Milo vs Ovaltine, Mana yang Terasa Lebih Enak?

Milo vs Ovaltine Mana yang Terasa Lebih Enak Terminal Mojok

Milo vs Ovaltine Mana yang Terasa Lebih Enak (Unsplash.com)

Milo dan Ovaltine menjadi produk minuman mengandung susu dengan rasa cokelat malt yang sangat populer. Bahkan keduanya sering dibanding-bandingkan. Barangkali rivalitasnya setara dengan sengitnya persaingan Indomie vs Mi Sedaap, Pepsi vs Coca-Cola, atau KFC vs McD. Yang jelas, baik Milo ataupun Ovaltine sama-sama memiliki fans setia.

Ovaltine muncul lebih dahulu dibandingkan Milo, tepatnya pada tahun 1904 di Swiss. Sedangkan Milo baru diproduksi 30 tahun kemudian di Australia. Walaupun Ovaltine lebih senior dibandingkan Milo, invasi Milo di pasaran terasa lebih masif. Di toko-toko kecil, produk Milo lebih mudah dijumpai daripada Ovaltine. Dari segi harga, Ovaltine cenderung sedikit lebih mahal daripada Milo meskipun bedanya nggak terlalu jauh.

Lantas di antara Milo dan Ovaltine, siapakah yang lebih enak? Mari kita ulas keduanya seobjektif mungkin:

Milo

Milo diproduksi dalam berbagai kemasan. Untuk versi seduhnya ada Milo bubuk 3 in 1 dan Activ-Go. Sedangkan untuk versi siap minumnya ada kemasan kotak serta kaleng varian original dan high calcium. Walaupun secara garis besar komposisinya sama, semua varian Milo punya rasa yang benar-benar berbeda dan terkesan nggak konsisten. Beda kemasan saja sudah beda rasanya, apalagi beda negara. Penyebab perbedaan rasa tersebut sudah pernah saya uraikan dalam artikel ini.

Milo punya rasa dan aroma khas yang mudah diingat. Milo bubuk Activ-Go punya rasa cokelat yang lebih pekat dan cenderung lebih pahit dibandingkan Ovaltine bubuk. Kemungkinan besar hal ini disebabkan oleh persentase cokelat (5%) dan malt (39%) dalam Milo Activ Go yang lebih besar dibandingkan Ovaltine (bubuk kakao 4.8% malt 25.9%). Oleh sebab itu minuman cokelat ini sangat cocok dikreasikan menjadi minuman dan makanan seperti puding dan kue-kuean. Rasa choco malt-nya yang unik nggak akan mudah tertutup dengan bahan-bahan lainnya.

Sedangkan untuk varian Milo bubuk 3 in 1 rasanya masih terlalu manis jika dibandingkan dengan Ovaltine bubuk. Bahkan Milo 3 in 1 warnanya masih kalah pekat dengan Ovaltine ketika diseduh, beda dengan varian Activ-Go.

Ovaltine

Ovaltine bubuk memang terasa lebih manis dibandingkan Milo Activ-Go. Namun manisnya masih dalam kadar yang pas, nggak sampai menutup cita rasa cokelat dan malt. Hal ini berbeda dengan Milo bubuk 3 in 1 yang menurut saya rasanya lebih mirip susu cokelat kebanyakan gula pasir.

Karena rasa yang lebih manis ini, Ovaltine lebih aman untuk diseduh di warung-warung. Paling nikmat disajikan dalam versi originalnya tanpa dikreasikan aneh-aneh. Sedangkan Milo, terutama yang Activ Go, lebih rawan untuk menjadi hambar. Tahu sendiri kan di burjo atau warkop biasanya minuman dibuat dalam porsi gelas besar? Padahal menurut instruksi yang tertera di kemasan hanya butuh 100 ml air. Beda dengan menyeduh sendiri di rumah yang jumlah airnya bisa ditakar sesuai selera.

Seperti kompetitornya, rasa susu kotak Ovaltine juga berbeda dengan versi bubuknya. Namun perbedaannya nggak sampai senjomplang Milo. Ovaltine kemasan kotak memiliki rasa susu dan tekstur creamy yang lebih menonjol. Nggak ada lagi tuh tekstur berpasir dari malt yang biasa kita jumpai saat minum Milo dan Ovaltine bubuk. Rasa cokelatnya juga masih oke, nggak kalah sama choco malt kemasan hijau sebelah.

Berdasarkan informasi yang tertera pada masing-masing kemasan, Ovaltine lebih unggul daripada Milo. Ovaltine mengandung 7 vitamin, 2 mineral, dan kalsium. Informasi ini hanya tambahan untuk orang-orang yang sangat memperhatikan nutrisi makanan.

Sangat sulit untuk menentukan yang terenak di antara Milo dan Ovaltine, sebab keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Keduanya sama-sama enak dan memilih salah satunya saja malah membuat bimbang.

Berdasarkan penelusuran saya terhadap orang-orang sekitar dan pengguna media sosial, jumlah fans Milo masih lebih unggul. Marketingnya yang lebih agresif membuat produknya lebih dikenal oleh masyarakat, Malahan ada saja orang yang belum pernah mencoba Ovaltine sama sekali. Barangkali faktor ini juga berpengaruh terhadap banyaknya orang yang lebih memilih Milo karena produknya lebih familier. Mirip-mirip lah dengan kasus Indomie dan Mie Sedaap.

Kalau saya cenderung lebih suka Ovaltine meskipun nggak nolak juga kalau disodorin Milo. Pada akhirnya, semua kembali lagi ke selera masing-masing. Untuk pencinta minuman dengan rasa cokelat yang nendang dan kurang suka manis, Milo akan terasa lebih nikmat. Sedangkan pencinta susu cokelat yang mencari perpaduan sempurna antara creamynya susu dengan cokelat dan malt yang nggak terlalu mendominasi, Ovaltine adalah pilihan paripurna.

Kalau kamu tim Milo atau tim Ovaltine, nih?

Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Rekomendasi Minuman Cokelat Nikmat dengan Harga Bersahabat.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version