melewati jalan yang terletak sebelum Mie Gacoan Kediri 2 ini sebenarnya nggak terlalu berbahaya ketika hujan. Pengendaranya pun jarang yang ugal-ugalan. Hanya saja, di sana terdapat jeglongan sewu yang bisa membuat kalian mengalami kecelakaan tunggal. Apalagi kalau kebetulan hujan deras mengguyur Kota Kediri dan jeglongannya tergenang air. Kalian yang nggak hafal titik jeglongannya sangat mungkin akan terhempas.

Saran saya, nggak usah ngebut-ngebut kalau lewat jalan ini saat turun hujan. Pelan-pelan saja, dan yang paling penting fokus ke setiap jengkal jalan. Saya nggak bisa menyebut jumlah jeglongan yang ada di sana. Yang pasti ada buanyak, ukuran lebarnya luas, dan jeglongannya pun kebanyakan cukup dalam.

#4 Banyak aspal bergelombang di Jalan Nasional 22 sebelum Ramayana Mall Kediri

Bagi yang mau ke Ramayana Mall Kediri atau ke mana pun dari arah timur, kalian perlu ekstra hati-hati kalau lewat jalan ini. Sebab, kondisi aspal sepanjang 50 meter sebelum ke Ramayana itu konturnya bergelombang. Lebih sepsifiknya lagi, aspal yang bergelombang itu tepat di bagian pinggiran.

Meski cuma 50 meter dan di pinggiran, tetap kalian perlu waspada kalau berkendara di sana saat turun hujan. Percaya sama saya, mau kalian berkendaranya pelan pun masih berpotensi untuk terpeleset karena memang separah itu gelombangnya. Saya pernah menjadi korban dari aspal jalanan Kota Kediri satu ini. Saran saya, agak ke tengah kalau lewat jalan ini.

#5 Perempatan di Jalan Nasional 22, tepatnya di Pos Polisi Sumur Bor nggak ada lampu lalu lintas

Yang terakhir ada di Jalan Nasional 22 juga. Kalau kalian berjalan 50 meter lagi dari arah timur, di sana ada perempatan. Ngerinya, perempatan satu ini nggak ada lampu lalu lintasnya. Bahkan sekalipun di situ ada Pos Polisi, sepanjang saya melewatinya jarang sekali saya menemui mereka mengatur lalu lintas. Seingat saya, mereka bertugas biasanya hanya saat pagi dan sore, itu pun pas lagi nggak hujan.

Kalian bisa bayangin sendiri lah betapa bahayanya kondisi lalu lintas di sana saat hujan turun. Jalan yang ada lampu lalu lintasnya saja kadang masih berbahaya, apalagi yang nggak ada. Untuk ruas jalan di Kota Kediri yang satu ini, saya nggak punya saran apa-apa kecuali kalian harus ekstra waspada ketika melintasinya saat hujan turun. Tapi kalau bisa, mendingan nggak usah lewat perempatan ini saat Kediri sedang hujan, ya.

Itulah kelima ruas jalan di Kota Kediri yang berbahaya dan harus semakin diwaspadai ketika turun hujan. Hujan memang bisa membawa berkah, tapi kalau kalian berkendara saat hujan dan nggak memahami kondisi jalan, apalagi kelima jalan di atas, bukan tak mungkin berkah itu berubah jadi musibah. Semoga tulisan ini bisa membantu kalian terhindar dari musibah itu.

Penulis: Achmad Fauzan Syaikhoni
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Kediri Semakin Maju, tapi Warga Sulit Sejahtera karena Banyak yang Digaji Tak Sesuai UMR.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version