Panduan Memilih Apartemen di Jakarta buat Kalian yang Memutuskan untuk Menetap di Kota Metropolitan

Panduan Memilih Apartemen Jakarta buat Kalian yang Memutuskan untuk Menetap di Kota Metropolitan

Panduan Memilih Apartemen di Jakarta buat Kalian yang Memutuskan untuk Menetap di Kota Metropolitan (Pixabay.com)

Selain harga yang cocok di kantong, apartemen bisa jadi pilihan paling masuk akal buat kalian yang baru saja tiba di Jakarta, kota yang dianggap tempat labuhan semua mimpi oleh Sheila On 7. Pasalnya, sejak pandemi, bisnis properti belum amat bergeliat seperti sedia kala. Bahkan, dalam beberapa pemberitaan, tidak sedikit horang kaya yang awalnya memutuskan untuk menjadikan apartemen sebagai andalan investasinya, kini mulai kecewa dan panik banting harga.

Nah, berikut ini adalah beberapa pertimbangan yang bisa kalian gantungkan dalam memilih apartemen Jakarta untuk tempat tinggal. Ingat ya, buat beneran ditempati, ngontrak boleh, beli sekali untuk selamanya juga boleh. Paling tidak, ini adalah hasil analisis kritis saya yang kurang lebih telah satu tahun merasakan asam garam tinggal di kompleks apartemen ibu kota.

#1 Lokasi

Perhatikan radius 5 km dari apartemen yang akan kalian pilih, pertimbangkan integrasi transportasi umum yang tersedia. Adakah stasiun KRL, halte Transjakarta, atau jalur JakLingko? Seberapa jauh kamu perlu melangkah dari kompleks apartemen hingga bus stop khusus terdekat?

Kalau kamu baru pertama kali tiba di Jakarta belum dilengkapi dengan kendaraan pribadi, faktor kedekatan dengan akses transportasi umum wajib kamu jadikan prioritas. Kompleks apartemen saya misalnya, berada di lingkungan dekat kompleks perumahan dengan jarak tempuh jalan kaki yang tidak bisa dibilang ramah. Mungkin sekitar 700 meter hingga 1 km dari jalan raya terdekat.

#2 Lingkungan

Dalam beberapa lokasi, layaknya kota metropolitan di daerah lain, apartemen (dan rusun) seringkali dikenal sebagai lingkungan yang subur untuk prostitusi. Saya sendiri baru tahu setelah bertanya dengan rekan kerja orang Jakarta tulen. Di beberapa kompleks apartemen Jakarta telah lama dikenal sebagai kawasan yang terkenal dengan bisnis prostitusi. Ada juga kompleks apartemen yang ditinggali warga asing.

#3 Fasilitas

Ada apartemen yang memiliki fasilitas lift pada setiap towernya. Ada pula yang saking ruwetnya bahkan nggak tersedia lahan parkir yang cukup, sehingga hampir setiap hari di dalam kompleks apartemen pun terjadi kemacetan, parah nggak tuh.

Nah, kalau apartemen saya, selain dilengkapi dengan lift orang dan lift barang, tersedia juga fasilitas lain. Seperti toilet umum, kolam renang anak dan dewasa, serta taman bermain anak lengkap dengan ayunan, perosotan, dan jungkat-jungkitnya. Tentu saja musala dan tempat parkirnya lebih dari cukup untuk menampung seluruh kendaraan roda dua dan roda empat milik penghuni apartemen.

Selain itu, saat bulan puasa dan lebaran juga difasilitasi ruangan yang lebih besar untuk shalat tarawih dan salat ied. Petugas keamanan juga menjaga lingkungan selama 24 jam dengan metode gerbang kompleks one gate system. Lebih dari itu, informasi sosial yang lazim juga tersedia, seperti keperluan kependudukan di RT RW, posyandu terdekat, hingga fogging terjadwal juga ada.

Saya nggak lagi pamer sih (meski keliatannya gitu). Maksudnya, kalau cari apartemen, sebisa mungkin kritis ke fasilitas. Biar kalian nggak menyesal.

#4 Biaya IPL

IPL atau iuran pemeliharaan lingkungan adalah salah satu poin utama yang perlu kalian pertimbangkan. Perhatikan, IPL adalah biaya di luar harga sewa kalau kalian ngontrak, sehingga kalian mesti tahu IPL mencakup apa saja. Di apartemen saya, IPL sudah mencakup biaya kebersihan dan keamanan, listrik, dan air PDAM, besarannya naik turun tergantung pemakaian. Saya biasanya membayar IPL setiap awal bulan dengan kisaran nominal Rp 500-700 ribu.

#5 Riwayat kerusakan

Tanyakan dengan saksama tentang kerusakan apa saja yang pernah terjadi di unit apartemen yang akan kamu tinggali. Atap basah karena kebocoran pipa di atas, saluran wastafel mampet, dan air kamar mandi yang meluap adalah pemandangan lazim yang pernah saya saksikan dengan mata kepala sendiri selama menempati unit apartemen.

Pada beberapa kerusakan yang bukan salah saya, maka saya bisa ngotot-ngototan agar biaya perbaikannya sepenuhnya ditanggung pemilik unit atau pengelola apartemen. Intinya, sebagai penyewa, saya berhak menuntut kondisi unit apartemen yang prima atas harga sewa yang telah saya bayar di muka.

Akhirnya, banyak faktor yang harus kalian pikirkan sebelum memutuskan memilih apartemen. Coba pikir dulu pelan-pelan, sambil mendengarkan lagu “Tunggu aku di Jakarta” dari Sheila On 7.

Penulis: Adi Sutakwa
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Panduan Singkat Memilih Unit Apartemen untuk Ditinggali

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version