Pengumuman SBMPTN di Depan Mata, Berikut Etika yang Perlu Kamu Jaga Jika Dinyatakan Lolos SBMPTN

Pengumuman SBMPTN 2021 di Depan Mata, Berikut Etika yang Perlu Kamu Jaga Jika Dinyatakan Lolos SBMPTN terminal mojok

Hari Senin, 14 Mei 2021, menjadi sejarah bagi pejuang PTN. Tepat pada hari ini pengumuman seleksi bersama masuk perguruan tinggi (SBMPTN) bakal digaungkan di seluruh tanah air melalui akun resmi LTMPT dan beberapa akun mirror. Ada dua kemungkinan, kamu lolos atau malah nggak lolos pada seleksi ini.

Bagi kamu yang nggak lolos, nggak perlu larut dalam kesedihan, menangislah kalau perlu, asal jangan berlarut-larut. Segera siapkan jalan ninja selanjutnya atau mengikuti SBMPTN pada tahun berikutnya untuk mencapai PTN yang kamu dambakan.

Bagi kamu yang dinyatakan lolos seleksi pada tahun ini, silakan bersenang-senang sebab memang hal seperti ini pantas untuk dirayakan, asal secukupnya dan nggak perlu berlebihan. Maka dari itu saya akan memaparkan hal dan etika yang perlu kamu jaga jika dinyatakan lolos SBMPTN.

#1 Bersyukur

Bersyukur adalah cara paling tepat dan harus diakukan. Mensyukuri apa yang telah diperjuangkan hingga akhirnya nama kamu terpampang jelas dengan tulisan selamat di bawahnya, pada akun LTMPT. Saya yakin hal seperti itu bisa membuatmu menjadi jumawa lantaran dari ratusan ribu peserta seleksi dan kamu dinyatakan lolos. Untuk menghindari bujuk rayu setan yang kurang ajar, bersyukur adalah jalan ninjanya. Mari sujud syukur!

#2 Jangan bertanya perihal “kelolosan seleksi ini” pada teman seperjuanganmu

Saking bangganya, sampai-sampai kamu lupa bahwa ada temanmu yang juga berjuang bareng lantas kamu menanyakan kabar kelolosan seleksi ini kepadanya. Hadeeuuh, itu nggak banget, deh. Selain terkesan ambigu, hal ini menjadikanmu seperti monster—manusia tak berperasaan. Bisa-bisanya menanyakan hal yang mungkin dianggap privasi bagi orang lain, mungkin bagi kamu biasa saja, tapi bagi doi ini adalah jerih payah penghabisan.

Jangan sampai karena saking bangganya kamu malah tanya, “Gimana kabar SBMPTN? Kamu lolos nggak?” Hadeuhhh. Tertolak di universitas impian itu lebih “perih” ketimbang ditolak gebetan. Ingat, selain gebetanmu, ada teman seperjuangan yang perlu kamu jaga perasaannya.

#3 Rayakan sewajarnya dan nggak usah lebay

Pengumuman lolos SBMPTN adalah hal yang memang perlu disyukuri dan dirayakan. Dari ratusan ribu peserta seleksi dan kamu dinyatakan lolos, hal semacam itu wajar jika dirayakan sewajarnya. Yaaa, kalau merayakannya berlebihan dan over, maka saya menganggap hal tersebut nggak wajar. Jadi rayakan secukupnya, cukup kamu dan keluargamu yang merayakan dan tahu bahwa kamu lolos SBMPTN.

Nggak usah pasang screenshot-an pengumuman kelolosanmu di story WhatsApp, di snap IG, atau di baliho kayak caleg. Itu nggak perlu banget. Sebab, sekali lagi, selain gebetanmu ada teman seperjuangan yang perlu kamu jaga perasaannya.

#4 Jangan lupa siapkan dana UKT

Hal yang paling penting a.k.a pamungkas dan perlu kamu lakukan selain mensyukuri, dan merayakan pengumuman kelolosan SBMPTN ini adalah menyiapkan dana UKT—Uang Kuliah Tunggal—sebagai syarat heregistrasi atau daftar ulang. Usahamu bimbel lontang-lantung ke sana kemari akan dianggap sia-sia jika kamu gagal melakukan pembayaran UKT, percuma saja jika kamu lolos tapi nggak bisa bayar UKT, keniscayaannya kamu bakal kena damprat dari universitas kebangganmu itu, kecuali jika kamu menjadi penerima program KIP-Kuliah tahun ini. Kamu nggak perlu melakukan pembayaran UKT untuk heregistrasi, tapi kamu masih “sangat” perlu menjaga perasaan teman seperjuangan.

Selain beberapa etika seperti di atas, masih banyak hal lain yang perlu kamu persiapkan jika kamu dinyatakan lolos SBMPTN, seperti menyiapkan berkas-berkas untuk heregistrasi, mencari tahu lebih lanjut tentang jurusanmu, dan masih banyak lagi.

Tapi, di hari pengumuman ini sepertinya nggak ada kata yang tepat selain ucapan selamat yang tulus dari hati, kepada kamu yang telah berjuang mati-matian merampungkan dan memenangkan seleksi ini. Selamat!!!

BACA JUGA Surat Terbuka untuk yang Tidak Lolos SBMPTN dan tulisan M. Isnaini Wijaya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version