Oleh-oleh Khas Solo selain Serabi Notosuman yang Tidak Boleh Dilewatkan

Oleh-oleh Khas Solo selain Serabi Notosuman yang Tidak Boleh Dilewatkan

Oleh-oleh Khas Solo selain Serabi Notosuman yang Tidak Boleh Dilewatkan (Midori via Wikimedia Commons)

Biar nggak serabi Notosuman melulu, kalian bisa lho membawa empat oleh-oleh khas Solo berikut ke kampung halaman.

Di Solo, ada kuliner yang sudah terkenal dan cukup ikonik, yakni serabi Notosuman. Serabi Notosuman ini merupakan camilan legendaris yang sudah ada sejak tahun 1923. Mengutip dari website Kemendikbudristek, nama serabi Notosuman diberikan karena dulunya serabi ini dijual di Jalan Notosuman yang kini sudah berganti nama menjadi Jalan Muh Yamin.

Serabi Notosuman kerap dijadikan oleh-oleh khas Solo untuk dibawa pulang wisatawan ke kampung halaman. Tapi karena terbuat dari bahan-bahan alami dan tanpa pengawet, serabi ini nggak bisa bertahan lama. Selain serabi Notosuman, rupanya masih ada beberapa pilihan oleh-oleh khas Solo lainnya yang bisa dibawa pulang wisatawan. Oleh-oleh lain ini nggak kalah lezat dari serabi Notosuman. Misalnya seperti 4 oleh-oleh berikut ini.

#1 Roti kecik, oleh-oleh khas Solo produksi toko roti tertua

Oleh-oleh khas Solo pertama yang tak boleh dilewatkan adalah roti kecik. Roti kecik adalah camilan tradisional dari Solo berbentuk stik dan terbuat dari beras ketan yang disangrai, gula pasir, dan telur. Camilan ini memiliki rasa dan aroma yang khas karena tambahan kayu manis.

Roti kecik merupakan produk dari Toko Roti Ganep. Toko roti ini merupakan toko roti tertua di Solo yang buka sejak tahun 1811 dan masih buka hingga sekarang. Roti kecik dari toko roti Ganep menjadi warisan budaya Solo. Banyak wisatawan dari luar kota Solo sengaja datang mencari roti kecik untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Harga camilan satu ini cukup terjangkau, mulai dari Rp6.500 hingga Rp49.000 tergantung kemasan.

#2 Meski tergolong baru, Solo Pluffy bisa dijadikan buah tangan dari Kota Solo

Solo Pluffy adalah salah satu kue yang sering dijadikan oleh-oleh khas Solo. Kue satu ini terkenal karena bentuknya yang bulat dan teksturnya yang lembut seperti bantal. Cita rasa kue satu ini manis dengan krim berbagai rasa di bagian tengah kue. Beberapa rasa yang ditawarkan antara lain original, keju, green tea, cornflake, red velvet, blueberry, hingga strawberry choco crunchy.

Awalnya, Solo Pluffy diperkenalkan oleh aktris Jessica Mila pada tahun 2017. Meskipun belum memiliki sejarah panjang seperti kue tradisional Solo lainnya, Solo Pluffy berhasil mencuri perhatian banyak orang dan menjadi panganan favorit di sini. Harga satu kue Solo Pluffy utuh dibanderol mulai dari Rp50.000 hingga Rp65.000.

#3 Roti Mandarijn Orion, oleh-oleh khas Solo yang tak boleh dilewatkan begitu saja

Selain toko roti Ganep, di Solo ada juga toko roti yang tak kalah legendaris, yakni Orion. Di toko roti ini, ada roti mandarijn yang jadi buruan wisatawan. Roti mandarijn adalah sejenis bolu lapis berwarna kuning dan cokelat yang bagian tengahnya dilapisi selai nanas. Banyak orang yang menyukai kue satu ini.

Tekstur kue ini lembut dan mudah dimakan, sehingga bakal disukai berbagai kalangan. Cita rasanya manis. Kue ini bisa bertahan hingga beberapa hari jika disimpan dalam lemari pendingin. Soal harga nggak perlu khawatir, harganya dibanderol mulai dari Rp95.000 sampai Rp220.000 per kotak tergantung ukuran. Bisa dipilih jadi alternatif oleh-oleh khas Solo selain serabi Notosuman.

#4 Solo Floss Roll, bolu gulung isi abon yang sedap

Oleh-oleh khas Solo terakhir adalah Solo Floss Roll. Floss roll atau bolu gulung berisi abon menjadi salah satu kue khas Solo yang wajib dicicipi wisatawan. Satu kotak roti abon berisikan 8 potong roti dengan tekstur lembut dan aroma khas.

Ada tiga varian rasa Solo Floss Roll yang bisa kalian bawa pulang, yakni abon sapi original, abon sapi pedas, dan abon ayam. Harganya tergantung varian yang dipilih, tapi mulai dari Rp58.000 hingga Rp68.000 per kotak.

Itulah empat oleh-oleh khas Solo yang bisa kalian bawa pulang selain serabi Notosuman. Keempat oleh-oleh di atas dijamin nggak akan mengecewakan karena terbukti sudah jadi buruan banyak wisatawan yang datang ke sini.

Penulis: Rakryan Arkan Nandiwardhana
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 3 Kuliner Solo yang Kurang Cocok di Lidah Wisatawan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version