Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Mereka yang Setia Mengendarai Vespa Tua Adalah Orang Kuat dan Saya Gagal Mengikutinya

Budi oleh Budi
3 November 2021
A A
Mereka yang Setia Mengendarai Vespa Tua Adalah Orang Kuat dan Saya Gagal Mengikutinya terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Medio tahun 2012 adalah masa cukup berat bagi kedua kaki saya. Fisik dan emosi terkuras dipermainkan oleh kendaraan impian saya. Pokok masalahnya berasal dari jiwa idealis saya yang ingin tampil beda dan necis. Di saat anak SMK kebanyakan mengidamkan motor jepangan kayak Supra 100, Vixion, hingga Ninja, saya dengan girangnya mendambakan Vespa. Lebih tepatnya Vespa tua.

Dulu, Vespa yang saya dambakan masih berada di kisaran harga Rp1 jutaan dengan surat-surat komplit. Melihat harganya dulu yang masih manusiawi nggak kayak sekarang yang… ah sudahlah. Semua pasti mahfum kalau harga Vespa tua sekarang digoreng habis-habisan pakai minyak jelantah oleh tukang gorengan.

Berbekal uang tabungan dan hasil merengek sama orang tua, akhirnya satu unit Vespa tua tahun 1978 berhasil saya beli. Senangnya bukan kepalang saat itu melihat skuter tua tahun 1978 yang saya idam-idamkan terparkir di depan rumah. Warnanya biru muda, merona persis kayak wajah saya yang merona melihat kusam bodinya.

Sebenarnya skuter yang saya miliki lebih tepatnya Bajaj Super tahun 1978, sih. Dari segi bentuk hingga sensasi mogoknya persis banget sama Vespa buatan Piaggio. Feeling berkendaranya pun sama, kopling dan persnelingnya juga jadi satu di stang sebelah kiri.

Dulu, hampir tiap hari saya mengendarai Vespa tua itu buat berangkat ke sekolah. Tentu saja setelahnya saya makin mafhum betul butuh usaha yang lebih untuk sekadar mengendarai motor tua satu ini. Ekspektasi yang ada di dalam kepala ketika menaiki Vespa terbentur realita yang saya rasakan.

Naik Vespa bukan perkara yang mudah, Hyung. Bukan karena kopling dan persnelingnya jadi satu di stang sebelah kiri, lho, ya. Mungkin bagi sebagian orang itu termasuk hal yang sulit, sih, tapi masih ada sisi-sisi receh yang nggak kalah merepotkan.

Saya kasih tahu, ya. Pertama, mulai dari menghidupkan mesin. Perkara mendasar kayak gini saja sudah bikin saya ngos-ngosan. Nggak kayak motor zaman sekarang yang tinggal pencet atau mau engkol pun gampang, Vespa tua beda. Mau coba engkol sambil naik Vespa malah berisiko ambruk ke kanan, tuh. Mesin Vespa yang notabene ada di sebelah kanan berimbas pada titik berat motor yang nggak imbang alias lebih berat sebelah kanan. Makanya ketika ingin menyalakannya, mau nggak mau harus saya standar tengah. Iya, harus turun dari motor.

Masalahnya, untuk ukuran anak SMK yang kurus kecil kayak saya dulu, nyetandarinnya bikin saya mampu menghabiskan satu gelas es teh dalam sekali tenggak. Hadeh. Kalau nyalain Vespanya sekali doang mah enteng. Lha, ini Vespa tua yang saya beli mesinnya rada penyakitan dan sering tiba-tiba mati mesin pas lagi jalan. Alhasil saya sering nyetandarin dia. Jalan jauh dikit langsung males-malesan. Belok miring dikit langsung ngambek minta dipancal. Lha, gimana, mesinnya mati, kok. Anehnya lagi, tiap habis isi bensin, mesinnya nggak mau nyala. Menurut teman saya yang punya Vespa juga, kalau Vespanya susah hidup coba dimiringin ke kanan.

