Merebaknya Rokok Rasa Teh Manis, Bukti FOMO Juga Menjangkiti Industri Rokok

Merebaknya Rokok Rasa Teh Manis, Bukti FOMO Juga Menjangkiti Industri Rokok

Merebaknya Rokok Rasa Teh Manis, Bukti FOMO Juga Menjangkiti Industri Rokok (Pixabay.com)

Merebaknya rokok teh manis di pasaran jadi bukti kalau produsen pun FOMO. Masalahnya, kualitasnya nggak bisa dibilang bagus

Dengan semakin naiknya harga rokok, para penikmat rokok yang tidak bisa menyesuaikan kenaikan harga harus mencari alternatif merek rokok lain yang lebih murah. Tak heran, di setiap tongkrongan sekarang ini selalu ada saja rokok dengan merek-merek baru yang terbilang sangat unik dari segi namanya, bahkan varian rasanya.

Beberapa waktu lalu saat mengunjungi warung langganan saya, etalase rokok bagian depan sudah dipenuhi dengan rokok dengan merek baru yang memiliki desain bungkus dan nama merek yang unik. Dari sekian banyak rokok baru tersebut, varian rokok dengan aroma teh sangat mendominasi. Saking mendominasinya, pionir rokok dengan aroma teh, yakni Juara, justru nyempil di pojokan dan nyaris tidak terlihat.

Beberapa merek rokok dengan aroma teh tersebut antara lain: Juara, Teh Manis, Kapten, Bromo, Wilis, Selera, SON Black Tea, ON Teh Jasmine, FIM Teh Segar, Wulung Teh Manis, SR International Teh manis dan masih banyak lagi.

Agak kaget juga rokok dengan rasa teh tiba-tiba menjamur di warung-warung rokok. Padahal dulu rokok dengan rasa teh yang saya ketahui hanya Juara. Fenomena apakah ini? Apa ini akibat dari kenaikan cukai rokok? Atau produsen membaca situasi pasar bahwa anak muda menginginkan rokok dengan rasa yang berbeda?

Cukai naik, produsen makin kreatif

Kedua hal tersebut bisa jadi menjadi pemicu. Seperti disebutkan di awal, dengan naiknya harga rokok, para perokok terpaksa mengganti rokok dengan merek yang lebih murah. Sepertinya produsen rokok memahami fenomena ini. Mereka menciptakan produk dengan varian baru dan harga lebih murah. Salah satunya ialah dengan memproduksi rokok dengan rasa teh manis, yakni rokok Juara.

Rokok Juara Teh Manis kretek pertama kali muncul pada 2018. Waktu itu rokok tersebut hanya dijual di warung-warung kelontong dengan harga yang murah yakni sekitar Rp8000. Lalu pada 2020, rokok Juara Teh manis meluncurkan versi filter.

Rokok Juara semakin hype setelah masuk Indomaret dan banyak video TikTok yang memposting tentang rokok Juara Teh Manis. Bisa ditebak, merek rokok yang naik daun harganya bakal naik. Benar saja, saat ini harga rokok Juara Teh Manis Kretek di warung sekitar Rp17.000 dan versi filter sekitar Rp22.000.

Kenaikan harga rokok Juara Teh Manis ini menjadi kesempatan pesaing untuk menciptakan produk rokok rasa serupa dengan harga yang lebih murah. Akibatnya, sekarang ini banyak sekali merek rokok dengan rasa teh, baik filter maupun kretek.

Dengan harga sekitar Rp6000 hingga Rp13.000 an, kita sudah bisa menikmati rokok dengan rasa serupa. Contoh merek rokok rasa teh dengan harga murah adalah Wulung. Satu bungkus rokok Wulung Teh Manis berisi 20 batang rokok kretek tanpa filter. Lalu ada rokok dengan merek Wilis dan Bromo. Rokok ini berisi 12 batang rokok kretek tanpa filter yang dijual dengan harga sekitar 6 ribuan.

Kualitas rasa rokok teh manis yang dipertanyakan

Namun sayangnya, meningkatnya jumlah rokok teh tidak dibarengi dengan kualitas yang mumpuni. Banyak rokok teh yang hanya jualan aroma, tapi rasa tembakaunya sama saja. Begitu dibakar, rasanya seperti rokok biasa dan tidak ada rasa tehnya.

Ada pula rokok yang memiliki aroma teh sangat kuat seperti rokok dengan merek “Teh Manis” produksi Malang. Sampai-sampai saya berpikir rokok ini terbuat dari daun teh, bukan daun tembakau. Begitu rokok ini dibakar, rasa teh memang cukup kerasa. Tapi begitu mencapai setengah batang, rasa teh sudah hilang dan berganti menjadi rasa rokok filter biasa.

Sampai saat ini, rokok dengan rasa teh terbaik menurut saya tetap rokok Juara Filter. Rokok ini mampu mempertahankan rasa teh mulai dari awal pembakaran sampai habis pembakaran. Untuk yang versi kretek tangan, saya menilai mulai ada penurunan rasa. Rasa teh sudah pudar saat memasuki batang bagian tengah.

Alangkah baiknya, jika ingin meniru memproduksi rokok dengan rasa teh seperti Juara, kualitas tembakau juga harus yang baik. Jangan asal produksi dengan bahan baku berkualitas rendah.

Mungkin karena Juara saat ini menyadari begitu banyak rokok dengan rasa teh manis bertebaran, Juara kini meluncurkan varian baru yang antimainstream yaitu rasa jambu. Hal ini mungkin akan membuat pesaing berpikir ulang kalau mau memproduksi rokok dengan rasa yang sama.

Saya tak bisa mungkiri, rokok dengan rasa teh memang nikmat. Tapi, mbok ya kalau mau bersaing, bikin yang enak gitu lho. Nggak cuman jualan aroma doang. Nah, dengan ini, siapa tahu bakal ada produk baru yang tehnya beneran enak dari awal dibakar hingga rokok habis. Siapa tahu ye kan.

Penulis: Nurhadi Mubarok
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Review Rokok Juara Filter, Teh Manis yang Sempurnakan Juara Kretek

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version