Panduan Menggunakan Kata Ceunah dalam Percakapan Bahasa Sunda

Panduan Menggunakan Kata Ceunah dalam Percakapan Bahasa Sunda terminal mojok

Sebagai orang yang terlahir di tanah Sunda, saya cukup banyak tahu tentang bahasa Sunda mulai dari yang lemas hingga yang paling kasar. Terlebih saya kuliah di daerah Jawa Barat yang budaya Sundanya sangat kental. Karena rata-rata mahasiswa di kampus saya berasal dari Jawa Barat, untuk percakapan sehari-hari dengan teman-teman saya menggunakan bahasa Sunda, kecuali dengan teman yang berasal dari luar Jawa Barat.

Pada beberapa kesempatan, salah seorang penulis Terminal, Kang Rahadian, sudah membagian pedoman atau cara menggunakan berbagai kata dalam bahasa Sunda untuk percakapan sehari-hari. Mulai dari kata tea, mah, hingga euy lengkap dijabarkan blio. Sebagai warga Sunda, saya tentu saja bangga dengan banyaknya kosakata yang bisa dibahas.

Kali ini saya akan membagikan panduan penggunaan kata “ceunah” dalam percakapan bahasa Sunda. Kamu yang pengin belajar bahasa Sunda atau orang Jawa Barat yang belum lancar berbahasa Sunda, yuk silakan disimak. Kita sama-sama belajar, Gaes.

#1 Untuk mempertanyakan sesuatu

“Ceunah” digunakan untuk mempertanyakan suatu hal. Dalam bahasa Indonesia, kata “ceunah” memiliki arti “katanya”. Misalnya, kamu punya teman sekolah yang sudah lama tidak bertukar kabar, beberapa tahun kemudian kamu mendengar kabar dari orang lain bahwa temanmu itu sudah menikah. Karena kamu merasa tidak tahu, akhirnya kamu mempertanyakan kebenaran tersebut.

“Aldi, kata orang mah ceunah kamu teh udah nikah sama si Siti. Emang bener gitu?”

#2 Untuk menyatakan prasangka terhadap suatu hal

Fungsi kata “ceunah” yang kedua ialah untuk menyatakan prasangka terhadap sesuatu, entah itu prasangka buruk atau prasangka baik. Seperti beberapa waktu lalu saat ada kejadian yang geger di daerah Cadas Pangeran soal menghilangnya Pak Yana. Banyak yang berprasangka Pak Yana diculik oleh dedemit. Padahal mah blio malah pergi ke Cirebon menggunakan Elf. Duh.

Beberapa orang kemarin banyak yang berprasangka ini dan itu. Misalnya begini:

“Emang Pak Yana teh diculik sama hantu, ya?

“Iya ceunah mah, tapi saya juga kurang tahu kebenarannya.”

Dalam posisi ini kamu belum tahu pasti sebenarnya apa yang terjadi pada Pak Yana. Entah memang benar diculik oleh dedemit atau karena hal lainnya yang masih bisa diterima oleh nalar.

#3 Untuk menyatakan kekecewaan

Pedoman atau fungsi selanjutnya dari kata “ceunah” adalah untuk menyatakan perasaan kecewa kita terhadap seseorang atau situasi tertentu. Sebenarnya cukup banyak kata yang bisa digunakan dalam bahasa Sunda untuk menyatakan kekecewaan seperti kata “eleuh” atau “hadeuh”. Namun. kata “ceunah” mempunyai fungsi dan pemakaian yang berbeda, tidak seperti seruan tadi.

Misalnya, kemarin kamu punya janji dengan temanmu untuk bertemu di suatu tempat membahas sesuatu yang penting. Temanmu berjanji akan datang pukul 7 malam, namun kenyataannya doi tak kunjung datang hingga pukul 8 malam. Ketika temanmu datang terlambat, kamu bisa berkata begini padanya, “Ceunah kemarin udah janji datang jam 7, kenapa jam segini baru datang?” Kamu bisa menggunakan cara tersebut dengan ekspresi yang kecewa. Namanya juga menunggu lama, pasti bikin kesal, dong?

Itulah panduan menggunakan “ceunah” dalam percakapan bahasa Sunda sehari-hari. Ingat ya, bacanya ceunah, bukan cenah, apalagi cénah.

Sumber Gambar: Unsplash

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version