Tahun 2000-an. Kalian memegang stik berwarna pudar berbau bacin, duduk menatap natar layar televisi yang sama kumalnya dengan bajumu. Matamu tajam, tapi senyummu terbuka lebar, seiring dengan suara ledakan. Kau baru saja menyelesaikan lawan paling menyebalkan di Metal Slug stage kedua, yang mengejar kalian dari bawah, yang hanya bisa kalian tembakin sambil menghadap ke bawah, bikin lehermu tegang selama 15 menit terburuk dalam hidupmu.
Saya yakin, pembaca Mojok pasti punya kenangan yang sama tentang game ini. Metal Slug memang game fenomenal, yang bisa menyatukan siapa pun dan berlanjut dengan celotehan panjang tentang betapa gobloknya game ini.
Ya, Metal Slug bukan game kekinian yang jualan gameplay memukau dan grafik dewa. Game ini benar-benar sederhana. Anda hanya butuh maju, pencet tombol tembak, grafiknya konyol, tak butuh mekanik dewa. Benar-benar game yang tak punya sisi estetis masa kini.
Tapi justru itulah letak kehebatannya. Game ini pure membuatmu bahagia, Anda mendapatkan feeling of achievement with simplest movement.
Setahu saya, game ini hanya ada di PS. Saya memainkannya di PS1 dan PS2, tapi entah kenapa bagi saya, lebih bagus PS1 meski jelas grafiknya timpang. Mungkin perasaan bahagia tak bisa begitu saja digantikan oleh hal-hal yang mengilap.
Ketika saya tahu Metal Slug:Awakening, alias Metal Slug versi hape akan rilis, tanpa pikir lama saya klik pre-register.
Metal Slug: Awakening tak cuma jualan nostalgia
Saat rilis dan memainkannya, saya makin takjub dengan game ini.
Metal Slug: Awakening, game yang baru rilis 22 Agustus kemarin masih membawa semua elemen lama. Saya kira, awalnya game ini cuman jualan nostalgia. Saya tak salah, tapi tak sepenuhnya benar.
Game ini ternyata punya banyak mode dan karakter baru, serta memberi kita banyak senjata yang bisa kita raih dengan beli atau dengan cara yang kita semua cinta (dan benci), yaitu dengan kesabaran. Yang jelas, nggak pernah ada bosannya saya main game ini.
Meski modenya banyak, saya merasa Metal Slug terbaru ini memberi saya “batasan bermain”, tapi dalam hal buruk. Ketika saya merasa stuck dan tak bisa membuat progress, saya tinggal tutup gamenya dan mulai besok lagi. Kenapa? Sebab esoknya saya bisa membuat progress. Mungkin ini buruk buat beberapa orang, tapi buat saya sih ini justru bagus, karena gamenya seakan memberi sinyal bahwa baiknya memang kau jangan lama-lama main game.
Toh, saya punya game banyak. Saya punya 3 opsi game lain, tinggal ganti yang lain saja. Hidup saya tak membosankan sama sekali. Buat kalian yang merasa hidup kalian gitu-gitu saja dan boring, mending kalian coba install game deh. Tapi jangan Mobile Legends, sumpah, itu sama saja menukar kewarasan.
Grafis Metal Slug: Awakening ini, sumpah, top. Saya memang bilang kalau grafis bagus tak menjamin apa pun, tapi jujur saja saya suka. Setidaknya grafis ini tak membuat game ini terlihat buruk. Yaaa kalau mereka tetap pakai grafis PS1 ya remuk.
Game enteng, grafik bagus (syarat dan ketentuan berlaku)
Meski ukuran gamenya 1,2 GB, tak lantas game ini berat banget. Tapi untuk hal ini, saya kira tipe hape berpengaruh. Pengalaman grafis dan gameplay saya yang menyenangkan mungkin karena saya pake Samsung S21, yang dasarnya memang bagus untuk game apa pun kecuali Genshin dan entah kenapa, Mobile Legend. Moonton emang aneh, kenapa sih dari dulu nggak pernah bisa optimal di Samsung?
Saya sarankan buat kalian yang memang gabut dan butuh game yang nggak mikir-mikir amat, bisa nyoba Metal Slug: Awakening. Awal-awal game memang bikin hape anget, nggak tahu kenapa. Tapi setelah itu, aman. Jadi buat main casual, game ini cocok banget. Bisa dilihat dari baru berapa hari saja, sudah diunduh lebih dari satu juta kali.
Saya ulangi lagi, diunduh lebih dari satu juta kali.
Jadi, saya pikir angka itu sudah menunjukkan betapa Metal Slug terbaru ini memang game top dan menyenangkan. Jadi, tunggu apalagi? Unduh game ini. nggak usah bilang kalian terlalu sibuk. Kalian itu nggak sibuk, cuman nggak mau terlihat gabut gara-gara kawan kalian terlihat sibuk.
Dah, sana, unduh, terus cari heavy machine gun!
Sumber gambar: Instagram Metal Slug
Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Harvest Moon Mengajarkan bahwa Kesuksesan Berawal dari Warisan