Kalian muda dan sakit punggung? Sama
Istilah remaja jompo mulai menjadi kenormalan yang baru. Dalam satu tongkrongan, pasti sudah ada satu orang yang berkawan karib dengan koyo dan minyak kayu putih. Semua karena sakit pinggang yang menyerang di usia mereka yang masih sebegitu muda.
Saya pribadi pun masuk golongan remaja jompo. Padahal pekerjaan tidak terlalu mengandalkan fisik. Saya juga heran bukan saya saja yang mengalami fenomena ini. Dari 5 teman saya, 4 orang selalu membawa koyo. Jika ditanya koyo apa yang paling enak, mereka bisa menjabarkan secara cermat, juga bisa merekomendasikan koyo merk apa yang cocok dipakai.
Jujur, saya sebenarnya lumayan malu. Sebagai apoteker, yang termasuk tenaga kesehatan, nggak lumrah kalau tidak fit setiap saat. Ya boleh sakit, tapi mosok ya terus-terusan. Gara-gara itulah, saya berusaha mencari sebab kenapa saya masuk golongan remaja jompo.
Daftar Isi
Data remaja jompo
Dari Katadata.id ternyata fenomena remaja jompo bukan hanya sebuah fenomena media sosial semata saja, melainkan sudah ada data konkretnya. Menurut survei Jakpat terhadap 487 responden dari kalangan Gen Z, lebih dari setengahnya atau 58,5 persen merasakan keluhan kesehatan berupa pegal-pegal.
Kemudian 46,6 persen memiliki keluhan mudah lelah, 37 persen mudah masuk angin, 36 persen sering pusing, dan 30 persen mengeluh sakit punggung atau pinggang.
Fenomena serupa juga pernah dicatat Badan Pusat Statistik (BPS). Menurut BPS, kesehatan anak muda Indonesia kian memburuk dalam enam tahun terakhir. Hal ini terlihat dari naiknya persentase keluhan kesehatan dan angka kesakitan yang dialami laki-laki dan perempuan muda selama periode 2016-2021.
BPS (Badan Pusat Statistik) menemukan keluhan kesehatan ini lebih banyak muncul dari anak muda yang tinggal di perkotaan, ketimbang di pedesaan.
Koyo dan minyak kayu putih
Gara-gara fenomena tersebut, koyo dan minyak kayu putih jadi sahabat setia para remaja yang terkena sakit pinggang. Koyo dan minyak kayu putih memang jadi penghilang rasa sakit sementara. Setidaknya, bikin sakit terasa berkurang dan nyaman dalam beraktivitas.
Tapi, tentu saja, penggunaan hal ini terus-terusan juga kurang baik. Padahal, semua ini bisa dicegah.
Pengaruh minum air putih bagi tubuh, yang jelas nggak lagi sakit punggung
Salah satu penyebab sakit pinggang adalah dehidrasi. Dehidrasi atau kekurangan cairan dapat menyebabkan sakit punggung karena, bahan mirip agar-agar (gelatinous) di dalam cakram (bantalan sendi) kehilangan air dan tidak mampu menahan berat tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan cakram itu kempis yang dapat memberi tekanan pada saraf sensitif yang keluar dari tulang belakang.
Hal inilah yang menimbul rasanya nyeri yang tidak nyaman itu. Mencukupi kebutuhan air putih harian bisa membantu mencegah rasa nyeri. Mungkin bagi kalian hal ini terlihat sepele. Tapi ingat lagi gaya hidup kalian. Kopi rasa-rasa, boba, dan minuman lain kalian konsumsi secara membabi buta saat kerja. Tapi, berapa banyak air putih yang kalian minum?
Kan, kandani og.
Sakit punggung memang tak bercanda, tapi sebisa mungkin dicegah
Jika kalian memang kurang air putih, mulai perbanyak secara bertahap. Dari dua gelas, usahakan empat gelas. Lalu usahakan jadi seliter, sampai tubuh kalian merasa lebih enak.
Tapi jika memang tak membaik, periksakan sebelum terlambat. Siapa tahu ada syaraf bermasalah. Atau perbaiki postur dan gaya duduk kalian. Coba beli lumbar support untuk kursi kalian, thank me later.
Mungkin saja selama ini kalian bukan remaja jompo, tapi hanya tak peduli dengan kesehatan. Gaya hidup perlu diubah, dan setelah itu, rasakan perbedaannya.
Penulis: Nabial Chiekal Gibran
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Tips Sederhana Mengatasi Nyeri Punggung Untuk Ibu Hamil