Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Profesi

Pertashop dan Pertamini Itu Nggak Musuhan, Asal Nggak Jual Pertalite dan Ada Ketegasan dari Pertamina

Muhammad Arif Prayoga oleh Muhammad Arif Prayoga
23 Juli 2023
A A
Pertashop nggak musuhan sama Pertamini (Unsplash)

Pertashop nggak musuhan sama Pertamini (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Puji syukur, kematian Pertashop atas keterlambatan mengumpulkan PBG SLF diundur entah sampai kapan. BBM yang dipesan kemarin sudah muncul hilal bahwa akan segera dikirim. Nafas lega para pengelola sangat terasa, paling nggak untuk beberapa saat ke depan.

Saya nggak tahu apa yang menyebabkan Pertamina melunak. Namun, menurut pendapat saya, paling nggak, ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan kelonggaran ini terjadi.

Yang pertama, hasil jerih upaya puluhan pengelola Pertashop yang bertandang ke Komisi VII DPR RI. Kedua, atas kesadaran Pertamina sendiri bahwa ada benang kusut yang harus segera dibenahi sebelum menagih dokumen tersebut. Ketiga, karena esai saya yang dibaca pihak Pertamina. Tapi kayaknya yang terakhir itu hanya angan-angan saya saja.

Kalau informasi yang saya dapat dari Paguyuban Pengusaha Pertashop Jateng-DIY, katanya sih pihak Pertamina sudah berkoordinasi lintas Kementerian (Kemendagri, PUPR, BKPM, ESDM, dll) dalam dua bulan terakhir. Katanya juga sudah ada kesepakatan awal yang tinggal dikoordinasikan lagi agar menjadi kesepakatan final.

Nah, pada kesempatan kali ini izinkan saya membahas tuntutan lain dari pengusaha Pertashop saat ramai-ramai mengadu ke Komisi VII DPR RI tanggal 10 Juli kemarin. Yang ingin saya bahas kali ini adalah masalah pedagang bensin eceran, atau yang biasa dikenal di kalangan masyarakat dengan sebutan “Pertamini”.

Pertamini jangan salah paham dulu

Salah satu isu yang menjadi perhatian bersama para pengelola Pertashop adalah Pertamini. Isu tersebut tertuang ke dalam poin 2 dan 3 dari 8 tuntutan ke Komisi VII DPR RI. Poin 2 sendiri berkaitan dengan menertibkan pedagang bensin eceran yang menjual BBM bersubsidi. Sementara itu, poin 3 itu tentang percepatan penetapan regulasi penjualan BBM bersubsidi.

Kami ingin pemerintah segera menertibkan Pertamini. Yah, minimal, ada regulasi yang jelas dan nggak merugikan semua pihak. Pasalnya, kalau tidak membaca 2 tuntutan ini secara teliti dan hati-hati, orang bisa beranggapan bahwa pengusaha Pertashop benci dan ingin pengusaha kecil seperti Pertamini dibasmi.

Bahkan, menurut Adian Napitupulu sebagai salah satu anggota Komisi VII DPR RI, permasalahan ini akan menyisakan dendam antara Pertashop dan pedagang eceran. Sisanya bisa terjadi pertikaian yang berujung tragis.

Baca Juga:

5 Alasan Saya Menyesal Tidak “Hijrah” Jadi Pelanggan SPBU Shell sejak Dahulu

Suzuki Thunder, Raja Tangki Besar Penguras SPBU di Luwu Timur

Nah, di sini, saya merasa perlu meluruskannya supaya pengusaha Pertamini tidak salah paham. Kedua tuntutan di atas sama-sama menyebutkan kata “bersubsidi”. Artinya, yang ingin pengusaha Pertashop tuntut untuk ditertibkan adalah Pertamini penjual BBM bersubsidi. Begitu.

Pengusaha Pertashop memahami jasa Pertamini kepada pengguna kendaraan bermotor 

Baik Pertashop maupun SPBU reguler sudah pasti memiliki aturan terkait jarak bangunan. Yah, walaupun pada kenyataannya untuk saat ini ada yang nggak patuh. Hal itu juga menjadi perhatian para pengusaha Pertashop dan turut mengisi delapan tuntutan, tapi bukan itu yang ingin saya bahas.

Di sela-sela jarak SPBU resmi berlambangkan Pertamina itu terdapat kekosongan penjual BBM. Di situlah bertengger Pertamini sebagai penyedia BBM di luar jangkauan Pertamina. Terkesan seperti memanfaatkan keadaan, namun keberadaan mereka berguna bagi masyarakat yang membutuhkan BBM.

Berkat keberadaan Pertamini itulah pemotor nggak perlu lagi menuntun kendaraannya jauh-jauh. Apalagi kalau kontur jalannya naik dan turun, bisa bengkak itu kaki. Belum lagi kalau yang kehabisan bensin adalah mobil. Duh, nggak sanggup saya membayangkannya.

Ada jasa Pertamini yang dirasakan Pertashop

Sebagai seseorang yang berprofesi sebagai operator Pertashop, saya mengamati bahwa sebenarnya yang membuat penjualan kala disparitas harga masih terbilang wajar dulu, ya, Pertamini. Para pedagang rumahan itu berbondong-bondong membeli Pertamax, satu-satunya BBM yang dijual di Pertashop.

Ada yang membawa jeriken sedang dan membeli 20 liter tiap 2 atau 3 hari. Beberapa juga membeli dengan dua jeriken besar dengan bantuan bronjong anyaman dengan pembelian 35 liter per jerikennya. Tentu saat itu, nggak bisa dimungkiri bahwa ada jasa Pertamini atas harum manisnya omzet yang sempat kami nikmati.

