Regulator Gas, Kunci Ketahanan Pangan Nasional yang Sering Dianggap Sepele

Dilema Agen Elpiji Pertamina: Ambil Untung Besar Kena Masalah, Ambil Untung Kecil Bangkrut elpiji nonsubsidi regulator gas

Dilema Agen Elpiji Pertamina: Ambil Untung Besar Kena Masalah, Ambil Untung Kecil Bangkrut (Pixabay.com)

Pernah nggak kamu mengalami kejadian seperti ini. Lagi semangat-semangatnya masak, sudah meracik segala macam bahan, tinggal dieksekusi, eh… pas nyalain kompor jebul gasnya habis. Duh. Auto badmood.

Saya kemarin mengalaminya. Rasanya, pengen tak jungkir balikkan semua bahan yang sudah siap tadi. Apesnya lagi, gas habis saat lepas subuh. Coba pikir, mau cari tabung gas di mana? Lapak belum pada buka.

Jujur saja, saat kemarin gas habis, saya bertanya-tanya. Ini kenapa gasnya cepet banget habis? Rasanya baru kemarin beli tabung gas. Lha kok udah habis aja? Kalau dibilang penyebabnya gara-gara saya rajin masak, ah, fitnah itu. Daripada menyebut saya rajin masak, saya justru curiga ke hal lain yang menyebabkan gas cepat habis. Regulatornya!

Biang kerok gas habis

Regulator gas yang rusak memang dapat membuat gas cepat habis. Selain tentu saja beberapa penyebab lainnya, seperti material peralatan yang tidak tepat, jarang membersihkan kompor, sering buka tutup gas, tidak menutup panci saat memasak, dll.

Nah, jika permasalahannya ada pada si regulator gas, ya, memang wajib ganti. Selain bisa bikin gas cepat habis, ada bahaya utama yang mengintai di balik regulator yang mulai lelah, yaitu bisa memicu terjadinya ledakan karena adanya kebocoran gas. Ngeri.

Masalahnya, ganti regulator gas ini tak semudah ganti baju. Bukan masalah harganya, sih. Kan harga regulator gas ini sebenarnya cukup terjangkau, yang 90 ribuan juga ada, kok. Yang jadi masalah sebenarnya yaitu keribetan yang menyertai. Gimana nggak ribet? Beda tabung, beda pula jenis regulatornya. Bener-bener udah kaya cari jodoh aja ini, sih. Nggak boleh salah pilih.

Jenis regulator gas

Belakangan saya baru tahu kalau beda tabung beda regulatornya ini ternyata bukan tanpa alasan. Jadi, bukan semata buat gaya-gayaan, ygy. Tapi, ada kaitannya dengan fungsi dan keselamatan. Seperti yang kita ketahui gas LPG & Bright Gas memiliki beberapa ukuran mulai dari 3 kg, 5 kg, 12 kg, dan 50 kg. Nah, semakin besar tabung gas akan menghasilkan tekanan yang berbeda. Itu sebabnya, regulator harus menyesuaikan ukuran tabung.

Secara umum, regulator yang paling sering digunakan yaitu regulator tekanan rendah. Biasanya, regulator ini digunakan untuk tabung gas berukuran 3-5 kg. Di antara jenis regulator yang lain, doi memang paling simpel. Modelnya hanya berupa kepala regulator dan gas meter saja yang dilengkapi dengan knop dan sambungan selang gas.

Ada regulator tekanan rendah, ada pula regulator tekanan tinggi. Regulator jenis ini bisa digunakan jika tabung gas yang digunakan berukuran 12 kg atau 50 kg. Model regulator ini lebih besar daripada regulator gas bertekanan rendah. Yang paling mencolok adalah bagian kepala regulatornya yang bisa diputar-putar. Etapi bukan buat mainan, ya. Diputarnya ini untuk mengatur jumlah gas yang ingin dikeluarkan dari tabung gas.

Sebetulnya, regulator gas tekanan tinggi ini juga bisa dipakai di tabung gas ukuran 3 kg. Tapi, situ siap boncos nggak? Menggunakan regulator tekanan tinggi di tabung ukuran 3 kg bakal bikin gasnya bakal cepet habis. Maklum, tekanan regulator ini sangat tinggi sehingga gas yang dikeluarkan juga lebih banyak.

Regulator gas otomatis

Kalau kamu pikir regulator itu cuma regulator tekanan rendah dan regulator tekanan tinggi saja, maaf, kamu keliru. Kalau gitu mah kepala Barbie nggak akan pusing. Masih ada beberapa jenis regulator lainnya. Seperti, regulator gas putar, regulator gas cabang dua, regulator kaleng dan regulator otomatis. Nah, yang paling laris manis dan jadi pilihan favorit para pahlawan dapur adalah regulator gas otomatis.

Sesuai dengan namanya, saat menggunakan regulator ini kita tidak perlu membuka atau menutup gas jika ingin mengalirkan atau memberhentikan aliran gas dari tabung ke kompor. Gas akan otomatis keluar ketika kita menyalakan kompor dan sebaliknya. Dengan kelebihannya ini, kita tidak perlu khawatir meninggalkan kompor, meski ditinggal keluar kota sekalipun.

Banyak tipe

Di pasaran, ada banyak sekali tipe regulator otomatis. Kita ambil contoh merek yang sudah familiar,Winn Gas. Boleh dibilang, Winn Gas adalah penguasa pasar di segmen regulator. Nah, untuk regulator otomatisnya, doi punya bermacam tipe.

Contoh, tipe WINN Gas W900M. Tipe ini sudah dilengkapi satu karet seal pengaman dan satu pengunci ganda. Sehingga, jika terjadi kebocoran, regulator akan tertutup secara otomatis. Produk ini diklaim telah 100 persen terbukti aman dan anti-bocor.

Ada pula tipe W388M yang memiliki knop pengunci berbahan kuningan yang menyatu dengan leher tabung. Apakah hanya dua tipe itu saja? Oh, tentu saja tidak. Ada juga tipe W88M, W121M, W118NM, W138M W181, W118M, W900NM, W288 dan banyak lagi tipe lainnya. Nah, loh. Mumet nggak, tuh?

Tapi, yah, sama halnya seperti hal mumet nan ribet lainnya di dunia ini, urusan ganti regulator ini tetap harus kita hadapi.

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Mengganti Elpiji dengan Kompor Induksi ketika Aliran Listrik Belum Merata, Pemerintah Sehat?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version