Bertahan hampir 4 tahun bersama laptop Intel Celeron berkat tambahan SSD dan loyalitas tinggi
Meskipun sebelumnya menjelek-jelekkan spesifikasi laptop yang saya punya yaitu Asus A409M, tetapi bertahan adalah jalan yang saya pilih. Setelah tahun pertama yang sudah cukup menjengkelkan seperti yang saya ceritakan tadi, saya memutuskan untuk meng-upgrade laptop ini dengan memasang SSD. Alhamdulilah, saya bisa mengatur napas dengan lebih stabil karena laptop ini jadi nggak begitu menjengkelkan.
Akan tetapi, saat memasuki masa-masa skripsi dua semester ke belakang, laptop saya jadi kambuh lagi. Mungkin sudah kemakan umur. Puncaknya adalah bulan Februari 2024 di mana laptop tersebut jarang saya pakai karena lebih sering pakai PC kantor ketika mengerjakan tugas atau kalau ada job freelance.
Laptop yang seperti makhluk biologis. Jarang diajak gerak, performanya jadi makin amburadul.
Meskipun begitu, laptop ini masih bertahan sampai sekarang dan sebentar lagi resmi mengantarkan saya memperoleh gelar sarjana di UGM. Mungkin kalau dananya sudah mulai longgar, mau saya tambahkan RAM biar makin kencang. Semoga. Kalau tetap lemot ya nggak apa-apa. Namanya juga sudah sepuh.
Terakhir, dengan terbitnya tulisan ini, saya mengukuhkan diri saya sendiri sebagai mahasiswa yang loyal dan sabar karena sudah betah menjalani hari-hari yang lambat (slow living) dengan gelar Sarjana Intel Celeron.
Penulis: David Aji Pangestu
Editor: Rizky Prasetya