Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Sapa Mantan

Rindu Acara Radio yang Fasilitasi Galau dan Patah Hati para Remaja

Bayu Kharisma Putra oleh Bayu Kharisma Putra
2 Februari 2022
A A
Rindu Acara Radio yang Fasilitasi Galau dan Patah Hati para Remaja terminal mojok.co

Rindu Acara Radio yang Fasilitasi Galau dan Patah Hati para Remaja (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Radio memang tak tergantikan. Ia tak bisa disamakan dengan media apa pun. Tak hanya soal lagu-lagu semata, radio lebih daripada itu. Ada keterikatan kuat antara pendengar dan penyiar. Sejujurnya, saya sudah jarang mendengarkan radio. Hanya sesekali saat di perjalanan dan di rumah kakek nenek saya. Namun, dekade lalu saat masih remaja, radio masih menjadi hiburan sampingan selain medsos.

Saya tinggal di Magelang, yang memiliki banyak stasiun radio. Mulai dari stasiun radio anak muda, khusus dunia pertanian, hingga radio yang menyiarkan dakwah-dakwah keagamaan. Layaknya manusia lain, saya pernah request lagu dan kirim salam, kadang lewat SMS dan pesan via medsos. Saya paling suka malam Kamis dan malam Minggu. Apalagi jika bukan karena ada Iwan Fals night dan Rock Night. Dua acara yang tak pernah saya lewatkan, sebelum akhirnya punya handphone yang punya fasilitas internet dan penyimpanan musik berformat MP3.

Kalau ada yang saya suka, tentu ada yang tak disuka. Saat itu ada sebuah genre acara radio yang menurut saya nggak banget, tapi semua anak di kelas membicarakannya. Acara tersebut berisi saran-saran dunia percintaan untuk para abg yang hatinya tengah remuk. Hampir semua stasiun radio di kota saya memiliki acara semacam ini. Acara yang menurut saya saat itu cringe abis dan menyesatkan.

Mula-mula, piano dari Yiruma mengalun. Lalu terdengar suara penyiar wanita yang renyah bak rengginang dibubuhi reverb agak berlebihan. Dengan mantap mbaknya membacakan pesan yang masuk dengan alus. Pesan yang berisi permintaan saran atas apa yang menimpa hati para remaja, biasa disebut patah hati dan galau. Saat itu istilah ghosting dan lain-lain belum populer. Istilah yang paling populer saat itu mungkin TTM (teman tapi mesra), alias masuk zona dianggap teman, tok.

Sang penyiar yang tak jelas ilmunya, seolah bisa memberi saran yang baik pada para pendengarnya. Dia bukan psikolog apalagi psikiater, tapi ia dipercaya oleh banyak remaja yang masih polos dan kurang pengalaman. Seolah sang penyiar adalah Anglingdharma yang bijak dan memperhatikan semua rakyatnya. Ia selalu ada dan serasa mampu menyeruak, mengobati luka di sela-sela hati, bak tabib Suliwa. Respect!

Segala permasalahan bisa dijawab dengan baik. Mulai dari masalah naksir kakak kelas, diteror mantan lewat SMS gratisan kirim dua gratis seratus, juga masalah rebutan cowok yang berakhir perundungan. Serius, hal semacam itu bisa dibicarakan di acara wow ini dengan sadar dan penuh welas asih. Ada juga partisipan yang dengan sadar menggunakan nama asli dan menyebutkan asal sekolahnya. Saya tahu, soalnya teman sekelas dan satu sekolah banyak yang berpartisipasi di acara ini. Iya, akhirnya saya juga ikut mendengarkan acara ini dengan rutin karena pengaruh kawan sebaya.

Namun, tak semua pesan yang masuk meminta bantuan dan nasihat. Banyak juga yang sekadar curhat dan request lagu galau yang beken pada masanya. Seolah lagu-lagu dari band pop melayu yang mendayu-ndayu mampu menemani malam penuh kegalauan yang panjang. Sekaligus mereka berharap bisa mengobati hati yang luka, meski nyatanya malah makin pedih diguyur air mata.