Baca Juga:

Vespa Matic: Tampilannya Keren, tapi Sungguh Payah di Jalan Nggak Rata dan Tanjakan

5 Motor yang Sebaiknya Nggak Dibeli Mahasiswa Baru karena Bikin Menyesal

Saya sudah mengikuti saran teman saya itu, tapi kok masih saja sulit. Mana ngengkolnya berat pula. Kaki saya sudah jadi korban berkali-kali, nggak terhitung berapa sandal Swallow yang sampai bolong gara-gara ngengkol Vespa tua itu. Bahkan, kaki saya pernah keseleo dan luka baret-baret. Ah, pokoknya berat, deh.

Pernah suatu ketika saat pulang sekolah, saya ketiban apes. Mogok? Pasti, dong, tapi mogok kali itu bikin kaki saya lemas banget. Vespa saya mogok dan saya mencoba ribuan kali ngengkol, tapi mesin tetap nggak mau hidup. Alhasil, dorong ke bengkel sudah jadi beban yang pengin segera saya lewati kayak PR pelajaran matematika. Saya pengin menyerah saat menghadapi hal itu. Berat, Hyung!

Selain itu, masalah putusnya kabel persneling, kopling, dan kabel gas menjadi hantu yang bisa tiba-tiba datang tanpa melihat situasi dan kondisi. Tentu saja itu masalah lain di luar ban kempes dan busi mati yang sudah menjadi makanan hampir tiap saya mengendarai Vespa saya dulu.

Akhirnya saya mengibarkan bendera putih pada motor yang saya idamkan. Setelah setahun jalan bareng, saya putuskan untuk menjualnya dengan berat hati. Sepanjang yang saya rasakan, Vespa bukan saja berat di bodi, merawatnya pun berat dan butuh usaha lebih. Dan sekarang, harganya ikutan berat, sue bener.

Saya salut sama orang yang suka naik Vespa. Orang yang setia memakai Vespa tua ke mana-mana adalah orang yang kuat. Saya pernah mencoba mengikuti jejak mereka, namun ending-nya saya menyerah begitu saja.

Sumber Gambar: Pixabay

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 3 November 2021 oleh

Tags: Bajaj Superskutervespa
Budi

Budi

Seorang montir tinggal di Kudus yang juga menekuni dunia kepenulisan sejak 2019, khususnya esai dan fiksi. Paling suka nulis soal otomotif.

ArtikelTerkait

4 Motor yang Sulit Dimaling, Dilirik Maling pun Tidak

Rekomendasi 4 Motor yang Sulit Dimaling, Dilirik Maling pun Tidak

22 Februari 2025
bonceng vespa MOJOK.CO

Kalau Lagi Dibonceng Vespa, Sebaiknya Cewek Jangan Ngelakuin 5 Hal ini

14 Juli 2020
Hanya Wanita Sabar dan Setia yang Mau Dibonceng Naik Vespa Tua terminal mojok.co

Hanya Wanita Sabar dan Setia yang Mau Dibonceng Naik Vespa Tua

15 Februari 2021
Vespa Matic: Tampilannya Keren, tapi Payah di Jalan Nggak Rata dan Tanjakan Mojok.co

Vespa Matic: Tampilannya Keren, tapi Sungguh Payah di Jalan Nggak Rata dan Tanjakan

16 Oktober 2025
Alasan Vespa Matic Tetap Laris Manis meski Mahalnya Minta Ampun (Pixabay.com)

Alasan Vespa Matic Tetap Laris Manis meski Mahalnya Minta Ampun

16 April 2022
5 Hal yang Bikin Honda PCX Nggak Sesuai Ekspektasi Saya Terminal Mojok.co rekomendasi motor

9 Rekomendasi Motor Terbaik di Bawah Rp50 Juta Tahun 2023

1 Juli 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.