Planet Ocean, Dompet Terjangkau Kualitas Mumpuni

Dompet Planet Ocean

Ekspektasi beli Planet Ocean: dua tahun ambyar. Realitasnya, sembilan tahun masih stonk.

Bagi kebanyakan orang, dompet merupakan barang yang sangat penting keberadaannya, dengan segala fungsinya. Mau bagaimana pun bentuknya, dompet sudah seperti barang wajib. Utamanya untuk menyimpan uang agar lebih rapi, tidak berceceran atau bertebaran di sembarang tempat. Juga, berguna untuk menyimpan beberapa kartu yang sering digunakan seperti KTP, SIM, kartu perbankan, dan lain sebagainya. Intinya, sih, biar bisa praktis disimpan di satu wadah.

Tidak bisa tidak. Saat ini, keberadaan dompet menjadi sangat penting karena berbagai alasan yang sudah disebutkan. Bahkan, tidak sedikit orang yang menganggap bahwa, dompet merek tertentu dengan variasi harga yang hingga berjuta-juta, menjadi kemewahan tersendiri untuk menunjukkan kelas sosial. Dan tentu saja tak semuanya seperti itu. Sebagian memikirkan fungsinya. Selama memenuhi kaidah fungsi, harga terjangkau, dan kualitas yahud, kemewahan bisa dijadikan prioritas ke sekian.

Sulit dimungkiri bahwa saya pun berpikir demikian. Selalu mengincar dompet dengan harga yang terjangkau dengan kualitas yang mumpuni. Perjalanan mencari dompet dengan spesifikasi tersebut pun saya mulai. Sampai akhirnya, saya coba membeli dompet merek Planet Ocean pada 2012 di Gramedia. Iya, sembilan tahun lalu. Hingga sekarang, dalam kurun waktu tersebut dengan pemakaian normal, dompet Planet Ocean saya yang berwarna cokelat dengan logo ikonik di tengahnya masih utuh, awet, tanpa kekurangan apa pun. Ajaib juga, pikir saya.

Selama saya kuliah, wisuda, mencari kerja, hingga sudah berkeluarga, dompet yang dibeli sembilan tahun lalu ini selalu menemani saya, menjadi tempat penyimpanan uang dan beragam kartu. Kondisinya pun masih sangat apik.

Jujur saja, pada 2012 saat saya membeli dompet ini, nggak ada ekspektasi khusus. Apalagi harganya terbilang murah. Kala itu, saya tebus dengan nominal sekira Rp78.000-an. Pikir saya, dengan harga segitu, paling hanya bertahan paling lama 1-2 tahun. Kemudian saya akan membeli dompet baru lagi yang harganya terjangkau. Nyatanya, saya keliru. Dugaan saya betul-betul salah total. Boro-boro hanya bertahan 1-2 tahun. Lha ini, sudah sembilan tahun dan dompetnya masih awet dan aman-aman saja.

Jika hanya melihat dari namanya, sebagian dari kalian mungkin akan berpikir bahwa ini adalah produk dari luar. FYI, Planet Ocean itu asli Bandung. Dan usut punya usut, bahan dasar pembuatan dompetnya berasa dari kulit sintetis pilihan. Itulah kenapa, kualitasnya bisa sangat mumpuni dan awet hingga bertahun-tahun lamanya. Makanya, nggak heran jika beberapa orang yang saya kenal dan menggunakan dompet bermerek serupa, pemakaiannya sudah nyaris satu dasawarsa—atau bahkan lebih dari itu—dan belum ganti atau beli dompet baru juga.

Jika satu sampai dua dasawarsa lalu Planet Ocean lebih banyak dijumpai di toko secara konvensional, termasuk di Gramedia atau beberapa toko buku lainnya, kini bisa juga dilihat katalognya sekaligus dibeli secara online. Harganya masih sangat terjangkau. Mulai dari puluh ribuan, sampai dengan yang ratus ribuan pun ada. Modelnya pun makin variatif mengikuti tren.

Jika harga disandingkan dengan kualitas, dompet Planet Ocean ini betul-betul worth it bagi semua kalangan, sih. Cocok dipakai untuk yang muda, dewasa, atau orang tua. Tersedia bagi laki-laki dan perempuan. Kalau bingung ketika ada teman, keluarga, atau pacar kalian yang sedang berulangtahun, bisa juga dijadikan kado, sih.

NB: testimoni ini jujur dan tulus dari saya sebagai pelanggan yang puas akan kualitas dompet Planet Ocean. Apalagi sudah saya gunakan selama nyaris satu dasawarsa. Kualitasnya yang mumpuni sudah tidak perlu diragukan lagi. Satu yang pasti, bukan untuk promosi, apalagi memposisikan diri sebagai buzzer. Tapi, kalau semisal nantinya saya sampai dikirimin dompet baru, ya nggak mungkin saya tolak, sih.

Sumber Gambar: Instagram @planetocean.id

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version