Beberapa waktu lalu saya memanggil Damkar (Pemadam Kebakaran) ke rumah. Tidak, bukan karena kebakaran, tapi untuk urusan lain. Saya memanggil Damkar untuk melakukan evakuasi sarang tawon yang sudah sebesar bola.
Jujur, awalnya bingung bagaimana cara menghubunginya, karena selama ini nggak pernah punya pengalaman pribadi atau teman yang punya pengalaman sejenis. Cuma liat aksi mereka di internet doang. Oleh karena itu, saya merasa pengalaman ini cukup membantu untuk disebarkan, khususnya untuk kamu yang mau manggil Damkar, tapi bingung caranya dan apa saja yang perlu disiapkan.
Cari informasi lewat internet dan media sosial
Hal yang pertama kali saya lakukan saat mencari informasi untuk memanggil Damkar adalah riset lewat internet. Untungnya, kita hidup di masa mencari informasi semudah dengan mengetik di layar hape. Saya langsung menemukan nomor Damkar. Bahkan, Damkar yang beroperasi di wilayah domisili tempat saya tinggal.
Buat kamu yang pertama kali, saya sarankan cari dengan kata kunci daerah domisili kamu. Supaya kamu langsung menemukan akun media sosial Damkar sesuai domisili. Iya, instansi ini sudah melek teknologi dan menggunakannya dengan baik. Rata-rata Damkar sudah memiliki media sosial sesuai wilayahnya.
Hubungi nomor yang tertera di bio akun resmi media sosial
Kalau sudah ketemu akun media sosialnya, segera hubungi nomor yang tercantum di bio akun media sosial. Tenang saja, nggak perlu takut, nomor mereka aktif selama 24 jam. Jadi, mau kamu hubungi larut malam juga pastinya dibalas.
Saya juga menghubungi Damkar di malam hari, mereka nggak marah sama sekali. Mereka dengan sopan justru melayang dengan sopan dan menanyakan apa yang bisa mereka bantu. Respek. Begini seharusnya pelayan publik merespons masyarakat.
Jelaskan masalah yang perlu ditangani Damkar dan tanyakan apa yang perlu disiapkan
Saat kamu menyampaikan masalah yang perlu ditangani Damkar, sebisa mungkin sampaikan dengan detail agar cepat ditangani. Jangan sampai kamu malah nggak tahu. Mereka bukan cenayang, jadi sebisa mungkin bantu mereka dengan menjelaskan secara gamblang.
Kalau perlu, tanyakan apa saja yang kamu perlu sediakan. Dalam kasus saya, saya diminta untuk menyediakan bensin 2 liter, kain dan tangga untuk evakuasi sarang tawon. Saya langsung sediakan supaya pasukan Damkar yang datang langsung bekerja.
Dokumentasi boleh, tapi jangan ganggu kerjaan Damkar
Saat Damkar sedang melakukan evakuasi, kita boleh kok melakukan dokumentasi. Dengan catatan, jangan sampai dokumentasinya malah mengganggu pekerjaan mereka. Inilah yang saya alami. Saya berlebihan dalam dokumentasi karena saking bersemangatnya ditolong, eh malah ganggu.
Lakukan dokumentasi secukupnya dan di jarak yang aman. Jangan sampai malah menghalangi mereka lalu-lalang. Kalau sampai kita yang celaka, namanya nambahin kerjaan mereka. Berikan mereka ruang untuk bekerja, jangan malah direcokin. Kalau mereka butuh bantuan, pasti ngomong kok.
Berikan suguhan untuk Damkar yang sudah selesai menolong
Memanggil Damkar tidak perlu mengeluarkan biaya sepeser pun. Asli. Nggak ada biaya yang perlu kita bayarkan ke Damkar. Tapi, sebagai manusia yang mengerti dan menghormati pekerjaan orang lain, kita tetap harus memberikan apresiasi kepada petugas yang sudah menolong.
Seminimal mungkin kita memberikan makanan dan minuman, baik itu ringan mau pun berat. Mereka juga pasti akan menerima dengan baik, kok. Tau nggak yang bikin respek? Mereka menerimanya pun sambil minta keridaan kita. Lah, padahal kita yang habis ditolong oleh mereka. Sungguh sifat yang harus dicontoh pelayan masyarakat di instansi lainnya.
Baiklah, itu saja cukup cerita pengalaman saya memanggil Damkar. Terima kasih banyak untuk para ksatria yang selalu gercep menolong. Semoga selalu lancar pekerjaannya!
Penulis: Nasrulloh Alif Suherman
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Petugas Damkar Memang Serbabisa, tapi Kita Jangan Keterlaluan Minta Bantuan
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.


















