Mie Gaga 100: Samyang Versi Indonesia yang Sayang untuk Dilewatkan

Mie Gaga 100: Samyang Versi Indonesia yang Sayang untuk Dilewatkan terminal mojok.co

Mie Gaga 100: Samyang Versi Indonesia yang Sayang untuk Dilewatkan terminal mojok.co

Melihat artikel Terminal yang mengangkat kisah mi instan mengingatkan saya akan satu mi instan andalan saya. Bukan Indomie, bukan mi Sedaap, apalagi Lemonilo. Mi instan tersebut adalah Mie Gaga atau dikenal sebagai Mie 100. Mi instan ini merupakan mi lokal yang sebenarnya telah beredar di pasaran sejak lama. Bahkan, sebelum saya mengenal mukbang Samyang challenge. Ia di Indonesia sudah dikenal dengan mi yang punya kepedasan tiada tara.

Namun, entah mengapa seiring zaman, saya lebih sering mendapati mi ini jarang terekspos. Entah terkalahkan oleh produk luaran, atau produk lokal sendiri yang memiliki iklan secara gempar-gemparan.

Mie Gaga 100 ini umumnya sama dengan produk mi instan lainnya, sama-sama menawarkan dua jenis mi dengan berbagai varian. Ada Mie Goreng Extra Pedas, Mie Goreng Extra Pedas Jalapeno, Mie Extra Pedas Kuah Jalapeno, Mie Goreng Chipotle, Mie Extra Pedas Kuah Soto, Mie Goreng Extra Pedas Lada Hitam, dan lain-lain.

Mie Gaga 100 ini cukup membagongkan di mana produk ini cenderung menawarkan banyak varian dari jenis mie goreng daripada mie kuah. Untuk alasannya, saya tidak tahu mengapa. Akan tetapi, setelah saya telaah bahwa Mie Gaga 100 ini memang dulu dikenal oleh kenikmatan Mie Goreng Extra Pedas yang original. Ia lebih dulu tercipta dibandingkan varian mi kuahnya. Pada zaman itu pula, mi ini kerap dijadikan sebagai andalan emak-bapak waktu masih muda untuk mengikuti tren mukbang challenge yang kalau sekarang pasti menggunakan Samyang.

Saya nggak heran karena Mie Gaga 100 ini benar-benar juara banget dalam menyajikan rasa Mie Goreng Extra Pedas. Bahkan, jika saya boleh memilih untuk menyetok mi goreng untuk mukbang setahun, saya pasti memilih Mie Gaga 100 daripada Samyang.

Ternyata, bukan saya saja yang setuju mengenai rasa mi ini. Banyak food vlogger yang juga telah mereview mi instan satu ini. Beberapa mengakui bahwa mi instan ini rasanya memang sangat pantas disandingkan dengan Samyang. Oleh karena itu, semakin jelas bahwa Mie Gaga 100 adalah Samyang versi Indonesia yang sangat sayang dilewatkan.

Adapun alasan spesifik yang membuat Mie Gaga 100 ini sangat Samyang eh sayang dilewatkan adalah sebagai berikut.

#1 Rasa

Rasa menjadi patokan utama keberhasilan dari suatu hubungan eh salah suatu produk kuliner. Oleh karena itu, tidak jarang makanan dengan rasa unik menegangkan cenderung lebih populer dibandingkan rasa yang biasa-biasa saja.

Mi yang dikenal memiliki bungkus warna orange untuk varian mi goreng originalnya tersebut memiliki rasa khas yang jarang didapat pada mi instan extra pedas lainnya. Mi ini menawarkan rasa pedas, gurih, dan nikmat hanya dalam satu bumbu dan satu sambal.

Saya sangat menyukai rasa pedasnya. Rasa pedasnya ini apa adanya tidak melebih-lebihkan. Ditambah bumbu yang digunakan sebagai teman dari si rasa pedasnya benar-benar memberikan pencitraan kompleks. Maka, kita tidak hanya menikmati si pedasnya mi tersebut tetapi juga rasa dari bumbu yang ada.

Mi ini juga tidak perlu menambahkan embel-embel Korean spicy, chicken spicy, dan lain-lain untuk membuktikan memiliki rasa yang unik. Cukup memberikan satu nama unik saja, mi ini benar-benar bisa membuktikan bahwa rasa pedas dan bumbunya tersebut bisa menyaingi berbagai produk spicy lainnya.

#2 Tekstur

“Makan satu nggak cukup, eh makan dua kebanyakan.” Kalimat tersebut cukup populer bagi penggemar mi instan. Namun, berbeda untuk penggemar Mie Gaga 100 ini.

Tekstur yang dimiliki oleh mi ini cukup kenyal, sedikit lemak, tetapi tidak enek. Berbeda dengan mi instan lainnya, kepadatan yang diberikan oleh Mie Gaga 100 tersebut sangat pas. Hal ini membuatnya memberikan porsi yang kenyang cukup dengan satu bungkus. Sangat cocok terutama untuk akhir bulan.

Namun, untuk aktivitas mukbang challenge yang mengharuskan kita mengonsumsi mi ini lebih dari satu bungkus, tentu tidak mustahil dilakukan. Pasalnya, rasanya yang kompleks, gurih, dan lezat tersebut membuat kita tetap ketagihan.

#3 Pewarna

Sambal dari mi instan biasanya cenderung memiliki pewarnaan yang cukup mencolok bahkan membuat kita ngeri sendiri untuk mengonsumsinya. Berbeda dengan pewarnaan dari Mie Gaga 100 ini.

Pewarna sambalnya tidak lengket dan saya yakin memiliki kadar minyak lebih tinggi dibandingkan dengan mi Samyang atau berbagai mi extra pedas yang beredar di pasaran. Hal tersebut membuat noda yang tak sengaja berlepotan di area wajah atau tangan dapat dibersihkan dengan mudah.

#4 Harga

Dari segi harga, mi instan ini merupakan mi lokal yang harganya juga ramah di kantong, yaitu cukup Rp3 ribu. Oleh karena itu, mau di-stock di rumah berkardus-kardus untuk mukbang challenge pun tidak terasa terlalu mahal. Berbeda dengan Samyang, kalau mau beli satu bungkus aja harus mikir 1000 kali.

Keempat hal di atas adalah alasan mengapa Mie Gaga 100 ini benar-benar sangat sayang dilewatkan untuk dicoba apalagi diviralkan di TikTok. Pasalnya, rasanya yang ajib dan tidak kalah dengan mi internasional tersebut membuat mi ini sangat pantas untuk diekspos kembali. Apalagi, mengingat iklannya yang saya perhatikan cukup jarang muncul di media, apalagi menjadi iklan di dalam sinetron.

Jadi, kamu tertarik buat bikin konten mukbang Mie Gaga 100 challenge, nggak?

Sumber Gambar: YouTube Ellen Santoso

BACA JUGA Indomie Soto Banjar Limau Kuit, Juara Umumnya Mi Instan atau tulisan Siti Muslihah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version