Mie Sapi Gajahan: Viral, tapi Nggak Bisa Disebut Spesial

Mie Sapi Gajahan: Viral, tapi Nggak Bisa Disebut Spesial

Mie Sapi Gajahan: Viral, tapi Nggak Bisa Disebut Spesial (Pixabay.com)

Bagaimana sih rasa Mie Sapi Gajahan yang sedang viral itu?

Saat ini Jogja mungkin saja bisa dibilang surganya kuliner. Banyak sekali jenis makanan baru saat ini yang tahu-tahu viral dan sangat mudah dibikin viral. Saya akui inovasi dari anak-anak muda sekarang ini semakin kesini semakin kreatif menciptakan berbagai makanan baru dan bisa dibilang tidak biasa. Selain itu, harganya rata-rata murah. Hal ini salah satu yang dapat menimbulkan rasa penasaran para penikmat kuliner.

Tidak sulit sekarang kalau mau explore kuliner recommended di Jogja. Media sosial punya segalanya, salah satunya adalah Instagram. Saya yakin hampir semua orang punya akun Instagram yang bukan hanya difungsikan untuk ber-medsos-an, tapi untuk sarana iklan juga. Banyak juga akun-akun yang memang dibuat khusus untuk merekomendasikan sebuah objek, makanan misalnya. Sebuah ide yang sangat bagus untuk jadikan Instagram sebagai media promosi.

Adalah Mie Sapi Gajahan, yang baru-baru ini sempat viral karena telah dipromosikan melalui akun Instagram @riderkulineran. Beberapa poin yang saya dapatkan mengapa Mie Sapi Gajahan menjadi viral: mi dan kwetiaw dengan minyak cabai, pangsit goreng, pangsit rebus, topping sapi merah dan ayam merah. Saya sendiri baru menemui mi dengan minyak cabai, ya walaupun mungkin di luar sana sudah banyak sih.

Inilah yang akhirnya membuat saya memutuskan untuk nyobain, kebetulan lokasinya dekat dengan kosan saya jadi tidak sulit menemukan kedainya. First impression yang saya dapatkan pertama kali setelah menjagangkan motor, terlalu biasa. Selayaknya warung mi pada umumnya tapi bukan suatu masalah yang besar untuk saya selama saya masih bisa mendapatkan tempat duduk.

Oke, karena judul kedainya adalah mi sapi, maka saya putuskan memesan mi sapi dan kwetiaw sapi untuk main menu dengan topping sapi merah, pangsit goreng, dan air mineral.

Lalu, bagaimana kesan saya?

Nggak spesial-spesial amat

Sebelum lanjut, saya mau disclaimer dulu ya. Semua yang saya tuliskan di sini adalah pendapat pribadi saya. Misal situ punya pendapat yang berbeda, ya itu semua selera. Masak ya mau debatin selera? Kagak ada ujungnya. Oke lanjut.

Experience yang saya dapatkan selesai memakan mi sapi dan kwetiaw sapi dengan topping daging sapi merah adalah, not bad but not special.

Yang jadi catatan sih, Mie Sapi Gajahan yang dikenal dengan chili oil menurut saya kurang mendominasi. Mungkin karena terdapat pilihan: tidak pedas, sedang, pedas, jadi kurang maksimal. Saya sendiri memilih yang pedas dan bagi saya yang doyan pedas, kurang mendominasi di lidah saya. Melainkan rasa asin yang lebih mendominasi.

Saya sendiri lebih menyukai tekstur mienya daripada kwetiaw ketika sudah dicampurkan dengan chili oil. Coba aja nggak terlalu asin, pasti lebih balance kesatuan rasa yang diciptakan pada semangkok mi sapi itu.

Harga bukan murah, namun terjangkau

Biasanya Jogja akan sangat lekat dengan statement “murah”. Bagi saya, mungkin akan lebih tepat jika disebut relatif atau terjangkau. Menurut saya sendiri, untuk harga yang dipatok di Mie Sapi Gajahan ini cukup terjangkau dengan masing-masing mie dan kwetiawnya memiliki harga Rp14.000. Kemudian beberapa side menu seperti daging sapi merah, daging ayam merah dipatok dengan harga Rp5.000, pangsit goreng @Rp4.000. Jadi, sebaiknya untuk lebih bijak ketika akan memesan ya, hehehe.

Pelayanan yang cukup baik

Ini juga termasuk poin yang tidak kalah penting. Setiap orang pasti ingin diberikan pelayanan yang baik. Kedai Mie Sapi Gajahan memiliki kelebihan tersebut. Saya akui pelayanan dari proses pemesanan sampai pembayaran cukup baik dan cepat.

Walaupun tidak ada nomor meja, ketika kita diberikan kertas menu terdapat nama yang harus diisi. Cara yang cukup efektif untuk mengurangi resiko pesanan tertukar. Salah satu pelayan akan memanggil nama yang tertulis pada kertas menu, ketika konsumen merespons, maka pelayan tersebut akan membawakan pesanannya ke meja konsumen. Selain itu, para pelayan juga ramah-ramah kok.

Yang bisa saya sampaikan, Mie Sapi Gajahan bukanlah yang wajib dicoba, melainkan bisa dicoba. Bagi yang nggak suka pedas, cobain deh Mie Sapi Gajahan ini untuk bisa mendapatkan sensasi pedas yang beda. Dia punya rasa pedas yang tidak akan menyakiti perutmu kok. Tapi buat yang doyan pedes pake banget, keknya kurang cocok.

Kalau kalian nggak setuju, mending coba sendiri deh. Gas!

Penulis: Shila Nurita
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Jualan Mie Sapi Banteng, Satria Tinggalkan Sekolah Kuliner di Singapura

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version