Penderitaan Warga yang Terkena Proyek Tol Cinere-Serpong, Ganti Untung Malah Bikin Mereka Buntung

Penderitaan Warga yang Terkena Proyek Tol Cinere-Serpong, Ganti Untung Malah Bikin Mereka Buntung

Penderitaan Warga yang Terkena Proyek Tol Cinere-Serpong, Ganti Untung Malah Bikin Mereka Buntung (Pixabay.com)

Banyak yang punya anggapan, rumah yang terkena dampak proyek jalan tol adalah anugerah. Angka ganti untung yang benar-benar tinggi bikin orang terbuai. Tak mengagetkan jika banyak orang berpikiran, kena gusur malah untung. Saya pun mengalami demikian. Sebab, di daerah tempat saya tinggal, di Cinere, Depok, sekitar tahun 2022 ada pembangunan jalan tol Cinere-Serpong.

Banyak rumah warga yang berada di sekitar proyek jalan tol itu terkena gusuran. Beberapa warga menganggap hal itu adalah sebuah rezeki nomplok yang nggak boleh disia-siakan. Dalam artian, mereka nggak mau berbelit perihal harga yang ditawarkan oleh pemerintah. Oh ya, dulu sih bilangnya ganti rugi, kalau sekarang ganti untung.

Faktanya, memang sebagian besar warga yang rumahnya terkena gusuran proyek jalan tol itu dapat untung. Mereka bisa membeli rumah baru yang lebih besar dari rumah sebelumnya, bahkan ada yang bisa beli rumah dan mobil juga. Pokoknya, kaya mendadak.

Namun, keuntungan itu nggak dirasakan semua warga yang rumahnya terdampak dari proyek jalan tol itu. Ada juga yang nelangsa karena nasib mereka nggak seberuntung yang lain, malah cenderung buntung.

Tak semua untung dari proyek jalan tol Cinere-Serpong

Ya, nggak semua lahan dapat ganti untung oleh pemerintah. Sepengalaman teman saya yang rumahnya terdampak gusuran proyek jalan tol Cinere-Serpong, pemerintah hanya mau mengganti semua lahan yang warga punya jika lahan yang terkena atau terpakai untuk jalan tol lebih besar ketimbang yang nggak terpakai. Kabarnya, persentasenya kurang lebih 70:30.

Jadi, jika luas lahan warga yang terkena proyek jalan tol jumlahnya sekitar 70 persen atau lebih, pemerintah akan ambil semua lahannya 100 persen. Jika luas lahan yang terkena proyek jalan tol kurang dari 70 persen, akan dibayarkan sesuai luas lahan yang terkena proyek saja. Kira-kira begitu praktiknya di lapangan.

Nah, teman saya termasuk dalam salah satu warga yang luas lahannya nggak diambil semua oleh pemerintah, masih menyisakan 40 persen. Alhasil, teman saya pun kebingungan, akan diapakan lahan itu selanjutnya. Ya jelas bingung sih menurut saya, mau dibangun rumah kembali pun sepertinya nggak mungkin. Selain ukuran rumah yang kecil, juga karena ada aturan yang mengatur tentang lahan hijau di sekitar area tol. Yaitu nggak boleh ada bangunan dalam jarak radius tertentu dari jalan tol itu sendiri.

Rumah baru jauh dari tempat kerja

“Wah enak nih dapat gusuran tol, kaya mendadak dong”

Ada saja selentingan seperti itu ketika ada salah satu teman yang rumahnya terdampak proyek jalan tol Cinere-Serpong. Nggak dimungkiri, dapat ganti untung gusuran proyek jalan tol memang ibarat dapat durian runtuh. Seperti yang saya bilang di atas, warga yang dapat rezeki nomplok itu sampai bisa beli rumah dan mobil baru. Selain itu, mereka juga bisa menabung dari sisa uang yang ada. Tentu setelah semua kebutuhan terpenuhi, seperti rumah.

Namun apesnya, nggak jarang dari mereka yang dapat rezeki nomplok dari jalan tol malah mendapatkan rumah baru yang jaraknya lebih jauh dari kantor. Makin berat perjuangan melawan kemacetan jalanan Ibu Kota.

“Tapi kan kaya mendadak, nggak perlu protes dong?”

Cobain dulu tua di jalan, cobain dulu.

Bukannya untung, malah buntung

Makin berat perjuangan berangkat dan pulang ngantor, ditambah suasana lingkungan rumah baru yang nggak mendukung untuk istirahat dan punya tetangga yang cenderung kaku. Nggak seperti lingkungan tempat tinggalnya yang lama. Begitulah teman saya berkelakar perihal “kebutungannya” dapat rezeki nomplok.

Menurut saya, punya rumah baru dengan lingkungan yang nyaman itu gambling. Karena saat membeli, kita belum tentu tahu seluk beluk lingkungan itu seperti apa. Bisa jadi, lingkungan yang awalnya kita lihat nyaman, tapi ternyata saat kita tinggali malah berantakan. Untung-untungan, sih.

Betul, ganti untung tol bisa bikin kita kaya mendadak. Tapi, jujur saja, terkadang ada kebahagiaan yang semu, dan efeknya memakanmu pelan-pelan, dari dalam, hingga tak berbekas. Dan para jutawan baru dari jalan tol Cinere-Serpong ini sudah mulai merasakannya.

Penulis: Jarot Sabarudin
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Jangan Berhenti di Situbondo, Jalan Tol Probowangi Harus Beneran Lanjut Sampai Banyuwangi!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version