Sudah beberapa hari layanan Bank Syariah Indonesia (BSI) mengalami gangguan. Apesnya, gangguan bukan cuma di layanan mobile bankingnya saja. Layanan ATM-nya pun sempat mengalami gangguan serupa. Sebuah insiden yang sangat buruk untuk bank syariah terbesar di Indonesia.
Awalnya, di berita yang saya peroleh dari berbagai sumber, BSI sedang mengalami maintenance system. Dalam postingan akun resmi di Twitter menyatakan hal yang senada. Jadi, mereka memohon maaf kepada seluruh nasabah setianya. Dan, memastikan bahwa dana nasabah bakal aman selama proses maintenance.
Sebagai salah satu pengguna BSI, tentu saya sedikit lega. Minimal saya mendapat kepastian bahwa dana nasabah di bank aman. Kalau pada akhirnya uang saya di BSI nggak aman. Saya tinggal tagih janji mereka pada postingan tersebut.
Akan tetapi, setelah membaca berita terbaru, hati saya malah jadi dagdigdug lagi. Pasalnya, BSI ternyata terkena serangan siber. Bahkan, ada yang mengungkap bahwa mereka terkena ransomware. Syukur, saya nggak menjadikan mereka sebagai rekening utama. Sehingga keuangan keluarga masih cukup aman, walaupun sedang bermasalah.
Setelah kemarin seluruh layanan @bankbsi_id offline selama beberapa hari dgn alasan maintenance, hari ini confirm bahwa mereka menjadi korban ransomware.
Total data yg dicuri 1,5 TB. Diantaranya 15 juta data pengguna dan password untuk akses internal & layanan yg mereka gunakan. pic.twitter.com/PKz76RiXOJ
— Teguh Aprianto (@secgron) May 13, 2023
Banyak nasabah yang mengeluhkan layanan BSI
Yang kasihan ya teman-teman saya yang menjadikan BSI sebagai rekening utama. Fyi, sebagai lulusan ekonomi syariah, nggak sedikit kenalan, teman dan sahabat saya yang menjadi nasabah setia mereka. Memang, dulu mereka memakai bank syariah yang berbeda-beda seperti BNI Syariah, Bank Mandiri Syariah dan BRI Syariah. Tapi, sudah dua tahun terakhir, ketiga bank tersebut dimerger menjadi BSI.
Banyak story WA, cuitan di Twitter, sampai Instastory yang mengeluhkan layanan BSI. Bentuk keluhannya pun beragam. Ada yang sambil guyon dengan meme. Nggak sedikit yang kecewa, dan dilampiaskan dengan kata-kata. Terakhir, mengkritik keras layanan mereka.
Intinya, beberapa hari belakangan, media sosial saya nggak jauh dari pembahasan BSI. Ternyata punya nasabah yang banyak, nggak tiba-tiba bikin BSI langsung dahsyat. Seharusnya bank syariah itu tumbuh dari bawah dan berkembang perlahan layaknya sebuah pohon jati. Nggak ujuk-ujuk langsung jadi nomor satu di Indonesia.
Baca halaman selanjutnya….