Menguak Penyebab Orang Melawan Arus Lalu Lintas

Menguak Penyebab Orang Melawan Arus Lalu Lintas Terminal Mojok

Melanggar peraturan sudah jadi hal biasa terjadi di Indonesia. Salah satu pelanggaran yang sering terjadi adalah pengguna jalan yang suka melawan arus lalu lintas. Beberapa waktu lalu saat saya sedang asyik browsing di internet, saya menemukan meme bertemakan fenomena yang hanya terjadi di Indonesia. Mulai dari orang nikahan yang tendanya menghalangi jalan hingga orang yang punya nyali lebih dengan melawan arus lalu lintas. Saya jadi ingat, melawan arus lalu lintas adalah hal yang cukup sering saya lakukan.

Melawan arus lalu lintas memang bukan hal terpuji dan nggak bisa dibanggakan. Makanya saya berpikir keras kenapa saya dan kebanyakan orang suka melanggar peraturan yang satu ini. Hal yang kita anggap sepele ini sebenarnya berbahaya karena menyangkut keselamatan orang lain. Dan lagi, saya memang orang yang overthinking, sukanya memikirkan hal yang sebenarnya nggak perlu saya pikirkan. Tapi saya punya firasat kalau hal ini jadi kebiasaan, bakal sangat merugikan banyak orang nantinya.

Oleh sebab itu, saya akan coba mengungkapkan alasan seseorang melawan arus lalu lintas, seraya berharap bisa jadi agen perubahan untuk setop melawan arus lalu lintas. Walau sepertinya nggak mungkin sih tulisan saya ini bisa mengubah sesuatu. Hehehe.

#1 Malas jalan lebih jauh

Alasan pertama yang sebenarnya nggak pantas untuk dijadikan alasan. Bukannya saya sok suci sih, tapi melawan arus lalu lintas itu berbahaya. Sebenarnya, bakal lebih baik kalau kita mau meluangkan beberapa detik lebih lama untuk mencari tikungan daripada melawan arus hanya karena malas berjalan lebih jauh.

#2 Buru-buru

Namanya juga manusia, urusannya macam-macam saja. Pernah suatu hari saya sedang menunggangi motor butut saya di jalan raya, kemudian melihat bapak-bapak yang memilih memanjat trotoar untuk menyeberang ke arah sebaliknya ketimbang mencari tikungan. Duh, Pak, bahaya banget. Trotoar kok dipanjat. Kuat juga ya si bapak naikin motor ke atas trotoar. Hahaha. Sepertinya banyak orang yang menggunakan alasan terburu-buru untuk menghalalkan tindakannya melawan arus lalu lintas.

#3 Jalan tersebut belum pernah jadi TKP kecelakaan

Alasan ini sebenarnya nyeleneh tapi sangat masuk akal bagi orang Indonesia. Pasalnya, kita tuh suka banget kalau sudah membahas hal mistis dan gaib. Nah kalau sudah suka, biasanya bakal berbagi cerita ke teman lain soal hantu-hantuan. Tersebar lah info mengenai lokasi dan jalan mana saja yang ada penunggunya dan rawan memakan korban.

Bagi pengguna jalan yang hobi melawan arus, selagi jalan tersebut belum pernah memakan korban, maka terobos sedikit nggak jadi masalah. Kita bakal menganggap jalan tersebut aman karena belum pernah ada kecelakaan di tempat tersebut. Padahal tetap saja nggak ada aman-amannya, Bos.

#4 Nggak ada polisi

Kita sudah terlatih dari zaman SD untuk duduk manis dan tenang saat ada guru datang. Kalau guru keluar kelas, otomatis kelas langsung berubah jadi pasar. Berisik banget sampai kedengaran ke seberang lapangan. Hahaha. Begitu juga perihal melawan arus lalu lintas. Lagi buru-buru dan malas jalan lebih jauh lagi, kebetulan nggak ada polisi, jadilah kombinasi sempurna untuk melanggar lalu lintas. Kita memang jadi patuh kalau ada yang mengawasi saja. Kalau nggak ada, yaaa karep-karepe dewe.

#5 Songong dan kebiasaan

Perihal kebiasaan memang sulit diutak-atik. Dan kalau sudah kebiasaan, lahirlah sifat songong. Saya suka kesal kalau ada orang yang melawan arus lalu lintas di malam hari. Yang bikin kesal bukan melawan arusnya, karena saya juga beberapa kali melakukan pelanggaran tersebut, tapi ketika melawan arus tapi lampu sorotnya hidup!

Saking gregetannya sampai pengin saya sentil ginjalnya. Silau, Men. Posisi saya itu berseberangan dengan Anda lho, nggak kasihan sama saya yang sudah pakai kacamata ini? Makin rusak saja nanti mata saya kalau disorot-sorot begitu, Fulanah.

Gimana kalau saya malah nyerempet Anda saking silaunya? Kan bisa panjang urusannya. Maka, dapat saya simpulkan kebiasaan yang melahirkan sifat songong itu sangat menyebalkan, terutama dalam hal melawan arus lalu lintas saat malam hari.

BACA JUGA 6 Alasan Seseorang Nggak Sedia Jas Hujan padahal Tahu Musim Hujan Sudah Tiba dan tulisan Vivi Wasriani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

 

Exit mobile version