Diskon 30% produk Pertamax series Pertamina sepintas emang menggiurkan. Direktur Umum Pertamina Ibu Nicke Widyawati sampai mengajak masyarakat untuk beli banyak dengan bilang, “Kalau ada yang mau beli, nimbun, ayo. Mumpung diskon 30 persen.” Wuidih… tumben-tumben tukang timbun diterima dengan tangan terbuka.
Menggiurkan iya, tapi ribetnya luar biasa. Syarat dan ketentuan untuk mendapatkan diskon 30% Pertamina ini dong… segambreng. Pertama, cuma berlaku untuk dua ribu konsumen pertama. Kedua, hanya untuk pembayaran dengan uang virtual. Ketiga, besar diskon maksimal 20 ribu.
Saking ribetnya syarat yang diberlakukan Pertamina, orang jadi menganggap Pertamina ini tidak sungguh-sungguh ngasih korting BBM. Saya sendiri sih nggak kaget. Dari dulu udah hafal, jagat diskon-diskonan emang jalan berliku yang cuma buat para penempuh jalan ninja diskon.
Misalnya pas kita ke pusat perbelanjaan, sering kan ada banner promo diskon di sana-sini. Hurufnya besar banget sampai-sampai tetap kelihatan dilihat dari Lebanon sekalipun. Tujuannya ya jelas, biar pengunjung tergerak untuk mampir. Dan sering kali memang berhasil, sih. Entah ya, jadi refleks aja gitu kaki bisa kayak belok sendiri kalau lihat ada tulisan diskon. Sama kayak sebagian orang yang mengaku-ngaku puasa tapi pas di depan warung makan tetiba mampir.
Nah, ketika melihat ada promo diskon, mereka yang tidak teliti tentu akan langsung borong ini itu karena “mumpung diskon”. Padahal, diskon, di mana pun, tidak sepatutnya dipercayai begitu saja. Cari dulu petunjuk selengkapnya lewat tanda laknat yang biasanya tercetak dengan ukuran seupil bayi. Tanda apa lagi kalau bukan bintang kecil * ini.
Inilah tanda tempat kita bisa menemukan syarat dan ketentuan di balik diskon-diskonan itu. Pernah dengar istilah ada udang di balik batu? Di sini, si bintang kecil inilah udangnya.
Syarat dan ketentuan yang dimaksud agar bisa mendapat diskon bermacam jenisnya, mulai dari yang wajar sampai yang ngajak ribut. Kalau syarat dan ketentuannya hanya satu dan nggak terkesan sengaja dipersulit sih saya rasa masih wajar, misalnya diskon hanya berlaku untuk member atau diskon hanya untuk beberapa item. Okelah, masih bisa diterima. Tapi, kalau syaratnya segambreng dan ada indikasi sulit kok kayaknya seperti ngajak ribut banget.
Balik ke diskon Pertamax, ya kalau masih mau berjuang mendapatkannya, silakan. Perkara Anda nggak bisa dapat diskon gara-gara tidak punya aplikasi MyPertamina, ya berarti salah Anda. Siapa suruh nggak punya. Kalau soal syarat 2.000 konsumen pertama, tinggal pinter-pinternya aja menyiasati. Datang ke SPBU jam 12 malam lebih 1 detik, misalnya. Terus, jangan sampai kepeleset koar-koar di medsos, diskon 20 ribu doang buat apa? Duile, sombong amat.
Jadi, selamat berjuang mendapatkan Pertamax diskon 30%. Kabari kalau berhasil. Saya sih mantau dari rumah saja. Nggak papa nggak termasuk dalam golongan orang yang berhasil dapat diskon 30% dari Pertamina. Nggak sedih akutu.
BACA JUGA Panduan Membaca Diskon untuk Kamu yang Sering Terjebak di Kasir dan tulisan Dyan Arfiana Ayu Puspita lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.