Tentu saya request lagu juga, meski pakai nama samaran. Malu, lah. Tapi, saya nggak curhat, sudah diwakilkan partisipan yang lain. Cukup duduk di kamar dan bahagia saat backsound galau yang saya mau diputar. Sebagai abg yang dikenal ngeband musik keras dan memuja ERK dengan lagu “Cinta Melulu”, saya gengsi jika harus request lagu “Suara: punya Hijau Daun, atau “Aku Masih di Sini” dan “Tempat Paling Indah” punya Tahta. Apalagi pas di liriknya yang gini, “Ku lelaki yang tak bisa menangis”. Sok berasa paling tersakiti, padahal belum ngerasain susahnya nyari duit dan ditampar kehidupan. Jijik sendiri kalau ingat masa itu.

Baca Juga:

3 Ruas Jalan Jogja yang Sebaiknya Dihindari Warga yang Dilanda Patah Hati

Purwokerto, Tempat Ternyaman untuk Merayakan Patah Hati

Penasaran, coba-coba, lalu akhirnya saya ketagihan. Saya juga sempat ada di fase mengiyakan segala nasihat sok bijak dari penyiarnya. Jika itu saya dengar di masa kini, isinya gatheli semua: serba ngawur dan amburadul. Kayaknya memang ngarang dan yang penting terdengar bijak. Mirip ramalan zodiak di majalah. Apalah daya, saya seperti terhipnotis dan pelan-pelan jiwa waras saya terhisap. Maklum, anak abg, akal waras saya belum berkembang dengan sempurna. Pokoknya, untuk ukuran saya waktu itu, sang penyiar adalah Naruto dalam mode dakwah.

Momen paling epik ada di penghujung acara, si penyiar seperti kerasukan filsuf yang baru pulang dari naik gunung. Ia berkhotbah layaknya kaum penyair di era pujangga baru. Kata demi kata dirangkai dengan backsound “Kiss The Rain” milik Yiruma. Kalimat puitis yang diucapkan dengan intonasi lembut nan bersahaja, bercampur dengan perasaan hampa, hancur, perih, dari para pendengar setianya. Puisi lenjeh itu menjadi penutup yang manis untuk bekal mimpi sepanjang malam. Apalagi ditambah gerimis, pasti vibes-vibes galaunya dapat banget.

Jika diingat memang lucu, memalukan, dan ewww banget. Tapi, siapa yang tidak rindu dengan masa-masa seperti itu? Sebelum Spotify menjadi penyedia backsound galau para manusia. Sebelum medsos menjadi tempat mencurahkan hati yang tersakiti, yang kini berubah jadi tempat buzzer alay bernaung dan bertahan hidup. Respect!

Penulis: Bayu Kharisma Putra
Editor: Audian Laili

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 2 Februari 2022 oleh

Tags: nostalgiaPatah HatiRemajaRindu
Bayu Kharisma Putra

Bayu Kharisma Putra

Anak pertama

ArtikelTerkait

sendu

Globalisasi dan Millenials Penyebab Kebangkitan Kedua Bait-Bait Sendu Didi Kempot

22 Agustus 2019
mencintai

Salahkah Mencintai Orang yang Tidak Mencintai Kita?

13 Mei 2019
Saya Pernah Ngutil Pomade di Indomaret dan Saya Menyesal terminal mojok.co

Saya Pernah Ngutil Pomade di Indomaret dan Saya Menyesal

15 Oktober 2020
putus pacaran Pemilik Patah Hati yang Sebenarnya Adalah yang Mengambil Keputusan dan Pergi

Pemilik Patah Hati yang Sebenarnya Adalah yang Mengambil Keputusan dan Pergi

15 Februari 2020
5 Jajanan Mi Jadul Terbaik yang Sebenarnya Nggak Baik-baik Amat terminal mojok

5 Jajanan Mi Jadul Terbaik yang Sebenarnya Nggak Baik-baik Amat

22 Oktober 2021
nostalgia

Nostalgia: Sajian Wajib Acara Keluarga, Kongkow Teman Lama Hingga Kenangan Bersamanya

19 Juni 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.