Poris Plawad, Negeri di Ujung Tangerang yang Katanya Pusat Ilmu Sihir

Poris Plawad, Negeri di Ujung Tangerang yang Katanya Pusat Ilmu Sihir

Poris Plawad, Negeri di Ujung Tangerang yang Katanya Pusat Ilmu Sihir (Daria Rom via Unsplash)

Kalau kamu belum pernah dengar nama Poris, kemungkinan besar kamu bukan orang Tangerang. Atau mungkin kamu pernah dengar, tapi mengira itu nama warung bakso. Padahal Poris itu nyata, hidup, dan berdetak—tepat di antara denyut ekonomi dan aroma mistis yang kadang bikin bulu kuduk berdiri tapi dompet tetap kering.

Saya tinggal di Poris Plawad, Cipondoh, sebuah kawasan yang kalau dilihat dari peta seperti hasil diskusi gagal antara arsitek dan dukun feng shui. Di satu sisi ada mall yang ramai, di sisi lain ada rawa-rawa yang katanya “angker tapi adem”. Tapi ya gimana, harga kontrakan di sini masih masuk akal, dan sinyal internetnya lumayan kuat, dua hal yang lebih penting dari cinta di era modern ini.

Poris terkenal karena mistis

Poris Plawad Tangerang itu seperti punya dua wajah. Siang hari, kehidupan berjalan seperti pada umumnya. Orang-orang sibuk jualan, ngojek, nganter anak sekolah, sampai debat di grup WA komplek soal sampah yang belum diangkut. Tapi malam hari, suasananya berubah. Suara jangkrik terdengar lebih religius, dan embusan angin di gang belakang terasa seperti bisikan dari dimensi lain.

Perkara dimensi lain inilah yang mau saya bahas. Ya, Poris Plawad Tangerang itu terkenal karena hal-hal mistisnya. Daerah ini memang unik, asal namanya saja (katanya) dari nama jawara.

Pernah suatu malam, saya nongkrong di warung kopi depan rumah, ngobrol ngalor-ngidul sama warga setempat. Tiba-tiba ada bapak-bapak nyeletuk, “Eh, tau gak, di blok sebelah itu ada orang bisa ngilang.” Saya pikir maksudnya ngilang dari tanggung jawab bayar iuran RT, ternyata beneran ngilang. Ngilang, ngilang. Bukan ngilang ghosting.

Sejak saat itu, saya mulai sadar: Poris Plawad bukan cuma tempat tinggal, tapi komunitas spiritual lintas dimensi.

Persatuan Orang Ahli Ilmu Sihir (POAIS)

Di Poris Plawad, gosip beredar lebih cepat dari paket GoSend. Di daerah yang memang dasarnya tidak besar, apa pun yang diucap akan menggema dan terpantul. Salah satunya: ada perkumpulan rahasia berisi para ahli ilmu sihir. Nama bekennya? “Persatuan Orang Ahli Ilmu Sihir.” Kedengarannya kayak organisasi alumni Hogwarts cabang Cipondoh.

Katanya, anggota mereka bisa bikin orang jatuh cinta cuma dengan tatapan mata. Sayangnya saya belum nemu yang begitu di dunia nyata. Ada juga cerita kalau beberapa di antara mereka bisa manggil hujan, ngilangin hujan, dan sejenisnya.

Tapi lucunya, di tengah rumor supranatural itu, Poris Plawad juga penuh dengan geliat ekonomi: toko elektronik, laundry kiloan, warung pecel lele, sampai kafe estetik yang menulis “WiFi gratis asal order kopi dulu.” Artinya, walau katanya penuh dukun, Poris tetap berputar karena ekonomi, bukan mantra.

Jadi jangan kira hanya karena terkenal hal mistisnya, Poris lantas seperti daerah yang tidak terjamah peradaban. Justru daerah ini lumayan maju, untuk ukuran daerah yang tak sebegitu besar.

Harmoni dunia modern dan yang tak kasat mata

Yang paling menarik dari tinggal di Poris Plawad Tangerang adalah perpaduan unik antara kemajuan dan kepercayaan. Di satu sisi, anak muda nongkrong sambil ngonten TikTok di pinggir danau. Di sisi lain, ibu-ibu masih percaya kalau suara burung gagak jam dua pagi itu pertanda “ada yang mau datang.”

Dan memang benar. Yang datang biasanya tukang bakso lewat tengah malam.

Tapi mungkin di situlah keindahan Poris Plawad: semua keyakinan bisa hidup berdampingan. Kamu boleh startup founder yang kerja remote di kafe, tapi tetap percaya sandal kamu bisa hilang karena “disembunyikan makhluk halus”.

Poris: Hogwarts yang Kelewat Realistis

Kalau dipikir-pikir, Poris ini kayak Hogwarts versi rakyat. Cuma bedanya, tongkat sihirnya diganti sendok nasi, dan mantra paling sering dipakai adalah “besok aja deh”. Tapi semangatnya sama: hidup berdampingan antara dunia nyata dan dunia yang tak kelihatan.

Ekonomi jalan, gosip mistis juga jalan. Kadang yang bikin hidup di Poris terasa ajaib bukan karena ada dukun, tapi karena masih bisa bertahan hidup di tengah harga cabai dan BBM yang naik-turun kayak hubungan tanpa kepastian.

Jadi kalau kamu lagi main ke Tangerang dan pengin merasakan sensasi tinggal di tempat yang katanya penuh ahli sihir tapi lebih sering diserang promo Shopee, datanglah ke Poris.

Nikmati teh manis di warung pinggir jalan, dengarkan cerita mistis dari warga, lalu tutup malam dengan dengungan motor lewat di depan rumah.

Penulis: Jaka Ghianovan
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Nggak Semua Tangerang Itu Mewah dan Modern seperti BSD dan Alam Sutera, Masih Ada Kabupaten Tangerang!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version