Renang Olahraga Murah? Murah Pala Bapak Kau

Renang Olahraga Murah? Murah Pala Bapak Kau Terminal Mojok

Renang Olahraga Murah? Murah Pala Bapak Kau (Unsplash.com)

Saya berdebat dengan teman saya tentang kategori olahraga yang murah. Olahraga murah yang kami debatkan di sini maksudnya bukan olahraga tanpa biaya seperti workout di rumah atau sekadar jalan-jalan pagi, melainkan olahraga yang tetap mengeluarkan biaya meski hanya sekali di awal ketika memulai olahraga tersebut.

Saya pribadi beranggapan olahraga lari adalah olahraga yang murah. Kalau niatnya benar-benar lari nggak cuma gaya-gayaan, olahraga ini bakal jadi olahraga dengan biaya minimalis. Perlengkapan utama yang dibutuhkan cuma sepatu, lho. Berbekal uang Rp300 ribu kita sudah dapat sepatu lari yang bisa digunakan hingga bertahun-tahun.

Berbeda dengan saya, teman saya justru memilih olahraga renang sebagai olahraga yang murah. Menurutnya, renang hanya butuh tempat dengan banyak air yang di desanya bisa berupa sungai atau bahkan laut. Paling cuma mengeluarkan biaya untuk membeli baju renang, itu pun nggak wajib. Bermodalkan celana pendek, daleman, dan handuk, seseorang sudah bisa berenang.

Sekilas pernyataan teman saya ini terdengar masuk akal. Tapi, dia lupa kalau nggak semua orang tinggal di desa yang kalau mau berenang tinggal modal bensin untuk motoran ke laut atau sungai.

Sebenarnya olahraga air satu ini jadi olahraga yang mahal jika kita mengurai semua perlengkapan yang dibutuhkan untuk memulainya. Apalagi kalau kita hidup di kota yang semuanya dipandang dari segi kepantasan.

Perlu beli perlengkapan dan bayar tiket masuk ke kolam renang

Saya ambil sudut pandang dari kaum urban, ya. Peralatan renang di kelas minimalis itu mengeluarkan biaya paling murah Rp200 ribu sampai Rp300 ribu untuk celana renang, topi, dan kacamata yang dijual secara paketan. Silakan cek online shop kalau nggak percaya.

Tapi, kalau perkara celana kan bisa pakai celana pendek yang sudah ada.

Ya itu sih terserah kalian, Gaes. Saya kan bicara soal perlengkapan yang dijual paketan. Sebab setahu saya, perlengkapan yang dibeli terpisah jatuhnya malah lebih mahal. Lagi pula apakah pantas kita nyemplung ke kolam dengan celana pendek yang biasa dipakai buat bobo?

Terus gimana dengan baju renang yang komplet? Wah, kalau ini sih harganya bisa mencapai Rp200 ribuan. Cuma bajunya lho ya, tanpa kacamata dan tetek bengek lainnya.

Itu baru perkiraan biaya yang dikeluarkan untuk baju. Ada lagi ongkos bensin yang kemudian harus kita keluarkan ketika mau pergi ke kolam renang. Sampai di kolam renang, nggak bisa langsung nyemplung, lho. Kita masih harus mengeluarkan uang untuk tiket masuk, Gaes.

Di Jakarta, tiket masuk kolam renang berkisar Rp40 ribu sampai Rp60 ribuan. Kalau kamu berenang di Stadion Akuatik GBK, bayarnya malah Rp100 ribu per orang. Itu belum sama biaya parkir yang berkisar di angka Rp3 ribu hingga Rp5 ribu. Kecuali kalian mau berenang di selokan atau parit kotor di Jakarta, ya nggak usah repot bayar tiket masuk dan uang parkir.

Nggak berhenti sampai di situ. Kalau nggak jago renang, biasanya kita bakal dipepet sama tutor yang menawarkan jasa latihan berenang. Tarifnya nggak main-main, bisa mencapai Rp250 ribu per jam. Kalau nggak butuh ya nggak masalah, tinggal tolak saja. Ini hanya opsional, Gaes. Toh paling di kolam renang kita cuma bakal lompat-lompat, kan? Atau sekadar nyemplung terus nyelem. Tapi itu sih bukan berenang namanya, melainkan main air~

Masih ada pengeluaran selanjutnya

Pengeluaran kita masih berlanjut, lho. Setelah capek berolahraga dan bermain air, tentu saja kita butuh asupan gizi untuk dimasukkan ke tubuh, entah sekadar minuman atau makanan. Bayangkan betapa nikmatnya menyantap Pop Mie hangat setelah kedinginan main air di dalam kolam. Untuk ongkos jajan ini, anggaplah kita perlu mengeluarkan uang minimal Rp15 ribu.

Nah, setelah ditotal semua, untuk memulai olahraga air ini paling nggak kita harus mengeluarkan uang sekitar Rp300 ribu untuk perlengkapan (celana renang, topi, dan kacamata) dan Rp100 ribu untuk ongkos dan biaya sekali renang (ongkos bensin ke kolam renang, tiket masuk, dan jajan). Totalnya Rp400 ribu.

Gimana? Mahal, kan? Kalau buat saya sih cukup menguras kantong kalau harus keluar uang Rp100 ribu tiap kali mau berolahraga. Jadi, kalau ada yang bilang olahraga air satu ini murah, tinggal modal nyemplung aja, saya nggak setuju.

Sebenarnya ada olahraga yang lebih mahal daripada berenang, lho, namanya olahraga menyembuhkan perasaan. Kenapa saya bilang gitu? Soalnya untuk move on butuh banyak biaya, dan saking banyaknya sampai nggak bisa dihitung. Buat healing, beli buku, ikut kursus, atau ikut aktivitas pengalih perasaan lainnya kan butuh banyak duit. Ehehehe~

Penulis: Muhamad Iqbal Haqiqi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Olahraga Lari Adalah Olahraga Murah, Murah Pala Bapak Kau.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version