Tak terasa seleksi masuk perguruan tinggi sudah akan bergulir kembali. Dilansir dari website LTMPT, rangkaian seleksi SNMPTN sudah akan dimulai pada 8 Januari 2022 yaitu pengisian PDSS (Pangkalan Data Sekolah dan Siswa). Nantinya pengisian PDSS tersebut akan digunakan sebagai acuan berapa persen kuota siswa yang diperbolehkan ikut seleksi berdasarkan akreditasi SMA sekaligus nama-nama siswa yang berhak mengikuti jalur tanpa tes berdasarkan nilai rapor yang terdata.
Masa-masa seperti ini tentunya cukup mendebarkan bagi para siswa. Terlebih lagi mereka harus menentukan jurusan kuliah yang akan mereka pilih. Pilihan tersebut tentunya akan menjadi krusial karena menyangkut masa depan mereka sendiri. Tak jarang momen tersebut sering kali menimbulkan dilema karena mereka sudah pasti mengincar perguruan tinggi idaman. Namun, di sisi lain, mereka juga mempertimbangkan banyak aspek seperti minat, daya saing, hingga prospek kerja.
Nah, di sini saya akan sedikit memberikan panduan memilih jurusan kuliah untuk kalian yang masih bingung. Biar gampang, saya bakal merangkum panduannya menjadi singkatan yaitu 5M (minat, mampu, menghasilkan, mikir, dan minta izin)
Panduan memilih jurusan kuliah pertama, minat
Nggak bisa dimungkiri, minat terhadap jurusan tertentu merupakan cara termudah untuk menyeleksi jurusan yang begitu banyaknya. Kalau pun masih bingung dan asing terhadap jurusan di bangku perkuliahan, kalian tetap bisa menyeleksi minat pelajaran pada saat SMA. Apabila kalian membenci angka dan matematika, ya jangan sekali-kali berpikir untuk masuk ke jurusan yang berhubungan dengan pelajaran tersebut.
Kalau mau niat sedikit, kalian bisa membuat mind map yang berisi pelajaran atau jurusan yang kalian sukai sekaligus yang kalian tidak sukai. Hal tersebut dapat berguna untuk mengerucutkan pilihan kalian.
Panduan memilih jurusan kuliah kedua, mampu
Setelah kalian mendapatkan beberapa opsi terhadap jurusan atau pelajaran yang disukai, kalian juga perlu mempertimbangkan kemampuan kalian pada pelajaran yang telah kalian pilih. Sebagai contoh kalian menyukai biologi. Mungkin bisa saja kalian menyukai biologi pada materi tertentu, tetapi kurang cakap pada materi lain. Nah, di sini kalian harus bisa menakar kemampuan pribadi. Jika kalian merasa cukup kewalahan dalam pelajaran tersebut, pilihan yang ada bisa semakin dikerucutkan. Eits tapi jangan langsung lupakan pelajaran tadi! Pelajaran yang kurang kalian kuasai, tapi kalian sukai tetap bisa dijadikan opsi kedua, kok.
Panduan memilih jurusan kuliah ketiga, menghasilkan
Setelah berkutat dengan pelajaran yang disukai, pada posisi ini seharusnya kalian sudah ada beberapa gambaran pilihan jurusan yang terbayang berdasarkan 2M sebelumnya. Kemudian, tahap yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi beberapa jurusan tadi dari segi benefit yang akan didapatkan. Benefit di sini tidak selalu berarti penghasilan atau uang yang didapatkan setelah lulus dan bekerja. Namun, bisa berupa pengalaman atau skill khusus yang kalian incar. Apabila kalian berpikiran untuk masuk jurusan yang kurang prospek, namun kalian merasa bisa mendapatkan kebermanfaatan, kenapa nggak?
Panduan memilih jurusan kuliah keempat, mikir
Apabila kalian sudah merasa cocok dengan jurusan setelah ditilik dari segi minat, mampu, dan menghasilkan, kalian bisa mulai berpikir matang-matang terhadap pilihan yang ada. Beberapa hal yang perlu dipikirkan antara lain konsekuensi apa saja yang akan didapat, risiko yang menunggu, dan apa saja yang harus dipersiapkan.
Jangan sampai kalian terlalu gegabah dalam mengambil keputusan hanya karena tergiur penghasilan atau rekomendasi seseorang. Contohnya, bayangkan saja kalau ada mahasiswa yang masuk Teknik, tapi nggak siap dengan konsekuensi harus praktik lapangan. Mikirrr~
Panduan memilih jurusan kuliah terakhir, minta izin
Tahap terakhir ini biasanya cukup mendebarkan. Sebab, tak jarang banyak yang sudah menemukan jurusan yang cocok dengan dirinya, namun terhalang oleh restu orang tua. Untuk itu, kenapa sebelumnya saya persiapkan tahap untuk mikir, karena hasil pikiran yang telah dipersiapkan dengan matang bisa menjadi argumen yang kuat untuk membujuk orang tua nantinya.
Saya yakin kebanyakan orang tua akan setuju dengan pilihan anaknya apabila mereka telah mempersiapkan argumen dengan runtut dan jelas. Berbeda halnya ketika kalian membujuk orang tua hanya karena alasan minat saja. Wajar saja orang tua khawatir karena mereka pun tau apa saja kesulitan yang akan dialami anaknya. Namun, di saat kalian menjelaskan bahwa sudah siap secara jasmani, rohani, hingga mental pastinya akan lebih meyakinkan orang tua.
Terakhir, setelah semua tahap terlewati kalian juga perlu berusaha dan berdoa agar hasil yang didapatkan nantinya bisa sesuai dengan ekspektasi. Akan tetapi, jika ternyata kalian masih gagal menemukan jurusan yang tepat, saya sudah mempersiapkan 1M yang terakhir, yaitu maaf. Hehehe~
Sumber Gambar: Pixabay