Dari sini kita dapat menarik kesimpulan bahwa sebenarnya kami nggak ada masalah. Bahkan sangat diuntungkan dengan keberadaan Pertamini yang tersebar di sekitar usaha Pertashop kami. Dengan catatan, persaingan harus seimbang dengan sama-sama menjual produk yang sama.

Pengusaha Pertashop yang pontang-panting mengurus perizinan saja cuma dibolehkan menjual Pertamax. Sementara itu, Pertamini yang hanya bermodal botol kaca atau pompa bisa seenaknya menjual produk bersubsidi. Padahal, dari segi harga dan keakuratan takaran, pompa Pertashop lebih terjamin karena ada sertifikasi dari dinas perdagangan setempat.

Cara Pertamini mendapatkan BBM bersubsidi

Pembelian BBM bersubsidi saat ini hanya bisa dilakukan di SPBU reguler. Upaya Pertamina dalam memperketat penyaluran BBM bersubsidi juga sudah dilakukan. Namun, masih ada saja oknum-oknum SPBU yang mempermudah akses para Pertamini untuk menjual barang bantuan pemerintah itu.

Ada yang membeli BBM bersubsidi dengan mobil atau sepeda motor dengan tangki besar atau dimodifikasi. Di lain tempat, ada SPBU nakal yang menerima bayaran lebih untuk akses pembelian BBM bersubsidi menggunakan jeriken. Bahkan ada juga yang mengantar BBM bersubsidi ke warung-warung dengan menambah sedikit harga per liter sebagai ongkos kirim.

Dari segi keketatan aturan, ada SPBU yang dengan ketat membatasi pembelian BBM bersubsidi. Tapi, ada juga yang cuek. Mungkin yang membuat adanya perbedaan di antara keduanya adalah seberapa takut pemiliknya dengan ancaman tersebut.

Tidak ada ketegasan

Pertamini memaksakan diri untuk menjual BBM bersubsidi. Padahal, mereka sendiri tahu bahwa hal tersebut melanggar aturan perundang-undangan. Kalau mau dikaji alasannya, sebenarnya ya, nggak ada alasan lain selain karena penertiban dari pihak berwenang yang kurang beres.

Padahal stiker aturan BPH Migas terkait larangan menjual kembali BBM sudah terpasang di SPBU reguler. Aturan dan ancamannya jelas, namun hanya sebatas sekumpulan kata yang membentuk kalimat saja. Nggak ada penindakan yang bisa membentuk rasa jera. Pelanggar aturan kok hanya dikasih ancaman lewat kata-kata, ya nggak mempan!

Memang, membersihkan pelanggaran yang sudah mendarah daging sangatlah susah. Apalagi kalau di belakang mereka ada bekingan-bekingan dari pemkab, seperti yang disampaikan Ribka Tjiptaning saat bertemu dengan para pengelola Pertashop pekan lalu.

Pengendalian penyaluran BBM bersubsidi ini harus dicarikan cara agar hanya pengguna kendaraan bermotor dengan batasan yang wajar saja yang bisa membeli jenis BBM yang dibantu oleh pemerintah ini. Susah? Kayaknya, tapi saya yakin, dengan kekuatan Pertamina dan pihak berwenang lainnya, pasti masalah ini dapat diselesaikan secara tuntas.

Penulis: Muhammad Arif Prayoga

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Pertamina Harus Tahu, Bisnis Pertashop di Ambang Kematian

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 23 Juli 2023 oleh

Tags: bbmbensin bersubsidibensin eceranpertalitepertamaxpertaminipertashop
Muhammad Arif Prayoga

Muhammad Arif Prayoga

Sarjana Komunikasi yang Gagap Berkomunikasi. Penulis di Copa-media.com. Bisa dihubungi via Instagram @arifprayogha_ dan Twitter @CopamediaID

ArtikelTerkait

Dilema Agen Elpiji Pertamina: Ambil Untung Besar Kena Masalah, Ambil Untung Kecil Bangkrut elpiji nonsubsidi regulator gas

Ya Wajar Saja Elpiji Nonsubsidi Kurang Laku, Nggak Ada Kelebihan yang Ditawarkan kayak Pertamax!

29 Juli 2023
Sambatan Pelanggan Shell, SPBU Pelarian yang Ternyata Punya Masalah Juga Mojok.co

Sambatan Pelanggan Shell, SPBU Pelarian yang Ternyata Punya Masalah Juga

20 Mei 2025
Menggoyang-goyang Kendaraan Saat Isi BBM Itu Nggak Ada Manfaatnya, Berbahaya Malah! Mojok.co

Menggoyang-goyang Kendaraan Saat Isi BBM Itu Nggak Ada Manfaatnya, Berbahaya Malah!

23 November 2023
Pertashop Beneran Bangkrut Berkat Nalar Timpang Pertamina (Unsplash.com)

Pertashop Beneran Bangkrut Berkat Nalar Timpang Pertamina

25 September 2022
Nyatanya, Beralih dari Kendaraan Konvensional ke Kendaraan Listrik Tak Semudah Itu mobil listrik jember

Nyatanya, Beralih dari Kendaraan Konvensional ke Kendaraan Listrik Tak Semudah Itu

5 Agustus 2022
Jika Kepepet, Mending Beli Bensin di Pom Mini Atau Bensin Eceran dalam Botol?

Jika Kepepet, Mending Beli Bensin di Pom Mini Atau Bensin Eceran dalam Botol?

25 September 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.